384 publik antara lain meliputi klinik-klinik kesehatan ibu dan
anak, badan-badan perencanaan kesehatan, Lembaga Nasional Kesehatan, dan, pada tingkat internasional, organ
Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB yang berurusan dengan kesehatan yaitu Organisasi Kesehatan Dunia World Health
Organization, WHO.
Pekerja sosial bekerjasama dengan para koleganya dari lintas disiplin untuk mengidentifikasikan dan
memperbaharui faktor-faktor sosial, psikologis, dan lingkungan yang menyumbang bagi masalah-masalah
kesehatan atau yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan-pelayanan kesehatan. Penitikberatan yang pasti
pekerjaan sosial di bidang perawatan kesehatan bergantung pada sifat khusus dari misi badan sosial dan mendesaknya
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan kesehatan masyarakat. Isu-isu kesehatan sosial yang berkembang pada saat ini
antara lain ialah kehamilan remaja, sakit jiwa, khususnya meningkatnya kejadian depresi, kekerasan, kelaparan dan
gizi buruk; isu-isu yang berkaitan dengan meningkatnya populasi lanjut usia di dunia; dan meluasnya HIVAIDS.
Namun demikian, pada umumnya, pekerjaan sosial di bidang perawatan kesehatan berada di dalam persimpangan
jalan antara pencegahan dan promosi kesehatan Maroney, 1995, dalam DuBois Miley, 2005: 317.
4. Pekerjaan sosial di bidang perawatan kesehatan
primer
Perawatan kesehatan primer berkaitan dengan “masalah- masalah umum yang disembuhkan di dalam setting-setting
masyarakat termasuk pencegahan” Oktay, 1995; 1887, dalam DuBois Miley, 2005: 319. Para praktisioner
pekerjaan osial bekerja di dalam berbagai badan kesehatan perawatan primer seperti asuransi eksehatan keluarga,
pusat-pusat kesehatan masyarakat, klinik, prakter dokter, dan organisasi-organisasi pemeliharaan kesehatan lainnya.
Banyak kalangan memandang setting-setting ini kurang menstigmatisasikan seprti yang dilakukan oleh pusat-pusat
kesehatan jiwa atau bahkan badan-badan kesehatan keluarga.
385 Walaupun keterlibatan pekerja sosial di dalam pelayanan-
pelayanan perawatan kesehatan primer agar terbatas, para profesional yang bekerja di dalam setting-setting ini adalah
pihak pertama yang sering mengidentifikasikan masalah- masalah personal dan sosial Cowles, 2000, dalam DuBois
Miley, 2005: 319. Sebagai contoh, pekerja sosial yang bekerja pada suatu program klinik mengidentifikasikan
kebutuhan-kebutuhan klien untuk mengakses pelayanan- pelayanan yang berbasiskan masyarakat dan kecemasan
mereka atas kesehatan sebagai dua pertimbangan yang cenderung mendorong dokter untuk merujuk mereka
kepada pelayanan-pelayanan sosial yang berbasiskan klinik Wilson Setturlund, 1986, dalam DuBois Miley, 2005:
319. Pada dasarnya, pelayanan-pelayanan pekerjaan sosial antara lain meliputi konseling individu dan keluarga serta
pekerjaan sosial kelompok dengan orang-orang yang mengalami tantangan-tantangan seperti konflik orangtua
dan anak, kegemukan, kehilangan orang yang mereka kasihi, atau masalah-masalah yang berkaitan dengan
orangtua yang sudah lanjut usia. Kegiatan-kegiatan pencegahan masalah kesehatan antara lain ialah
mengadakan konsultasi dengan kelompok-kelompok swabantu self-help groups, menyeleksi orang-orang yang
mereka identifikasikan sebagai beresiko atas masalah- masalah kesehatan, dan memberikan pendidikan
masyarakat.
5. Pelayanan-pelayanan yang berbasiskan rumah
sakit
Pekerjaan sosial yang berbasiskan rumah sakit bermula dengan pekerjaan Ida Cannon di Rumah Sakit Umum
Massachusetts, Amerika Serikat, pada awal abad ke-20. Berdasarkan atas pengalamannya sebagai Kepala Bidang
Pelayanan Sosial, ia mengembangkan prinsip-prinsip pekerjaan sosial medis yang mengalamatkan keterkaitan
antara dimensi-dimensi sosial dan fisik dari kondsi-kondisi kesehatan pasien. Menurut Cannon, pekerjaan sosial medis
menyembuhkan komplikasi-komplikasi sosial dari penyakit klien dengan menggunakan informai tentang diagnosis
kesehatan pasien, situasi sosial pasien, dan prinsip-prinsip sosiologi Lieberman, 1986, dalam DuBois Miley, 2005:
320.