Analisi Keefektifan Produk Revisi Produk

107 Gambar 5. Tampilan Kalimat sesudah Revisi Gambar 6. Tampilan Kalimat sebelum Revisi Gambar 6 di atas direvisi kalimat-kalimatnya dan dibuat menjadi kalimat yang lebih efektif dengan dipisahkan melalui tanda titik. Hasil recisi dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 7. Tampilan Kalimat sesudah Revis 108 c Perbaikan kesalahan penulisan Terdapat beberapa kesalahan penulisan dalam LKS. Berikut tampilan gambar dari kesalahan tersebut. Gambar 10. Tampilan Kesalahan sebelum Revisi Gambar 11. Tampilan Kesalahan sesudah Revisi d Perbaikan soal latihan Soal yang terdapat dalam LKS juga mendapatkan masukkan dari validator. Adapun gambar dari perbaikan soal LKS adalah sebagai berikut: Gambar 12. Tampilan Soal sebelum Revisi Gambar 9. Tampilan Kesalahan sesudah Revisi Gambar 8. Tampilan Kesalahan sebelum Revisi 109 Gambar 13. Tampilan Soal sesudah Revisi e Perbaikan tampilan pendukung LKS Perbaikan tampilan pendukung LKS merupakan perbaikan bukan dalam hal penyajian materi akan tetapi dalam hal penyajian desain tata letak pendukung penyajian LKS. Berikut gambar tampilan pendukung LKS yang berupa pojok motivasi sebelum dan sesudah direvisi. Gambar 14. Tampilan Pojok Motivasi sebelum Revisi Gambar 15. Tampilan Pojok Motivasi sesudah Revisi 110 2 Revisi RPP Dari hasil validasi terdapat perbaikan RPP sesuai dengan saran dan komentar dari validator. Berikut beberapa revisi RPP sesuai dengan saran dari validator. a Menekankan tahapan-tahapan pembelajaran dengan NHT Sebelum mengalami proses revisi, RPP yang dikembangkan sudah memuat tahapan-tahapan pembelajaran NHT hanya saja belum diperjelas. Dosen validator meminta untuk memberi tanda bold pada tahap-tahap NHT. Berikut tampilan RPP mengenai tahapan-tahapan pembelajaran NHT sebelum dan sesudah revisi. Gambar 16. Tampilan RPP Tahap NHT sebelum Revisi 111 Gambar 17. Tampilan RPP Tahap NHT sesudah Revisi b Menekankan bahwa RPP yang dikembangkan sesuai dengan pendekatan problem solving. Hasil validasi diperoleh saran bahwa di dalam RPP harus memuat kalimat bahwa RPP yang dikembangkan sesuai dengan pendekatan problem solving yaitu sesuai dengan bahan ajar yang digunakan yaitu LKS dengan menggunakan pendekatan problem solving. Berikut tampilan RPP sebelum dan sesudah direvisi. Gambar 18. Gambar RPP sebelum Revisi 112 Gambar 19. Tampilan RPP sesudah Revisi c Penambahan definisi Dari hasil validasi diperoleh saran bahwa di dalam uraian materi yang terdapat dalam RPP khususnya untuk KD 5.2 mengenai jaring- jaring bangun ruang sisi datar harus ditambahkan definisi mengenai jaring-jaring bangun ruang sisi datar. Berikut tampilan RPP sebelum dan sesudah revisi. Gambar 20. Tampilan Materi RPP sebelum Revisi Gambar 21. Tampilan Materi RPP sesudah Revisi 113 d Pengelompokkan penilaian hasil belajar Dari hasil validasi diberi masukan bahwa hasil penilaian harus dipisah per pertemuan. Sebelum validasi, rubrik hasil penilaian dalam RPP masih menjadi satu dan diberi saran untuk memisahkan per pertemuan saja agar lebih mudah untuk dipahami. Gambar 22. Tampilan Hasil Penilaian sebelum Revisi Gambar 23. Tampilan Hasil Penilaian sesudah Revisi 114 Berdasarkan semua pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran pada materi bangun ruang sisi datar dengan pendekata problem solving dan model pembelajaran NHT sudah memenuhi kriteri kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Hasil uji coba menunjukkan bahwa kualitas produk yang dikembangkan sangat baik dan memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Dengan demikian produk yang dikembangkan dapat digunakan dalam proses pembelajaran dan dapat digunakan sebagai contoh pengembangan pernangkat pembelajaran dengan pendekatan dan materi yang lain.

C. Keterbatasan Penelitian

Produk penelitian yang dikembangkan memiliki keterbatasan yang disebabkan oleh keterbatasan dalam penelitian. Adapun keterbatasan tersebut: 1. Uji coba produk tidak dapat semua diujikan dikarenakan keterbatasan waktu penelitian. 2. Kegiatan pembelajaran ada yang tidak sesuai dengan yang direncanakan pada RPP yang semula hanya satu pertemuan ternyata waktu tidak mencukupi sehingga harus dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya. Hal ini berakibat pada mundurnya jadwal penelitian yang sudah direncanakan oleh peneliti. 115

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Produk hasil pengembangan yaitu RPP dan LKS termasuk di dalamnya instrumen tes bangun ruang sisi datar dengan pendekatan problem solving dan model pembelajaran NHT disimpulkan valid dengan skor total RPP 252 dari skor maksimal 265 dengan kriteria sangat baik serta skor LKS 69,30 dari skor rata-rata maksimal 81,25 dengan kriteria sangat baik. 2. RPP dan LKS disimpulkan praktis ditinjau dari angket respons siswa dan observasi pembelajaran. Angket respons siswa diperoleh skor rata-rata 74,38 dari skor rata-rata maksimla 84 dengan kriteria baik dan observasi keterlaksanaan pembelajaran diperoleh rata-rata 96,05 dengan kriteria sangat baik. 3. RPP dan LKS disimpulkan efektif dilihat dari hasil tes prestasi dan pemecahan masalah yaitu diperoleh persentase ketuntasan prestasi 100 dengan nilai rata-rata 94,41 dan persentase ketuntasan kemampuan pemecahan masalah 97,05 dengan nilai rata-rata 92,76. 116

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perangkat pembelajaran dengan pendekatan problem solving dan model pembelajaran kooepratif tipe NHT dapat dijadikan sebagai perangkat untuk melaksanakan pembelajaran bangun ruang sisi datar kelas VIII yang dapat meningkatkan prestasi dan kemampuan pemecahan masalah. 2. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan peneliti lain untuk mengembangkan perangkat pembelajaran pada materi yang berbeda. 117 DAFTAR PUSTAKA Abdul Majid. 2007. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ageng Puspa Anindita, Abu Syafik, Heru Kurniawan. 2013. Eksperimentasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together NHT terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Bangun Datar Segitiga Kelas VII SMP Negeri 26 Purworejo Tahun Ajaran 20112012. Prosiding, Seminar Nasional. Yogyakarta: FMIPA UNY. Ainul Yaqin dan J.A Pramukantoro. 2003. Pengaruh Metode Pembelajaran Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Dasar-Dasar Kelistrikan Di Smk Negeri 1 Jetis Mojokerto. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. 2I. Hlm. 237-245. Anas Sudijono. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Arends, Richard I. 2000. Learning to Teach. 5 th . ed. New York: Mc-Graw-Hill. Arnie Fajar. 2005. Portofolio dalam Pelajaran IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Azhar Arsyad. 2001. Media Pengajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Bell, Frederick.H. 1978. Learning Psychology. New Jersey: Merrill Prentice Hall. Baharuddin dan Esa Wahyuni. 2009. Teori Belajar Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.. Chomsin S. Widodo dan Jasmadi. 2008. Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT Elex edia Komputindo. Dick, W, Carey, L, Carey. J.O. 2005. The systemic design of instruction. Boston: Allyn and Bacon.S Dedy Irfan Nurdiyah. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Matematika Materi Barisan dan Deret dengan Pendekatan Problem Solving untuk siswa SMK Kelas XI. Laporan Penelitian. Universitas Negeri Yogyakarta. Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 7 214

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BEKERJASAMA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 2 16

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMK PADA MATERI TERMOKIMIA.

0 0 37

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 33

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVINGUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR SISWA SMP KELAS VIII.

0 1 59