Untuk Peneliti Untuk Siswa

9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Pembelajaran Matematika di SMP

a. Belajar

Menurut pandangan kontruktivisme, belajar adalah suatu proses aktif yang dilakukan oleh siswa dalam merekonstruksi pembelajaran baik itu yang bersumber dari buku teks, kegiatan berdialog, maupun pengalaman fisik. Belajar merupakan proses menghubungkan dan mengasimilasi pengalaman ataupun bahan ajar yang dipelajari siswa dengan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh siswa sehingga pada hasil akhirnya pengetahuan siswa menjadi berkembang. Selain itu, belajar juga merupakan kegiatan aktif dimana siswa membangun sendiri pengetahuan mereka dan siswa juga mencari sendiri makna dari sesuatu yang mereka pelajari Sardiman, 2006: 37. Pendapat lain disampaikan oleh Bell 1978: 201 yang mengatakan bahwa belajar itu sebagai suatu proses memperoleh pengetahuan yang diawali dengan terjadinya konflik kognitif yang hanya dapat diatasi oleh pengetahuan yang dimiliki oleh siswa itu sendiri. Pengetahuan yang diperoleh siswa pada akhir proses belajar akan dibangun sendiri oleh siswa melalui pengalamannya dari hasil interaksi dengan lingkungan. Adapun konflik kognitif tersebut terjadi karena terjadinya interaksi antara kemampuan awal yang dimiliki oleh 10 siswa dengan hal baru yang ditemui oleh siswa sehingga diperlukan perubahan dan modifikasi struktur kognitif untuk mencapai keseimbangan. Hamzah B. Uno 2008: 15 mendefinisikan belajar sebagai perolehan pengalaman baru seseorang sebagai akibat adanya proses interaksi terhadap objek pengetahuan yang ada dalam lingkungan belajar. Sedangkan Arnie Fajar 2005: 10 mendefinisikan belajar sebagai suatu proses kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau pemahaman. Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses aktif yang dilakukan oleh siswa dalam mengkontruksi pengetahuan yang telah mereka miliki yang dikaitkan dengan pengetahuan baru yang mereka temui sehingga tercipta suatu keseimbangan sehingga siswa memperoleh hasil belajar berupa pengetahuan yang baru.

b. Pembelajaran.

Baharuddin 2009: 116 mendefinisikan pembelajaran sebagai aktivitas di dalam kelas yang membiasakan siswa untuk memecahkan masalah dan menemukan sesuatu yang dapat berguna bagi dirinya. Dalam proses ini guru tidak selalu sebagai pusat pembelajaran akan tetapi siswa harus mengkontruksi belajar mereka bukan hanya sekedar menerima ilmu dari guru.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 7 214

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BEKERJASAMA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 2 16

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMK PADA MATERI TERMOKIMIA.

0 0 37

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 33

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVINGUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR SISWA SMP KELAS VIII.

0 1 59