Kesimpulan Pekerjaan Sosial di Bidang Kesehatan, Rehabilitasi,

439 Skala Kecemasan Klinis pengurangan stres kerja sesi menggunakan perilaku-kognitif SOS Æ Ekomap 3.Meningkatkan kontrak-kontrak sosial di luar pekerjaan 3.Memeprtahankan jadwal rekreasi waktu luang 3.Merujuk ke kalender kegiatan komunitas dan klub kesehatan; membangun keterampilan berteman BUDAYA Æ Ekomap 4.Mendorong kembali ke kegiatan-kegiatan sosial gereja 4.Meningkatkan keterlibatan dengan kelompok- kelompok spiritual sosial baru 4.Merujuk ke kalender komunitas dan memberi bibliografi Bagan tidur 1.Menstabili -sasikan pola tidur 1.Mempertahan- kan siklus tidur rutin 1.Setting pasien rawat-jalan, DIAGNOSIS AKSIS I: 300.02 Gangguan Kecemasan Umum Fokus utama perlakuan V62.2 Masalah Pekerjaan sekunder hingga gangguan kecemasan RO 307.42 Insomnia Utama AKSIS II: V71.09 Tidak ada Diagnosis pada Aksis II AKSIS IIIl Tidak ada tetapi mengevaluasi apnea tidur AKSIS IV: Masalah Pekerjaan—tidak cocok dengan rekan-rekan sesama supir bis AKSIS V: GAI: 60 sedang; kesulitan dalam pekerjaan

G. Pekerjaan Sosial dan Kecanduan Zat Kimiawi

Penggunaan obat-obatan dan alkohol pada dasarnya bukanlah suatu gangguan; akan tetapi, penggunaannya dapat menyebabkan ketergantungan psikologis atau fisik yang pada akhirnya menimbulkan masalah. Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol mengganggu pemikiran orang-orang dan kemampuan-kemampuan mereka dalam melaksanakan peran- peran dan kewajiban-kewajiban sosial mereka. Orang-orang yang kecanduan obat-obatan dan alkohol sering menolak akibat- akibat dari kecanduan mereka, tanpa memperhitungkan akibat- akibat negatif dari perilaku mereka, dan mengembangkan suatu 440 jarak yang dekat dengan obat-obatan dan alkohol. Walaupun pelayanan-pelayanan penyembuhan khusus tersedia untuk membantu orang-orang yang menghadapi isu-isu kecanduan bahan-bahan kimiawi, masalah-masalah yang berkaitan dengan penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol serta kecanduan obat- obatan dan alkohol melintasi semua bidang-bidang praktek.

1. Ketergantungan alkohol dan obat-obatan

Obat-obatan psikoaktif mengubah keberfungsian normal otak. Depresan seperti alkohol, barbiturat, dan heroin mematikan respons tubuh. Alkohol adalah obat-obatan depresan yang paling banyak digunakan secara umum. Selanjutnya, alkohol memiliki suatu potensi yang sangat kuat untuk kecanduan. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa kalangan rentan terhadap kecanduan alkohol karena warisan genetik mereka. Berbeda dengan depresan, stimulan meningkatkan intensitas reaksi. Stimulan seperti amfetamin dan kokain sangat mencandukan. Penggunaan methamfetamin dan kokain sangat umum terjadi. Penggunaan stimulan dapat menyebabkan halusinasi, delusi, dan gejala-gejala paranoid skizofrenia lainnya, suatu gangguan kejiwaan yang serius. Jenis ketiga obat-obatan psikoaktif, halusinogen—termasuk ganja marijuana dan lysergic acid diethylamide LSD—mengubah kesadaran dan mengganggu mekanisme-mekanisme pemrosesan informasi. Terakhir, ketergantungan zat-zat kimiawi juga dapat berasal dari penyalahgunaan obat-obatan yang tidak sesuai dengan resep dokter. Obat tidur, pil diet, cairan yang dihisap atau disemprotkan ke dalam lobang hidung, dan obat-obat demam dapat mengakibatkan “kecanduan apotik,” suatu bentuk penyalahgunaan obatan-obatan yang tersembunyi. DSM IV mengembangkan kriteria untuk menentukan apakah seseorang mengalami ketergantungan obatan- obatan. Menurut DSM IV-TR, seseorang dinyatakan mengalami ketergantungan obatan-obatan apabila memenuhi sekurang-kurangnya tiga kriteria berikut ini terjadi pada suatu waktu dalam periode waktu 12 bulan yang sama: 441 x Toleransi berkembang apabila penggunaan berlanjut terus x Gejala-gejala menarik diri dialami apabila penggunaan dikurangi atau dihentikan x Penggunaan dalam jumlah yang besar pada suatu periode waktu tertentu lebih lama dari yang dimaksudkan sebelumnya x Keinginan yang lemah dan ketidakmampuan untuk mengendalikan penggunaan obat-obatan x Kegiatan-kegiatan sehari-hari berpusat pada upaya memperoleh, menggunakan, dan memulihkan diri dari akibat-akibat penggunaan obat-obatan x Kegiatan-kegiatan mengkonsumsi obat-obatan menggantikan kegiatan-kegitan sosial, pekerjaan, atau kereasi yang diharapkan x Terus menerus menggunakan walaupun sudah mengetahui bahaya kecacatan fisik dan psikologis yang ditimbulkannya American Psychiatric Association, 2000, dalam DuBois Miley, 2005: 350. Penyalahgunaan obat-obatan tidak termasuk ciri-ciri ketergantungan obat-obatan sebagaimana didefinsiikan oleh DSM IV-TR. Penyalahgunaan obat-obatan berkaitan dengan penggunaan obat-obatan yang berulang-ulang yang mengakibatkan munculnya satu atau lebih perilaku sebagai berikut: timbul kesulitan-kesulitan dalam berperan di dalam pekerjaan, sekolah, atau rumah, seperti absenteisme atau menerlantarkan anak; mengendarai kendaraan ketika sedang mabuk; berperilaku aneh; dan melawan serta masalah-masalah interpersonal lainnya American Psychiatric Association, 2000, dalam DuBois Miley, 2005: 350. Apabila orang-orang bergantung secara psikologis kepada suatu obat-obatan atau alkohol, mereka menggunakan obat- obatan atau alkohol, sebagai suatu cara untuk mengurangi ketegangan sehari-hari. Apabila orang-orang kecanduan atau bergantung secara fisik kepada obat-obatan atau alkohol, tubuh mereka mengembangkan suatu toleransi atas obat-obatan atau alkohol. Tubuh mereka menuntut dosis