Draf-1 Tahap Perancangan Design

91 Hasil dari validasi ini berupa penilaian produk draf-1 oleh validator dengan kriteria minimal baik dan masukan dari validator. Hasil penilaian secara lengkap dibahas pada poin B dan masukan dari validator dibahas pada poin C. Masukan dari validator digunakan sebagai dasar untuk merevisi draf-1 sehingga diperoleh produk draf-2.

c. Produk Akhir

Draf-2 yang dihasilkan diuji cobakan dengan uji coba terbatas. Subjek uji coba kelas VIII B SMP Negeri 1 Godean tahun pelajaran 2032014 sebanyak 34 siswa dengan guru pengajar adalah peneliti sendiri dan didampingi oleh guru mata pelajaran matematika SMP Negeri 1 Godean Parmi Sujati, S.Pd. pembelajaran dilaksanakan sebanyak 7 kali dimana pertemuan pertama untuk pre-test dan pertemuan ketujuh untuk post-test. Pertemuan ketujuh dilakukan post- test untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa dan kemampuan pemecahan masalah siswa serta pengisian angket respons siswa. Hasil post-test secara lengkap dibahas pada poin B dan revisi produk dibahas secara lengkap pada poin C.

d. Data Validasi Produk

Berdasarkan kegiatan validasi produk yang dilaksanakan diperoleh data-data untuk mengetahui seberapa valid, praktis, dan efektif perangkat pembelajaran bangun ruang sisi datar dengan menggunakan pendekatan problem solving dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dihasilkan. Data diperoleh dari kegiatan 92 validasi ahli.Validasi oleh ahli dilakukan untuk menilai seberapa valid draf-1 yang dihasilkan. Validasi ini bertujaun untuk mendapatkan masukan, saran dan penilain dari dosen ahli. Kegiatan validasi ini dilakukan dengan memberikan hasil draf-1 yaitu berupa RPP, LKS, instrumen soal dan lembar validasi. Data hasil validasi kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 18. Skor Hasil Validasi Skor Lembar RPP LKS Skor Rata-rata 252 69,30 Data tersebut dapat diartikan bahwa RPP dan LKS yang dikembangkan memperoleh penilaian yang bagus dan valid dari para dosen ahli dan guru penilai. RPP yang dikembangkan memperoleh skor 252 dari skor maksimal 265 dengan kriteria sangat baik serta indikator pemilihan model pembelajaran NHT memperoleh skor 41 dari skor maksimal 45 sehingga RPP yang dikembangkan valid dan layak untuk diujicobakan. Sedangkan untuk LKS memperoleh skor rata-rata 69,30 dari rata-rata skor total 81,25 dengan kriteria sangat baik serta indikator penilaian pendekatan problem solving memperoleh skor 16 dari skor total 20. Dapat diartikan bahwa LKS yang dikembangkan valid dan layak untuk diujicobakan. Validator juga memberikan saran dan masukan untuk perbaikan RPP dan LKS yang dikembangakan termasuk soal tes hasil belajar di dalamnya. RPP, LKS, dan instrumen tes dibahas secara lengkap pada poin C. Masukan dan saran dari validator diguankan untuk memperbaiki produk yang dikembangkan. 93

4. Tahap Implementasi Implementation

Tahap implementasi atau uji coba produk ini bertujuan untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan produk. Kepraktisan dinilai dari data observasi pelaksanaan pembelajaran per pertemuan dan angket respons siswa. Keefektifan produk dinilai dari prestasi dan kemampuan pemecahan masalah yang dianalisa dari tes hasil belajar post-test. 1 Data Observasi Pembelajaran Observasi pembelajaran dilaksanakan setiap kali proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilaksanakan untuk mengathaui kepraktisan RPP dan LKS yang dikembangkan. Hasil observasi pembelajaran secara lengkap dapat dilihat pada lampiran C4 halaman 308, secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 19. Skor Observasi Pembelajaran No Pertemuan Skor 1. Pertemuan pertama 18 2. Pertemuan kedua 3. Pertemuan ketiga 37 4. Pertemuan keempat 37 5. Pertemuan kelima 18 Tabel 16 tersebut menunjukkan jumlah skor yang dihasilkan setiap pertemuan. Jumlah skor di peroleh dari 19 butir kondisi pada lembar observasi. 2 Data Angket Respons Siswa Data hasil angket respons siswa diperoleh dari kegiatan pembagian angket kuisioner yang diisi oleh siswa. Kegiatan pengisian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 7 214

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BEKERJASAMA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 2 16

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMK PADA MATERI TERMOKIMIA.

0 0 37

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 33

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVINGUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR SISWA SMP KELAS VIII.

0 1 59