Tahap Analisis Analysis Hasil Penelitian

77 pembelajaran yang tepat dapat membantu siswa di dalam meningkatkan kemampaun pemecahan masalah siswa. Oleh karena itu, pengembangan perangkat pembelajaran dengan pendekatan problem solving dan dipadukan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran koopertif NHT sangat cocok untuk siswa SMP di dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah yang mereka miliki.

2. Tahap Perancangan Design

Tahap perancangan merupakan tahap lanjutan dari tahap analisis. Setelah menganalisis kebutuhan bahan ajar, menganalisis kurikulum, dan menganalisis karakteristik siswa, peneliti melakukan perancangan Design perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan. Pada tahap perancangan ini, peneliti menyusun draft Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, menyusun draft Lembar Kegiatan Siswa, mengumpulkan referensi, menyusun draft soal tes hasil belajar, dan menyusun instrumen penelitian. a. Penyusunan Draft Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP RPP yang dikembangkan disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan di dalam mengembangkan LKS yaitu problem solving. Selain itu, penyusunan RPP juga harus disesuaikan dengan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Di dalam menyusun RPP juga harus memperhatikan aspek-aspek sesuai dengan aturan BSNP yaitu : 1 78 Menuliskan identitas mata pelajaran, kelas, semester, materi poko, jumlah pertemuan, alokasi waktu, 2 Mencatumkan standar kompetensi, 3 Mencantumkan kompetensi dasar, 4 Mencantumkan indikator, 5 Mencantumkan tujuan pembelajaran, 6 Terdapat materi pembelajaran, 7 Mencantumkan metode pembelajaran, 8 Terdapat kegiatan pembelajaran pendahuluan, initi, penutup, 9 Mencantumkan teknik penilaian. Draft kerangka penyusunan RPP yang dikembangkan adalah sebagai berikut : Identitas Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Tujuan Pembelajaran Karakter yang Diharapkan Materi Pembelajaran Metode Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar Teknik Penilaian b. Penyusunan Draft Lembar Kegiatan Siswa Pada kegiatan ini peneliti menyusun draft LKS yang akan dikembangkan. Pengembangan LKS disesuaikan dengan aspek kelayakan isi, aspek kelayakan penyajian, aspek kelayakan bahasa, aspek kelayakan kegrafikaan, dan kesesuaian dengan pendekatan 79 problem solving serta model pembelajaran koopertaif NHT. Adapun penjelasan penyusunan setiap bagian LKS adalah sebagai berikut : 1 Penyusunan draft LKS berdasarkan aspek kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa, dan kelayakan kegrafikaan. LKS yang dikembangkan berdasarkan kelayakan isi, kelayakan pemyajian, kelayakan bahasa, dan kelayakan kegrafikaan dirancang menjadi tiga bagian yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri atas halaman judul, halaman francis, bagian-bagian LKS, kata pengantar, dan daftar isi. Bagian isi terdiri atas kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran. Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka. Draft penyusunan LKS adalah sebagai berikut : Halaman Judul Halaman Francis Kata Pengantar Daftar Isi Bagian-bagian LKS Pengantar Awal Kegiatan LKS Kegiatan 1 LKS Kegiatan 2.1 LKS Kegiatan 2.2 LKS Kegiatan 3.1.1 LKS Kegiatan 3.1.2 LKS Kegiatan 3.2.1 LKS Kegiatan 3.2.2 LKS Kegiatan 3.3.1 LKS Kegiatan 3.3.2 80 LKS Kegiatan 3.4.1 LKS Kegiatan 3.4.2 LKS Kegiatan 3.5 Daftar Pustaka 2 Penyusunan draft LKS sesuai dengan pendekatan problem solving dan model pembelajaran NHT LKS yang dikembangkan harus sesuai dengan langkah- langkah problem solving. Adapun langkah-langkah problem solving adalah : a Memahami permasalahan understand the problem b Menyusun rencana penyelesaian device a plan c Melaksanakan rencana penyelesaian carry out the plan d Mengecek kembali jawaban look back LKS juga disesuaikan dengan model pembelajaran NHT yaitu disediakan suatu kolom diskusi untuk siswa kemudian diberikan ruang untuk siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka. c. Pengumpulan Referensi Pada tahap ini peneliti mengumpulkan buku-buku referensi yang sesuai dengan materi LKS yaitu bangun runag sisi datar untuk siswa SMP kelas VIII. Adapun referensi yang digunakan oleh peneliti antara lain :

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 7 214

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BEKERJASAMA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 2 16

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMK PADA MATERI TERMOKIMIA.

0 0 37

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 33

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVINGUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR SISWA SMP KELAS VIII.

0 1 59