Faktor-faktor yang menyumbang bagi salah asuh

465 negatif tentang dirinya sebagai pembelajar, mengalam harga diri yang rendah, dan memperlihatkan tingkat motivasi yang rendah dalam pencapaian sekolah Lowenthal.

5. Penganiayaan seksual anak-anak

Penganiayaan seksual mencakup serangkaian tindakan yang salah memperlakukan dan menyalahgunakan seksual sexual maltreatment and misuseoleh anggota- anggota keluarga dan orang lain. Penganiayaan seksual mencakup pencabulan, pemerkosaan, pornografi anak, perkawinan sedarah, dan pelacuran anak. Melalui berbagai undang-undang hak-hak azasi manusia internasional, masyarakat dunia searang menyadari bahwa semua anak-anak memiliki suatu hak yang fundamental terhadap perlindungan dari penganiayaan seksual Levesque, 1999, dalam DuBois Miley, 2005: 375. Di Amerika Serikat, gambaran-gambaran yang didasarkan atas suatu hasil survei Gallup yang berskala nasional pada tahun 1995 terhadap 1000 orangtua “mengungkapkan bahwa 1,1 juta anak-anak per tahun dipaksa untuk melakukan hubungan seksual, pernah disentuh secara seksual, atau pernah dipaksa melakukan sentuhan seksual oleh orang dewasa atau anak yang lebih tua” American Medical Association, 1996, dalam DuBois Miley, 2005: 375. The American Academic of Pediatrics 2000, dalam DuBois Miley, 2005: 376 melaporkan bahwa sekurang-kurangnya 1 dari 5 orang perempuan dewasa dan 1 dari 10 orang laki-laki dewasa dilaporkan pernah dianiaya secara seksual pada masa anak-anak. Perbandingan proyeksi kejadian ini dengan angka aktual yang dilaporkan menyatakan bahwa hanya sebagian kecil penganiayaan seksual anak-anak dilaporkan kepada pihak-pihak yang berwenang. Penganiayaan seksual anak-anak mencakup perilaku seksual yang menggunakan kekerasan yang melibatkan seorang anak dan kegiatan seksual antara seorang anak dan seseorang yang “lebih tua” misalnya, berusia 5 tahun atau lebih daripada anak sebagai pemuasan 466 seksual orang yang lebih tua Browne Finkelhor, 1986, dalam DuBois Miley, 2005: 375. Perilaku- perilaku seksual dapat mencakup kontak seksual, kontak mulut dan alat kelamin, dan hubungan seksual. Perkawinan sedarah incest, atau penganiayaan antarkeluarga, mengacu kepada kontak seksual apabila orang-orang yang terlibat itu masih berkaitan keluarga; serangan seksual dan penyalahgunaan di luar keluarga adalah istilah-istilah yang digunakan apabila pelaku penganiayaan tidak berkaitan keluarga dengan anak. Dalam kasus-kasus perkawinan sedarah, tindakan itu biasanya hasil dari “otoritas” orang dewasa Damon Card, 1999, dalam DuBois Miley, 2005: 375. Sejumlah faktor resiko telah diidentifikasikan berkaitan dengan penganiayaan seksual anak-anak; namun demikian, tidak satu pun dari faktor-faktor itu memiliki hubungan yang cukup kuat dengan terjadinya penganiayaan dimana adanya hubungan itu dapat memainkan suatu peran yang menerangkan atau mengaburkan pengidentifikasian kasus-kasus actual” Finkelhor, 1993: 67, dalam DuBois Miley, 2005: 375. Faktor-faktor resiko yang dimaksudkan ialah: x usia sebelum remaja x perempuan x adanya kehadiran ayah tiri x tidak adanya orangtua salah satu orangtua kandung x ibu cacat, sakit, atau bekerja x relasi yang buruk antara orangtua dan anak yang korban x konflik atau kekerasan orangtua Finkelhor Suatu tinjauan penelitian di bidang penganiayaan seksual anak-anak mempelihatkan bahwa dampak-dampak awal dari penganiayaan seksual anak-anak dapat mencakup perasaan-perasaan ketakutan, kemarahan dan permusuhan, serta bersalah dan ragu-ragu Browne Finkelhor, 1986; Graverholtz, 2000; dalam DuBois Miley, 2005: 375. Gejala-gejala perilaku menunjukkan