Variabel Moderator Hubungan Antar Variabel

9 Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian beli makanan. Oleh sebab itu, daya beli makanan dapat menjadi variabel moderator. Keterangan X = Pengetahuan gizi, Z = Daya beli makanan Y = Kualitas konsumsi makanan 2 Jumlah jam latihan memasak dengan keterampilan memasak tern- yata tidak ada hubungan. Setelah data dipisah menurut jenis ke- lamin, ternyata kelompok pria mempunyai hubungan positif se- dangkan kelompok wanita tidak memiliki hubungan positif. Oleh sebab itu, jenis kelamin dapat menjadi variabel moderator. Pada model hubungan ini ternyata pelatihan hanya efektif untuk ke- lompok pria karena pria belum memiliki bekal keterampilan me- masak. Sedangkan kelompok wanita, pada umumnya sudah mem- iliki bekal keterampilan memasak sehingga meskipun jumlah jam latihan hanya sedikit, wanita tetap dapat memperoleh keterampilan memasak yang setara dengan pria 3 Hubungan antara kondisi ujian independen dan kinerja ujian dapat dimoderasi oleh tingkat kecemasan. Ujian yang diseleng- garakan dengan berbagai kondisi seperti orientasi ego atau disertai dengan perintah ‗ tulis nama anda, kita akan mengukur kemampuan anda untuk menentukan kelulusan‟ dan orientasi tugas yang dis- ertai dengan perintah ‗ tidak usah menulis nama anda karena kita hanya akan mengukur pencapaian materi‟. Tingkat kecemasan kemudian diukur dari kepribadian dan di analisis sebagai variabel moderator. Hasil memperlihatkan bahwa seseorang yang mempu- nyai kecemasan tes tinggi berfungsi lebih baik dalam tes yang berorientasi pada tugas tidak untuk mengukur kemampuan dan seseorang yang mempunyai tingkat kecemasan rendah berfungsi lebih baik pada tes yang berorientasi ego untuk mengukur ke- mampuan. Dalam contoh tersebut, kecemasan merupakan variabel moderator, kinerja tes sebagai variabel dependent, dan kondisi ujian orientasi ego dan orientasi tugas merupakan variabel inde- pendent. Mengapa demikian? Orang yang cemas cenderung tidak mampu mengerjakan soal dengan baik pada saat pengawas ujian mengatakan hasil ujian akan digunakan untuk mengukur kemampuan. Sementara itu, orang yang tidak cemas akan termotivasi untuk bekerja lebih baik apabila ujian digunakan untuk mengukur kemampuan karena ada kai- X 1 Y Z Riset Terapan 10 Dr. Endang Mulyatiningsih Bidang Pendidikan dan Teknik tannya dengan penghargaan reward berupa nilai dan akan bekerja seenaknya apabila ujian tidak mendapat penghargaan apa-apa.

B. Populasi dan Sampel 1. Pengertian Populasi dan Sampel

Populasi adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi akan menjadi wilayah generalisasi kesimpulan hasil penelitian. Jika karakteristik yang akan diteliti adalah penambahan berat badan selama hamil, maka populasi penelitian tersebut adalah ibu hamil. Semua ibu hamil pada wilayah sasaran tertentu menjadi populasi penelitian dan hasil penelitian nantinya akan berlaku untuk semua populasi ibu hamil pada wilayah sasaran yang diteliti. Penelitian tentang efektivitas pupuk cair pada tanaman kentang, maka populasi sasarannya adalah semua tanaman kentang yang diberi pupuk cair di wilayah tertentu. Penelitian tentang kadar gula darah tikus yang diberi ransum kacang merah, maka populasi sasarannya adalah darah tikus yang diberi ran- sum kacang merah. Penelitian tentang rasa brownies kasava, maka populasi sasarannya adalah brownies kasava yang diuji coba. Ber- dasarkan contoh-contoh tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa populasi adalah sekumpulan subjek yang mau diteliti. Sampel adalah cuplikan atau bagian dari populasi. Peneliti boleh mengambil sebagian populasi saja untuk diteliti meskipun kesimpulan hasil penelitian akan berlaku untuk semua populasi. Cara pengambilan sampel merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian teru- tama bila peneliti menghendaki hasil penelitiannya berlaku untuk semua populasi. Sampel yang diambil harus mewakili semua karakter- istik yang terdapat pada populasi dimana kesimpulan tersebut akan berlaku. Apabila sampel tersebut tidak mewakili karakteristik yang terdapat pada populasi, maka kesimpulan penelitian dapat menjadi bi- as. Kesimpulan hasil penelitian tidak dapat dipercaya apabila sampel yang diambil tidak representatif. Sebagai contoh kesimpulan hasil penelitian dua lembaga survei yaitu Kompas dan LSI Lembaga Sur- vei Indonesia yang melakukan jajak pendapat tentang keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2010. Hasil penelitian Kompas menyatakan 99 masyarakat tidak menyetujui Gubernur DIY dipilih langsung oleh masyarakat. Hasil survei LSI menyatakan sebaliknya yaitu 88 masyarakat menghendaki Gubernur DIY dipilih langsung oleh masyarakat seperti halnya gubernur di provinsi lainnya. Dua kesimpulan hasil penelitian tersebut berlawanan, tetapi 11 Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian pemerintah semestinya menggunakan kesimpulan dari penelitian yang sampelnya representatif mewakili aspirasi masyarakat asli Yogyakar- ta. Contoh lain misalnya: satu hasil penelitian menyimpulkan bahwa 90 mahasiswa di Yogyakarta sudah tidak perawan lagi. Hasil penelitian tersebut sempat meresahkan orangtua mahasiswa yang kuliah dan kost di Yogyakarta. Sebagai peneliti yang berpengalaman, hasil penelitian tersebut patut dipertanyakan cara pengambilan sampe- lnya: 1 siapa dan dimana peneliti memperoleh sampel tersebut?; 2 bagaimana cara peneliti memperoleh sampel tersebut? Dua pertanyaan ini dapat menggagalkan kesimpulan hasil penelitian apabila ternyata peneliti mengambil sampel hanya di tempat-tempat yang biasa digunakan untuk mesum; atau peneliti sengaja memilih sampel dari mahasiswa yang kelihatan nakal. Apabila peneliti mengambil data di lingkungan yang baik, pastilah hasil penelitiannya tidak mendapat kesimpulan seperti itu. Untuk mendapatkan sampel yang mewakili semua karakteristik yang terdapat pada populasi maka perlu dilakukan pengambilan sam- pel secara acak. Di bawah ini akan dipaparkan beberapa cara pengam- bilan sampel, baik acak maupun non acak.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Setiap jenis penelitian membutuhkan teknik pengambilan sampel teknik sampling yang tepat sesuai dengan populasi sasaran yang akan diteliti. Populasi penelitian bersifat heterogen dan homogen. Manusia merupakan jenis populasi yang heterogen, sedangkan benda dan tumbuhan merupakan jenis populasi yang relatif homogen. Sam- pel penelitian yang diambil dari populasi yang heterogen harus repre- sentatif atau mewakili semua karakteristik yang terdapat pada popu- lasi. Demikian juga bila populasi memiliki cakupan wilayah luas, sampel yang diambil juga harus mewakili setiap bagian wilayah yang berbeda. Sampel yang representatif adalah sampel yang diambil secara acak sehingga semua anggota populasi berpeluang untuk dipilih. Sampel acak menjadi syarat utama pada penelitian yang hasilnya akan digeneralisasikan ke seluruh populasi. Sampel non acak hanya diper- bolehkan untuk penelitian yang memiliki karakteristik populasi ho- mogen atau apabila hasil penelitian hanya berlaku untuk sampel yang diteliti. Teknik sampling memberi konsekuensi pada penggunaan teknik analisis data. Teknik sampling acak dapat menggunakan semua jenis analisis data sedangkan teknik sampling non acak hanya dapat menggunakan teknik analisis deskriptif dan tidak layak menggunakan