Konseling perkabungan Pelayanan-pelayanan Orang Dewasa

504 perbedaan-perbedaan yang tajam. Sebagai contoh, perbedaan-perbedaan terjadi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan lain dalam sejauhmana keterbukaan mereka dalam mengungkapkan rasa berkabung mereka. Memahami perbedaan-perbedaan kebudayaan membantu mencegah asumsi-asumsi etnosentris bahwa pengalaman seseorang dengan perkabungan memberikan suatu landasan data yang valid untuk memahami pengalaman orang lain. Mungkin saja suatu kebudayaan menganggap normal tetapi kebudayaan lain menganggapnya sebagai penyimpangan.

5. Pekerjaan sosial

industri Banyak tantangan yang dialami oleh lanjut usia nampak di tempat kerja dan, pada akhirnya, isu-isu yang berkaitan dengan pekerjaan dapat menciptakan masalah- masalah atau ketegangan tambahan di dalam kehidupan mereka. Sebagai contoh, kecanduan, krisis keluarga, kekerasan dalam rumahtangga, dan isu-isu pengasuhan anak-anak yang masih dalam tanggungan semuanya cenderung mempengaruhi produktivitas dan stres yang berkaitan dengan pekerjaan, dan adanya atau tidak adanya kebijakan-kebijakan pekerjaan yang seperti keluarga-teman semuanya cenderung mempengaruhi kehidupan keluarga. Karena demikian pentingnya pekerjaan di adal kehidupan orang dewasa, bisnis dan industri sering merespons terhadap kebutuhan-kebutuhan karyawannya melalui program-program bantuan karyawan. Para majikan mengemban lebih banyak tanggung jawab bagi kesejahteraan karyawan melalui dukungan mereka terhadap program-program bantuan karyawan. Pekerjaan sosial industri occupational social work memainkan suatu peran yang penting dalam program- program bantuan karyawan. Pekerjaan sosial industri merupakan “bidang praktek dimana pekerja sosial mengusahakan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan kemanusiaan dan sosial karyawan di dalam dunia kerja dengan cara merancang dan melaksanakan intervensi- intervensi yang sesuai untuk menjamin individu-individu dan lingkungan-lingkungan yang lebih sehat” Googins 505 Godfrey, 1985: 396, dalam DuBois Miley, 2005: 412. Isu-isu pekerja sosial industri bergerak melampaui isu-isu perilaku-perilaku masalah individu hingga isu-isu “perubahan organisasi dan lingkungan untuk mendorong organisasi-organisasi dan masyarakat yang lebih sehat dan menyehatkan” Smith Gould, 1993: 9, dalam DuBois Miley, 2005: 412. Untuk berfungsi secara efektif, pekerja sosial industri membtuhkan pengatahuan khusus tentang: x Makna psikologis suatu pekerjaan x Stres dan kejenuhan yang berkaitan dengan pekerjaan x Dampak dari struktur dan program-program organisasi terhadap keberfungsian sosial x Kecanduan di tempat kerja dan konseling penyalahgunaan obat-obat terlarang x Pensiun dan perencanaan pensiun x Implikasi psikologis dari pemutusan hubungan kerja atau pengangguran x Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pekerjaan

B. Kekerasan Pasangan Intim

Anak salah `su membicarAkan suatu warisan kekerasan terhadap anak-anak. Akan tetapi, ini bukallah satu,catunya jenis kekerasan di kalangan anggota-anggota keluarga yang muncul: kekerasan pasalgan intim juga bagian dari struktur kecerasan keluarga . 1. 1. _-480_adjustrightDimensi internasional Angka kekerasan terhadap kaum perempuan di selueuh dunia meninfkat, sebagimana laporan memperlihatkan bahwa “sekUralg-kurannya satu dari tiga orang perempuan pernah dipukul, dikerasi secara se+s, atau sebalaknya dianiaya sepanjang kehidupannya” Hise, Ellsberg, Gottemoeller, 1999: 1, dalam DuBois Miley, 2005: 417. Sebagai suatu kesaksian ataS pengakuan internasional bahwa kekerasan terhadap kaum perempuan adalah diskriminataf dan melafggar hak-hak azasi mereka, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi Declaration on the Elimination of Violence agains 506 Women. Protokol opsional terhadap konvensi ini, yang diadopsi pada tahun 1999, menyatakan “hak-hak kaum pErempuan untuk mengurahakan perbaikan atas cecerasan-kekerasan 4erhadap hak-hak azasi mdreka, termasuk kekerasan yang berbasiskan jenderX94 United Nations, 2000, Respgnse by the Internatiojah CgmmunitY Section, 2, dalam DuBois Miley, 2 0: 417. Menur5t Kofi Annan, Sekrataris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, “kekerasan perhadap kaum perempuan barangkali adalah pelanggaran hak-hak azasi manusia yang paling memalukan. Cita tahu tidak ada atas-batas geografi, kebudayaan, dan kekayaan. Seandainya kekerasan masih berlangsung terus, kita tidak dapat menuntut untuk membuat kemajuan yang nyata menuju kesetaraan, perkembangan, dan perdamaian” DuBois Miley, 2005: 417. Kekerasan pasangan intim merupakan isu hak azasi manusia yang serius.

2. Dinamika kekerasan pasangan intim

Di dalam situasi-situasi rumahtangga, adalah lebih lazim bagi kaum laki-laki untuk menganiaya pasangan perempuannya daripada dianiaya oleh pasangan perempuannya. Di dalam kenyataan, data baru-baru ini menunjukkan bahwa 85 persen orang-orang yang dijadikan korban oleh kekerasan pasangan intim adalah kaum perempuan. Pada tahun 1999, angka per 1.000 perempuan dan laki-laki secara berturut-turut adalah 7,7 dan 1,1 Rennison Welchans, 2000, DuBois Miley, 2005: 417. Penelitian menunjukkan bahwa kaum laki-laki dan kaum perempuan dalam relasi perkawinan dan sebelum perkawinan melibatkan diri dalam perilaku kekerasan, tetapi motivasi mereka berdua berbeda-beda. Bagi kaum perempuan, penggunaan kekerasan paling sering terjadi dalam bentuk tindakan membela diri, reaksi terhadap situasi-situasi kekerasan, atau membalas dendam atas penganiayaan yang dilakukan terhadap mereka Flynn, 1990, dalam DuBois Miley, 2005: 417. Kaum laki- laki, pada sisi lain, cenderung melakukan kekerasan untuk mengintimidasi pasangan mereka atau melakukan