52
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan Research and Development. Penelitian dan Pengembangan bertujuan untuk
menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan. Kegiatan penelitian diintegrasikan selama proses pengembangan produk. Produk
penelitian dan pengembangan dalam bidang pendidikan dapat berupa model, media, peralatan, buku, modul, alat evaluasi dan perangkat pembelajaran;
kurikulum, kebijakan sekolah, dan lain-lain. Endang Mulyatiningsih 2011 : 145
B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII B SMP Negeri 1 Godean tahun ajaran 20132014.
C. Obyek Penelitian
Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan ajar matematika dalam bentuk Lembar Kegiatan Siswa LKS pada materi
Bangun Ruang Sisi Datar Kubus, Balok, Prisma, dan Limas untuk siswa kelas VIII SMP semester genap
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Godean yang beralamatkan di Jalan Jae Sumantoro, Sidoluhur, Godean, Sleman,
53 Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 20132014
pada bulan April.
E. Model Penelitian ADDIE
Model yang digunakan untuk dasar penelitian pengembangan ini merupakan adaptasi dari langkah-langkah pengembangan ADDIE Analysis,
Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Model ADDIE dikembangkan oleh Dick and Carry 1996 untuk merancang sistem
pembelajaran. Berikut ini tahapan-tahapan pengembangan model ADDIE Endang Mulyatiningsih 2011 : 183-186 :
1. Analysis
Pada tahap ini kegiatan utama adalah menganalisis perlunya pengembangan bahan pembelajaran baru dan menganalisis kelayakan dan
syarat-syarat pengembangan baru. Adapun analisis yang dilaksanakan adalah analisis kurikulum, analisis kebutuhan, dan analisis karakteristik
siswa. 1
Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan di sini merupakan analisis terhadap
kebutuhan bahan ajar di dalam proses pembelajaran. Di dalam menganalisis kebutuhan, peneliti melaksanakan observasi di sekolah
dan obsesrvasi kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu, peneliti juga melaksanakan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika
untuk mengatahui bahan ajar yang seperti apa yang dibutuhkan oleh siswa.
54 2
Analisis kurikulum Analisis kurikulum merupakan telaah terhadap kurikulum yang
digunakan oleh sekolah. Analisis kurikulum ini berfungsi untuk mengetahui kurikulum apa yang digunakan sehingga peneliti dapat
menyususn bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum yang digunakan oleh sekolah, dengan begitu bahan ajar yang dirancang akan sesuai
dengan kebutuhan siswa. Di dalam melaksanakan analisis kurikulum ini, peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran
matematika dan mencari beberapa referensi tentang kurikulum yang sedang diterapkan pada saat ini.
3 Analisis karakteristik siswa
Analisis karakter siswa di sini dilakukan sebagai pedoman di dalam menyusun bahan ajar. Bahan ajar yang hendak disusun sebaiknya
disesuaikan dengan karakter siswa yang akan mengguanakan bahan ajar tersebut sehingga nantinya bahan ajar yang dikembangkan akan
bermanfaat dan berlaku sebagai mana fungsinya. Di dalam melaksanakan analisis karakteristik siswa ini, peneliti melaksanakan
observasi secara langsung di dalam kelas untuk mengetahui karakter siswa yang akan menjadi subjek penelitian.
2. Design
Pada tahap Design ini kegiatan yang dilakukan yaitu merancang konsep produk baru dalam hal ini Lembar Kegiatan Siswa LKS di atas
kertas dan merancang perangkat pengembangan produk baru. Pada tahap
55 Design, peneliti melakukan perancangan garis besar isi LKS, menyiapkan
buku-buku referensi, menentukan spesifikasi LKS, dan menyusun instrumen penilaian LKS.
3. Development
Pada tahap ini peneliti melaukan perancangan LKS sehingga diperoleh rancangan awal LKS atau draf-1. Adapun langkah-langkah
dalam mengembangkan LKS sebagai berikut: 1.
Pengumpulan bahan dan materi, termasuk menyiapkan buku-buku referensi yang terkait dengan materi Bangun Ruang Sisi Datar Kubus,
Balok, Prisma, dan Limas. 2.
Penyusunan alur pembelajaran yang disajikan dalam LKS. Alur pembelajaran materi matematika yang akan disajikan dalam LKS ini
disesuaikan dengan peta kebutuhan LKS sehingga materi yang disajikan akan lebih terarah dan lebih mudah dipelajari.
3. Penyusunan materi dan soal-soal latihan dalam LKS. Selanjutnya,
rancangan awal LKS disebut sebagai draf-1 LKS. Selain perancangan di atas, pada tahap ini juga dilakukan validasi
oleh ahli. Validasi oleh ahli bertujuan untuk memperoleh koreksi atau perbaikan-perbaikan. Draf-1 yang diperoleh dari tahap perancangan
kemudian divalidasi oleh ahli. Terdapat dua kemungkinan hasil validasi terhadap LKS draf- 1 yaitu : valid dan tidak valid.
1. Jika draf-1 dikategorikan valid, maka terdapat dua kemungkinan pula
yaitu masih memerlukan revisi atau tidak. Jika tidak memerlukan revisi,