Pengendalian Eksperimen buku riset terapan apri

95 Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian peneliti memperoleh data penelitian. Dalam penelitian kuasi eksperi- men, pengambilan data penelitian sering menggunakan alatinstrumen berupa tes, kuesioner, dan observasi. Sebelum alat pengambilan data penelitian ini digunakan perlu dilakukan pengendalian-pengendalian antara lain melalui pengendalian validitas dan reliabilitas alat pengumpul data penelitian. Pengendalian reliabilitas dan validitas tes, kuesioner, dan lembar observasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, Metode yang sering digunakan untuk mengendalikan validitas tes, kuesioner, dan lembar observasi adalah validitas isi dan konstruk. Tes, kuesioner dan lembar observasi dinyatakan valid apabila dikem- bangkan sesuai dengan konstruk teori penyusun atau indikator varia- bel dan isinya telah representatif untuk mengukur variabel. Jika tes, kuesioner, dan observasi digunakan untuk mengukur variabel kemam- puan kerja, maka tes, kuesioner, dan observasi benar-benar mampu memberi informasi tentang kemampuan kerja seseorang dibanding dengan orang lainnya. Metode yang sering digunakan untuk mengendalikan reliabilitas tes dan kuesioner adalah test retest dan konsistensi internal. Test retest dilakukan dengan cara mengulang penggunaan alat testkuis yang sa- ma pada subjek yang sama tetapi rentang waktu yang berbeda. Jika seseorang pernah menjawab ya pada kuis tertentu kemarin dan secara konsisten akan menjawab ya pada saat sekarang maupun di masa yang akan datang maka kuis tersebut dapat dinyatakan reliabel. Reliabilitas hasil observasi pengamatan dapat menggunakan metode inter-rater atau inter observer . Metode ini diterapkan dengan cara: beberapa orang penilai rater atau pengamat observer melakukan penilaianpengamatan pada objek yang sama kemudian hasil penilaian dibandingkan. Jika observer telah memberi skor penilaian yang relatif sama pada objek pengamatan yang sama, maka hasil penilaian pengamatan tersebut telah memenuhi kriteria reliabel. Apabila skor penilaian antara 2 penilaiobserver terdapat perbedaan yang menyolok, maka perlu dilakukan pengecekan kembali alasan-alasannya. 3. Pengendalian proses eksperimen Proses eksperimen yang melibatkan lebih dari satu kelompok perla- kuan harus dikendalikan. Pengendalian dilakukan dengan cara mem- beri perlakuan yang sama kepada semua kelompok perlakuan. Hal-hal yang dapat disamakan dalam proses belajar mengajar antara lain: metode, media, perangkat pembelajaran, durasi waktu, dan hal-hal yang bersifat teknis lainnya. Eksperimen akan lebih dipercaya hasil- nya apabila orang yang memberi perlakuan juga sama atau setara ke- mampuannya. Sedangkan bagi kelompok kontrol, berjalan apa adanya dan tidak boleh ada intervensi dari pihak manapun. Untuk menekan perbedaan yang menyolok antara kelompok kontrol dan kelompok Riset Terapan 96 Dr. Endang Mulyatiningsih Bidang Pendidikan dan Teknik perlakuan, maka kelompok kontrol dapat diberi perlakuan semu plasebo yang tidak memberi efek pada hasil. Hal ini sering dil- akukan apabila seorang peneliti ingin menguji coba suplemen ma- kanan fungsional. Kelompok perlakuan diberi suplemen yang mau diuji efeknya sedangkan kelompok kontrol hanya diberi suplemen yang tidak memiliki efek apapun.

G. Sampel Penelitian Eksperimen

Setiap jenis penelitian membutuhkan teknik pengambilan sampel yang tepat sesuai dengan populasi sasaran yang akan diteliti. Populasi penelitian yang heterogen dan memiliki cakupan wilayah luas memer- lukan sampel yang representatif sehingga perlu diambil secara acak. Pop- ulasi yang homogen tidak memerlukan teknik sampling khusus karena siapapun yang dijadikan sampel sudah mewakili. Manusia bukan populasi yang homogen sehingga perlu teknik pengambilan sampel yang tepat. Dalam penelitian kuasi eksperimen, terdapat dua teknik pengambilan sampel yang sering digunakan yaitu: 1. Purposive sampling Purposive sampling digunakan apabila populasi sasaran memiliki karakteristik spesifik sehingga hanya orang-orang yang memenuhi syarat spesifik tersebut yang dapat menjadi sampel penelitian. Dalam penelitian kuasi eksperimen, purposive sampling sering dipilih apabila peneliti hanya memiliki satu kelompok populasi, sehingga tidak ada pertimbangan untuk memilih sampel yang lain. Bila teknik sampling ditetapkan secara purposive, maka kesimpulan hasil penelitian hanya berlaku bagi kelompok yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasikan pada kelompok lain. Contoh judul: “Pengaruh metode sosiodrama terhadap peningkatan rasa percaya diri siswa kelas VII SMPN 1 Bawang” Pada judul di atas, sampel penelitian sudah spesifik yaitu siswa kelas VII SMPN 1 Bawang. Apabila kelas VII SMPN 1 Bawang hanya ter- dapat beberapa kelas dan semua menjadi subjek penelitian, maka sampel dapat diambil secara purposive. 2. Cluster sampling Cluster sampling digunakan apabila populasi sasaran eksperimen cukup luas dan peneliti berkeinginan untuk mengambil sebagian popu- lasi sampel yang mewakili saja. Sampel penelitian terdiri dari satuan 97 Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian kluster kelompok. Dalam eksperimen pembelajaran, kluster dapat berupa rombongan belajar atau kelompok belajar. Contoh judul: Efektivitas penggunaan modul elektronik terhadap kemandirian belajar mata pelajaran Biologi Pada penelitian ini, populasi sasaran adalah rombongan belajar kelas yang mendapat mata pelajaran Biologi. Apabila populasi sasaran terdiri dari satu sekolah, peneliti dapat mengambil beberapa kelas yang setara atau pengajarnya sama. Apabila populasi sasaran satu wilayah kabupaten, maka peneliti dapat mengambil beberapa sekolah, kemudian tiap-tiap sekolah diambil beberapa kelas secara acak.

H. Data Penelitian Eksperimen

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian kuasi ek- sperimen sama seperti teknik pengumpulan data pada jenis penelitian yang lain, khususnya PTK. Pemilihan teknik pengumpulan data tergan- tung pada jenis data yang diinginkan untuk mengukur variabel penelitian. Dalam penelitian eksperimen, variabel yang diukur adalah variabel de- penden atau variabel yang dipengaruhi oleh adanya eksperi- menperlakuan. Beberapa contoh variabel yang sering digunakan dan alat pengumpulan data pengukuran variabel dapat disimak pada table 4.2 Tabel 4.2 Contoh variabel dan Alat Ukur Variabel No Variabel yang Diukur Alat Ukur 1 Prestasi belajar Tes, dokumentasi 2 Pengetahuan Tes 3 Sikap, motivasi, perilaku Observasi, kuesioner 4 Keterampilan motorik Tes unjuk kerja, observasi 5 Pendapat, pemikiran, opini Kuesioner atau wawancara 6 Pendalaman kasus wawancara dan observasi

I. Teknik Analisis Data Eksperimen

Analisis data penelitian eksperimen selalu dilakukan dengan uji be- da. Apabila kelompok yang dibedakan hanya terdiri dari dua kelompok, maka teknik analisis data yang digunakan adalah t-tes. Apabila kelompok yang akan dibedakan lebih dari dua kelompok, maka analisis data yang digunakan analysis of varians anova. Berikut ini dapat diilustrasikan