Composing the test items

153 Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian Setelah butir-butir tes disusun, perancang tes kemudian menelaah butir dengan kriteria penilaian seperti pada Tabel 6.1 . Telaah butir tes sebaiknya dilakukan oleh ahli pengukuran, ahli bahasa dan ahli materi. Ahli pengukuran bertugas menilai konstruksi butir pertanyaan. Ahli mate- ri bertugas menilai materi yang diujikan, kesesuaian soal dengan kisi- kisinya, kebenaran isi jawaban. Ahli bahasa bertugas menilai penggunaan tata bahasa. Telaah butir kualitatif lebih efisien apabila satu orang re- viewer penelaah dapat menilai ketiga aspek tersebut yaitu aspek materi, konstruksi dan bahasa. Berikut ini diberikan contoh kartu telaah soal yang ditulis oleh Pusat Pengembangan Sistem Pengujian Pusbangsisjian Ja- karta. Tabel 6.1 Kartu Telaah Soal Pilihan Ganda NO KRITERIA PENILAIAN YA TIDAK A MATERI 1 Soal sesuai dengan indikator 2 Pengecoh berfungsi 3 Mempunyai satu jawaban yang benar atau paling benar B KONSTRUKSI 4 Pokok soal dirumuskan secara jelas dan tegas 5 Rumusan soal dan rumusan jawaban hanya merupakan pernyataan yang diperlukan saja 6 Pokok soal tidak menunjuk ke arah jawaban yang benar 7 Pokok soal tidak mengandung pernyataan negatif ganda 8 Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari sisi materi 9 Panjang rumusan jawaban relatif sama 10 Pilihan jawaban tidak mengandung pern- yataan ―semua jawaban di atas benar atau semua jawaban di atas salah‖. 11 Pilihan jawaban yang berbentuk angka disusun berdasarkan urutan, sedangkan pili- han jawaban yang berbentuk waktu kejadian disusun secara kronologis 12 Grafik, gambar, tabel dan diagram yang ter- dapat pada soal jelas dan berfungsi 13 Butir soal tidak tergantung pada jawaban sebelumnya Riset Terapan 154 Dr. Endang Mulyatiningsih Bidang Pendidikan dan Teknik C BAHASA 14 Soal menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia 15 Bahasa yang digunakan komunikatif 16 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat 17 Pilihan jawaban tidak mengulang katafrasa yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian Catatan Tabel 6.2 Kartu Telaah Soal Uraian NO KRITERIA PENILAIAN YA TIDAK A MATERI 1 Soal sesuai dengan indikator 2 Batasan pertanyaan dan jawaban yang di- harapkan jelas 3 Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran 4 Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis sekolah atau tingkatan kelas B KONSTRUKSI 5 Rumusan kalimat soal atau pertanyaan menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai 6 Ada petunjuk yang jelas tentang cara pengerjaan soal 7 Ada pedoman penyekoran 8 Grafik, gambar, tabel, peta, diagram dan yang sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca C BAHASA 9 Perumusan kalimat soal komunikatif 10 Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar 11 Rumusan soal tidak menggunakan kata- katakalimat yang menimbulkan penafsiran 155 Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian ganda atau salah pengertian 12 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat 13 Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang menyinggung perasaan siswa Catatan

4. Writing the administration instructions

Setelah butir-butir tes tertulis dan mewakili semua kisi-kisi, pengembang tes selanjutnya menulis petunjuk penyelenggaraan. Petunjuk yang harus disiapkan oleh pengembang tes minimal ada dua yaitu: petun- juk untuk penyelenggara dan pengawas ujian serta petunjuk untuk peserta tes itu sendiri. Petunjuk untuk penyelenggara antara lain berisi kondisi lingkungan yang harus disiapkan oleh penyelenggara pada saat tes dil- aksanakan. Kondisi yang diharapkan antara lain: a Tempat penyelenggaraan: penataan ruang dan tempat duduk, pe- nomoran tempat duduk, kenyamanan mejaalas menulis b Tuntutan perlengkapan yang harus disediakan seperti lembar jawa- ban, pensil, alas tulis atau komputer c Batas waktu yang sesuai untuk menyelesaikan soal d Kondisi-kondisi khusus yang dituntut seperti: soal ditarik kembali, tidak boleh dicoret-coret, ditulis kode soal, berita acara ujian, dsb. e Teks yang harus dibaca oleh pengawas kepada peserta tes termasuk jawaban-jawaban yang dapat diberikan apabila ada pertanyaan dari peserta tes Petunjuk untuk peserta tes dapat dibacakan oleh pengawas atau di- tulis pada lembar soal. Petunjuk ini meliputi: a petunjuk penulisan identitas peserta tes seperti nama dan nomor tes b petunjuk umum cara mengerjakan soal tes dan mengisi lembar ja- waban. c petunjuk khusus untuk cara mengerjakan tiap-tiap bagian soal tes, dsb. d Informasi bentuk ujian: open book, close book, take home e informasi waktu yang disediakan untuk mengerjakan soal tes

5. Conduct piloting test

Pengembangan perangkat tes baru tidak selalu dapat menunjukkan hasil seperti yang diharapkan. Perangkat tes baru harus diuji cobakan pa- Riset Terapan 156 Dr. Endang Mulyatiningsih Bidang Pendidikan dan Teknik da skala kecil piloting test . Langkah ini dilakukan untuk menyediakan data empiris yang digunakan untuk analisis kualitas butir tes dari tingkat kesulitan, daya pembeda, reliabilitas dan validitas tes. Subjek yang men- jadi sasaran uji coba tes harus memiliki karakteristik yang sama dengan sasaran tes yang sebenarnya. Jika soal tes akan digunakan untuk ujian nasional pada siswa kelas IX SMP, maka sasaran uji cobanya juga siswa kelas IX SMP dari berbagai wilayah supaya hasil uji coba mencerminkan karakteristik kemampuan siswa yang sebenarnya akan diuji.

6. Conduct item analysis

Setelah uji coba tes dilakukan, untuk mengetahui butir-butir tes ter- sebut sudah baik atau belum, maka perlu dilakukan telaah empiris dengan menganalisis butir secara kuantitatif. Hal-hal yang dianalisis antara lain tingkat kesulitan, daya pembeda dan korelasi antar butir.

a. Tingkat kesulitan Butir

Tingkat kesulitan butir item difficulty adalah angka yang menunjukkan besarnya proporsi peserta tes yang menjawab benar pa- da suatu butir. Tingkat kesulitan butir merentang mulai dari 0,00 sam- pai 1,00. Jika suatu butir soal memiliki tingkat kesukaran 0,00 berarti tidak ada peserta tes yang menjawab butir soal tersebut dengan benar atau dengan kata lain butir soal tersebut terlalu sulit. Sebaliknya, jika butir soal memiliki tingkat kesulitan 1,00 berarti semua peserta tes dapat menjawab butir soal dengan benar, atau dengan kata lain, butir soal tersebut terlalu mudah. Cara menghitung tingkat kesulitan butir dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Contoh: jika terdapat 35 peserta tes yang menjawab benar dari 70 peserta yang ikut dalam tes tersebut, maka Indeks Kesulitan p butirnya adalah: Tingkat kesulitan butir dikategorikan menjadi 3 yaitu kategori su- lit, sedang dan mudah. Kriteria yang digunakan untuk menginter- pretasikan hasil analisis mengacu pada Tabel 6.3. p = 35:70 x 100 = 0,50