Melanjutkan kehidupan sehari-hari Menghadapi kehilangan

406

e. Isu-isu khas perempuan

Di Amerika Serikat dan di seluruh dunia, angka kejadian HIVAIDS meningkat secara drastis di kalangan perempuan, dan dampaknya terhadap kaum perempuan tetap belum terlihat secara besar-besaran Peterson, 1995; Tangenberg, 2000; dalam DuBois Miley, 2005: 329. Faktor-faktor yang menyumbang kepada ketidaknampakan ini antara lain ialah rasisme, ketidaksetaraan jender, kemiskinan, dan ketidakberdayaan, serta spesifikasi medis dari HIVAIDS yang bersifat diskriminatif, yang mengabaikan banyak kalangan perempuan yang sudah benar-benar tertular HIVAIDS dari kategori diagnostik HIV, dan dengan demikian, dari kesempatan-kesempatan perlakuan. Hal lain yang memperburuk situasi yang mereka hadapi ialah, banyak kalangan perempuan yang tertular HIV harus berhadapan dengan penyakit mereka di dalam konteks tanggung jawab perawatanpengasuhan— perawatanpengasuhan bagi pasangan mereka yang sudah berada pada AIDS tahap akhir dan perawatanpengasuhan anak-anak, yang beberapa di antaranya juga sudah tertular HIV Van Loon, 2000, dalam DuBois Miley, 2005: 330. Apabila anak- anak dilibatkan, kaum perempuan sering mengemban tanggung jawab untuk melakukan penjagaan dan pengasuhan Taylor-Brown, 1998, dalam DuBois Miley, 2005: 330. Suatu studi kualitatif terbaru yang berskala kecil terhadap delapan perempuan yang tertular HIVAIDS memperlihatkan beberapa isu penting antara lain ialah kekhawatiran-kekhawatiran kaum perempuan akan stigma dan penolakan, perawatan dalam menghadapi kematian mereka sendiri dan kompleksitas penyakit, kebutuhan mereka akan dukungan sosial sementara pada saat yang bersamaan mereka mengalami ketakutan dikucilkan dari pergaulan-pergaulan sosial seandainya penyakit mereka diketahui oleh orang lain, penyesalan mereka akan kematian mereka sendiri, dan kebutuhan mereka akan informasi yang akurat Hackl, 407 Somlai, Kelly, Kalichman, 1997, dalam DuBois Miley, 2005: 330.

3. Respons pekerjaan sosial terhadap HIVAIDS

Pernyataan kebijakan Ikatan Pekerja Sosial Amerika Serikat National Association of Social Workers, NASW 1999c tentang HIVAIDS mendukung penyelenggaraan pelayanan yang meliputi pelayanaan-pelayanan perawatan kesehatan yang komprehensif, akses kepada tambahan asuransi kesehatan yang penuh, pelayanan-pelayanan sosial dan psikologis, advokasi untuk menjamin hak-hak azasi manusia dan sipil, serta program-program pendidikan dan pencegahan. NASW juga mengemban tanggung jawab profesi untuk menyebarluaskan informasi tentang HIVAIDS dan mempromsikan praktek yang berkompeten dan sensitif secara budaya melalui kurikulum pendidikan dan kesempatan-kesempatan pendidikan lanjut. Selanjutnya, pernyataan kebijakan mendorong partisipasi pekerja sosial di dalam aksi politik dan lobi-lobi politik.

a. Kontinuum program-program dan pelayanan-

pelayanan Dampak HIVAIDS menuntut suatu kontinuum pelayanan-pelayanan yang berkaitan dengan kesehatan yang luas, termasuk prakarsa-prakarsa kesehatan publik bagi pendidikan dan pencegahan, perawatan primer, perawatan rumah sakit, perawatan kesehatan rumah, manajemen kasus, perawatan tindak lanjut bagi anak-anak yang tertular HIVAIDS, pelayanan- pelayanan yang berkaitan dengan pekerjaan melalui organisasi-organisasi bantuan tenaga kerja, rehabilitasi, program-program hospice, lembaga- lembaga pemasyarakatan, pelayanan-pelayanan lanjut usia, dan kegiatan-kegiatan pendidikan serta pencegahan. Pekerja sosial, sebagai bagian dari tim kesehatan lintas disiplin dan sebagai penyelenggara pelayanan-pelayanan inti, bekerja di dalam semua setting ini Anderson, 1998; Babcock, 1998; Battjes Delany, 1998; Brennan, 1998; Goicoechea-Balbona, 1998; Martin, 1998; Pomeroy, Kiam, Abel, 1999; dalam DuBois Miley, 2005: 330.