Gangguan makan Anak-anak muda sebagai sumberdaya

498

Bab 14 Pelayanan-pelayanan Orang Dewasa dan Lanjut

Usia Masa dewasa merentang hampir setengah abad. Kebutuhan- kebutuhan pelayanan selama dasawarsa ini berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga dan peralihan-peralihan kehidupan. Orang dewasa mengakses pelayanan-pelayanan sosial dari berbagai setting dan pada dasarnya di dalam setiap bidang praktek— pelayanan-pelayanan keluarga, pekerjaan sosial medis, pekerjaan sosial industri, kecanduan, dan kesehatan jiwa. Memfokuskan diri pada pelayanan-pelayanan bagi lanjut usia, bab ini merinci hal-hal sebagai berikut: pelayanan-pelayanan khusus bagi orang-orang dewasa seperti pekerjaan sosial industri, kekerasan pasangan intim, penganiayaan lanjut usia, dan program-programs serta pelayanan- pelayanan bagi lanjut usia termasuk pekerjaan sosial gerontologi.

A. Pelayanan-pelayanan Orang Dewasa

Kita sudah memahami banyak kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh orang-orang lanjut usia antara lain kemiskinan, diskriminasi, ketunawismaan, kekerasan dalam rumahtangga, tantangan-tantangan kesehatan dan rehabilitasi, penyakit jiwa, kecanduan, dan masalah-masalah keluarga serta pengasuhan. Subbab ini menjelajahi beberapa isu-isu tambahan seperti kemandulan, masalah keuangan, mengasuh orangtua yang lanjut usia, dan perkabungan. Karena pentingnya tempat kerja di dalam dunia orang dewasa, bab ini juga menyajikan pekerjaan sosial industri sebagai suatu bidang penting di dalam arena pelayanan-pelayanan bagi orang dewasa.

1. Konseling kemandulan

Masyarakat Amerika Serikat bagi Kesehatan Reproduktif The American Society for Reproductive Medicine melaporkan bahwa 9 persen orang-orang yang berusia reproduktif di Amerika Serikat, atau sekitar 5,3 juta orang, adalah infertil atau mandul National Women’s Health Information Center, 1998, dalam DuBois Miley, 2005: 407. Karena orang-orang menganggap 499 bahwa mereka masih akan memiliki kemampuan untuk bereproduksi, mereka memandang kemandulan suatu kedaruratan pribadi dan kesehatan. Reaksi-reaksi yang diperlihatkan berbeda-beda dan dapat meliputi gangguan-gangguan seperti depresi, dihantui oleh perasaan sedih akibat kemandulan yang dialaminya, hilangnya minat dalam membina relasi, dan kesulitan- kesulitan perkawinan. Secara lebih spesifik, suatu studi tentang perempuan yang terpaksa oleh suatu keadaan tidak memiliki anak, menunjukkan bahwa mereka: x mengartikan kemandulan sebagai negatif atau menstigmatisasikan, x memperlihatkan suatu komitmen pribadi yang kuat untuk menjadi ibu, x mengidentifikasikan rasa keibuan yang kuat sebagai sesuatu yang penting dalam peran kaum perempuan di dalam masyarakat, x memperlihatkan dukungan yang kuat bagi terus tersedianya donor kehamilan buatan dan ibu wali ibu bayi tabung x memperlihatkan kepuasan yang dalam atas pengangkatan anak tetapi terus menyesali kemandulan yang dialaminya dan kebutuhan untuk mengalami kehamilan dan melahirkan anak atau untuk menghasilkan anak biologis, dan x mengalami ketidaknyamanan dalam kaitan dengan pemahaman akan reuni kelahiran sambil tetap mendukung kebutuhan akan pendaftaran pengangkatan anak. Miall, 1989: 49, dalam DuBois Miley, 2005: 407. Dewasa ini, teknologi reproduksi memberikan kepada banyak manusia harapan akan memiliki seorang anak biologis. Pembuahan secara in vitro in vitro fertilization, suatu prosedur dimana sperma dan ovum dipersatukan di laboratorium dan embrionya kemudian ditanamkan di dalam kandungan ibu biologisnya, ialah suatu pilihan yang cukup kuat bagi banyak kalangan yang mandul yang menginginkan anak. 500 Pekerja sosial yang ingin berkecimpung dengan isu-isu kemandulan cenderung mencarikan pekerjaan di pusat- pusat kesehatan dengan program pembuahan in vitro. Peran-peran pekerja sosial meliputi berpartisipasi di dalam program-program orientasi; mempersiapkan evaluasi psikososial; memberikan konseling dukungan bagi pasangan di dalam program; menyajikan alternatif- alternatif, seperti pengangkatan anak, apabila prosedur pembuahan anak tidak berhasil; memfasilitasi kelompok- kelompok dukungan; dan membantu pasangan dalam isu-isu asuransi Needleman, 1992, dalam DuBois Miley, 2005: 408. Pekerjaan sosial kelompok secara khusus dan berhasil digunakan untuk meningkatkan pemahaman pasangan akan kemandulan, mengatasi depresi yang sering dikaitkan dengan kemandulan, dan mengurangi keterasingan Goodman Rothman, 1986, dalam DuBois Miley, 2005: 407. Suatu isu kunci ialah berkaitan dengan luka dan stigma yang dikaitkan dengan kemandulan dan teknologi reproduksi Schaffer Diamond, 1993, dalam DuBois Miley, 2005: 407. Perspektif yang dianut oleh orangtua yang memandang rendah pengangkatan anak sebagai suatu pilihan kedua, ialah altenatif terakhir. Dalam kaitan dengan ini, pekerja sosial harus menghadapi isu-isu yang lebih luas yang berkaitan dengan kemandulan, pengangkatan anak, dan teknologi reproduksi baru, yang memungkinkan pasangan yang mandul memasuki kehidupan sosial yang didukung dan bermakna tanpa mempersoalkan pilihan-pilihan yang mereka lakukan” Miall, 1989: 50, dalam DuBois Miley, 2005: 407.

2. Masalah keuangan

Masalah keuangan merupakan salah satu isu dari isu-isu yang paling sering dihadapi oleh keluarga-keluarga yang berkonsultasi dengan pekerja sosial Chatterjee Farkas, 1992, dalam DuBois Miley, 2005: 408. Beberapa badan sosial pada saat ini mempekerjakan konselor keuangan untuk memberikan konsultasi bagi klien-klien yang mengalami masalah-masalah keuangan