371 berkaitan dengan keluarga. Pertimbangan-
pertimbangan khusus bagi rujukan-rujukan para remaja antara lain ialah perilaku lari dari rumah,
vandalisme, membolos dari sekolah, kepemilikan obat-obat terlarang, pencurian dan masalah di
rumah. Rujuan-rujukan juga mencakup antara lain permintaan orangtua untuk memperoleh bantuan
atas perilaku anak-anak mereka, konflik dengan tetangga, pertengkaran, dan dugaan penganiayaan
anak dan penganiayaan orangtua Treger, 1995, dalam DuBois Miley, 2005: 309. Kewenangan
badan penegakan hukum benar-benar dapat membantu dalam melakukan rujukan-rujukan
kepada badan-badan penegakan hukum yang ada di dalam masyarakat. Tanggung jawab khusus pekerja
sosial kepolisian antara lain ialah meliputi:
1 mengembangkan relasi kerja yang erat dengan
badan-badan yang memberikan pelayanan- pelayanan medis darurat, psikiatrik, dan
pekerjaan sosial;
2 memberikan asesmen diagnostik awal atas
klien yang dirujuk kepada pekerja sosial oleh petugas kepolisian, melakukan rujukan-rujukan
yang sesuai kepada badan-badan setempat, dan menindaklanjutinya untuk memastikan bahwa
pelayanan-pelayanan telah diberikan;
3 memberikan pelatihan dalam-jabatan kepada
para petugas kepolisian dalam teknik-teknik intervensi krisis; dan
4 bekerja selama 24 jam sehari untuk berfungsi
sebagai penyangga sumberdaya bagi para petugas kepolisian laki-laki dan para petugas
kepolisian perempuan yang sedang melakukan patroli. Roberts, 1983: 101, dalam DuBois
Miley, 2005: 309.
Kerjasama dengan petugas pelayanan sosial memudahkan dinas kepolisian untuk memberikan
pelayanan-pelayanan intervensi awal yang berorientasikan krisis, untuk memberikan para
petugas dinas kepolisian alternatif-altenatif dalam
372 menghadapi masalah-masalah yang berorientasi
sosial, untuk menerima konsultasi dan asesmen pelayanan sosial yang segera, untuk
mengembangkan relasi yang efektif antara sistem penegakan hukum dan sistem pelayanan sosial, dan
untuk memberikan rujukan-rujukan kepada pelayanan-pelayanan yang berbasiskan masyarakat
yang sesuai Corcoran, Stephenson, Perryman, Allen, 2001; Dean et al, 2000; Treger, 1995, dalam
DuBois Miley, 2005: 309.
b. Kesaksian pengadilan dan pekerjaan sosial
forensik Apakah bekerja di dalam peradilan kriminal atau di
bidang-bidang praktek lainnya, pekerja soaial dapat dipanggil untuk memberikan kesaksian pengadilan.
Untuk mempersiapkan diri mereka dalam berinteraksi dengan sistem peradilan, pekerja sosial
harus “ mengetahui lebih banyak bagaimana hukum-hukum dibuat, diubah, dan diperkuat”
Barker Branson, 2000: 12, dalam DuBois Miley, 2005: 309. Mereka juga harus memahami
landasan prosedur-prosedur pengadilan, peran-peran berbagai petugas yang berkaitan dengan pengadilan,
peraturan-peraturan untuk memperoleh bukti, dan persyaratan-persyaratan hukum yang berkaitan
dengan relasi dan kewajiban-kewajiban mereka kepada klien mereka.
Sebagai saksi pengadilan, pekerja sosial harus memberikan informasi yang akurat yang didasarkan
atas pengetahuan pribadi mereka. Kesaksian yang efektif menyajikan fakta-fakta secara jelas dan
mengindari penggunaan jargon. Catatan-catatan yang akurat adalah penting dan kadang-kadang
dapat diperiksa sebagai bukti. Sebagai contoh, kasus-kasus perlindungan anak diperdengarkan
melalui pengadilan remaja dan pengadilan keluarga. Pekerja sosial kesejahteraan anak memberikan
kesaksian pada hal-hal yang berkaitan dengan penganiayaan, penerlantaran, pengakhiran hak-hak
pengasuhan, dan perencanaan permanensi dimana
373 klien akan tinggal menetap. Untuk mempersiapkan
diri tampil di muka pengadilan, pekerja sosial harus mengumpulkan dokumen-dokumen dari
kegiatan-kegiatan kasusnya, catatan-catatan studi kasus, bahan-bahan asesmen, dan, demi
kredibilitasnya sebagai saksi ahli, daftar riwayat hidup yang menjelaskan pengalaman-
pengalamannya.
Pekerja sosial forensik mengkhususkan diri d`lam bekerja di dalam sistem hukum, Secara khusus,
kegiatan-kegiatannya antara lain meliputi “memberikan kesaksian ahli di dalam pengadilan-
pangadilan hukum, menyelidiki kasus-kasus tentang kemungkinan tindakan kejahatan, memb`ntu sistem
hukum dalam isu-isu seperti perselisihan pengasuhan anak, perceraian, tidak memberikan
s`ntunan, kenakalan, penganiayaan pasangan atau anak, komitmen rumah sakit jiwa, dan tangfung
jawab para kerabat” Barker Branson, 2000: 1, dalam DuBois Miley, 2005: 309.
c. Pelayanan-pelayanan peradilan remaja
Sejumlah isu kebijakan utama nampak di muka pengadilan remaja, khususnya yang berkaitan
dengan pemrosesan penagdilan formal. Isu-isu ini antara lain ialah program-program pengalihan
pengadilan untuk mencegah ketelibatan lebih lanjut di dalam sistem pengadilan kriminal, implikasi
penahanan dan pemenjaraan para remaja, sifat bukan kriminal dari pelanggaran-pelanggaran status,
sanksi hokum dari alternative-alternatif penyembuhan, dan perlindungan sebagai akibat dari
rposes pengadilan McNeece, 1983, dalam DuBois Miley, 2005: 310.
Para pengkritisi sistem peradilan remaja mengajukan pendapat dari dua sudut pandang yang
berbeda. Beberapa kalangan berpendapat bahwa pengadilan-pengadilan para remaja memanjakan
para pelaku kriminal remaja, sementara para pengkritisi lainnya berpendapat bahwa wilayah