Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

10 siswa dengan hal baru yang ditemui oleh siswa sehingga diperlukan perubahan dan modifikasi struktur kognitif untuk mencapai keseimbangan. Hamzah B. Uno 2008: 15 mendefinisikan belajar sebagai perolehan pengalaman baru seseorang sebagai akibat adanya proses interaksi terhadap objek pengetahuan yang ada dalam lingkungan belajar. Sedangkan Arnie Fajar 2005: 10 mendefinisikan belajar sebagai suatu proses kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau pemahaman. Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses aktif yang dilakukan oleh siswa dalam mengkontruksi pengetahuan yang telah mereka miliki yang dikaitkan dengan pengetahuan baru yang mereka temui sehingga tercipta suatu keseimbangan sehingga siswa memperoleh hasil belajar berupa pengetahuan yang baru.

b. Pembelajaran.

Baharuddin 2009: 116 mendefinisikan pembelajaran sebagai aktivitas di dalam kelas yang membiasakan siswa untuk memecahkan masalah dan menemukan sesuatu yang dapat berguna bagi dirinya. Dalam proses ini guru tidak selalu sebagai pusat pembelajaran akan tetapi siswa harus mengkontruksi belajar mereka bukan hanya sekedar menerima ilmu dari guru. 11 Pendapat lain disampaikan oleh Nasution 2005 Sugihartono, 2007:80. Ia berpendapat bahwa pembelajaran adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan dengan sebaik - baiknya dan menghubungkannya dengan siswa sehingga terjadi proses belajar. Lingkungan dalam pengertian ini tidak hanya ruang belajar, tetapi juga meliputi guru, alat peraga, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya yang relevan dengan kegiatan belajar siswa. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu kegiatan belajar di mana siswa aktif dalam pembelajaran dan berinteraksi dengan lingkungan belajar dengan cara mengkontruksi pengetahuan mereka dan bukan sekedar menerima ilmu saja.

c. Matematika

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, matematika adalah ilmu mengenai bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah tentang bilangan. Sedangkan menurut Erman Suherman 2001: 17 matematika dapat diartikan berbeda-beda sesuai sudut pandang pengetahuan dan pengalaman masing-masing. Matematika dapat dikatakan sebagai simbol atau bahasa numerik. Selain itu, matematika dapat diartikan sebagai metode berpikir logis, sarana berpikir, ratu ilmu dan sekaligus menjadi pelayannya, sains mengenai kuantitas dan besaran, ilmu yang 12 mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, aktivitas manusia serta matematika dapat diartikan sebagai ilmu abstrak dan deduktif . Pendapat berbeda disampaikan oleh James 1882: 239 yang berpendapat bahwa “mathematics is the logical study of shape, arrangement, quantity, and many related consepts. Mathematics often is divided into three fields: algebra, analysis, and geometry”. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa matematika adalah ilmu logika mengenai bentuk, rencana penyelesaian tentang sesuatu, jumlah yang dapat dihitung, dan konsep-konsep yang saling berhubungan. Matematika terbagi dalam 3 bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan ilmu yang berhubungan dengan bilangan, prosedur penyelesaian suatu persoalan tentang bilangan, dan ilmu yang mempelajari hubungan, bentuk, dan struktur yang terbagi menjadi 3 bidang antara lain aljabar, analisis, dan geometri.

d. Matematika di SMP

Matematika merupakan suatu ilmu pengetahuan universal yang melandasi ilmu pengetahuan lain. Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang berperan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari tingkat sekolah dasar untuk menanamkan kepada siswa kemampuan berpikir logis, sistematis, analitis, kritis, dan kreatif.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 7 214

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BEKERJASAMA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 2 16

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMK PADA MATERI TERMOKIMIA.

0 0 37

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 33

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVINGUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR SISWA SMP KELAS VIII.

0 1 59