Riset Terapan
4
Dr. Endang Mulyatiningsih
Bidang Pendidikan dan Teknik
mungkin menemukan semua anggota kelas 8 SMP mempunyai skor tes yang sama konstan.
Benda-benda mati yang berada ruang kelas dapat menjadi varia- bel penelitian manakala diukur variasi efeknya. Sebagai contoh, meja
belajar dapat menjadi variabel penelitian, manakala ukuran, bentuk dan bahan bakunya tidak sama. Dari meja yang bervariasi tersebut
kemudian diukur efek penggunaannya terhadap kenyamanan, produk- tivitas, daya tahan kerja dan sebagainya. Meja tidak dapat menjadi
variabel penelitian ketika bentuk dan ukurannya sudah sama sehingga akan memberi efek yang sama pula. Makanan, minuman dan obat
dapat menjadi variabel penelitian ketika formula dibuat berbeda atau bervariasi. Ketika formula makanan, minuman dan obat dibuat sama,
hal tersebut masih dapat menjadi variabel manakala orang yang mengkonsumsi berbeda-beda. Variabel yang diukur adalah efek
setelah mengkonsumsi obat dari konsumen yang berbeda.
Variabel ditemukan ketika peneliti mengamati satu unit analisis berupa benda atau manusia yang menarik perhatiannya. Penemuan
variabel penelitian dapat dimulai dari subjek manusia atau benda atau objek masalah yang akan diteliti. Peneliti yang telah menetap-
kan subjek penelitian pada siswa di suatu sekolah dapat ditindak lanjuti dengan memikirkan permasalahan objek yang akan diteliti
dari siswa tersebut seperti status gizinya, kreativitasnya, status ekonominya, dan sebagainya. Apabila subjek penelitian ternyata ku-
rang cocok dengan masalah yang akan diteliti, maka peneliti dapat menggantinya dengan subjek lain. Apabila permasalahan objek
penelitian dipilih sebelum ada subjek, maka peneliti tinggal memilih subjek yang sesuai. Variabel penelitian terdapat pada permasalahan
yang dimiliki subjek penelitian. Objek masalah penelitian masih bisa diganti atau diubah sepanjang masih berada dalam ruang lingkup yang
sama.
Variabel penelitian digunakan dalam penelitian kuantitatif atau penelitian yang menggunakan data berbentuk angkanumerik. Data
hasil pengukuran pengetahuan, sikap, pendapat dan motivasi merupa- kan data kualitatif yang dapat diubah menjadi data kuantitatif dengan
cara memberi skor, nilai atau bobot berwujud angka. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan adanya variasi antar individu. Seseorang dapat
dinyatakan memiliki pengetahuan lebih tinggi dari orang lain apabila jumlah pertanyaan yang dijawab positif atau benar lebih banyak dari
orang lain atau sebaliknya. Seseorang memiliki posisi sikap, pendapat dan motivasi yang lebih baik dari orang lain manakala orang tersebut
telah memenuhi kriteria sikap, pendapat dan motivasi yang baik.
5
Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian
Kriteria sikap, pendapat dan motivasi baik atau kurang baik telah ditetapkan sebelum dilakukan pengukuran.
2. Hubungan Antar Variabel
Dalam satu judul penelitian, peneliti dapat mengobservasi dan mengukur satu atau beberapa variabel sekaligus. Variabel yang dipilih
untuk dianalisis dinamakan variabel
explanatory
, dan semua variabel lain yang tidak dianalisis meskipun sudah diteliti dinamakan variabel
extraneous
. Apabila penelitian menggunakan lebih dari satu variabel, maka perlu dikenali posisi variabel di antara variabel lainnya. Posisi
variabel tersebut dapat dipahami antara lain dengan cara mengenali posisi hubungan antar variabel yang dijelaskan dalam paparan berikut
ini.
Tidak semua jenis metode penelitian menggunakan konsep hub- ungan antar variabel. Hanya jenis penelitian survei komparasi dan ko-
relasional serta penelitian eksperimen yang harus menjelaskan posisi hubungan antar variabel. Penelitian survei tidak termasuk dalam pem-
bahasan riset terapan namun metode ini memberi dasar pengetahuan untuk dapat melakukan semua jenis penelitian lainnya. Oleh sebab itu,
pembahasan tentang hubungan antar variabel penelitian ini tetap pent- ing dipaparkan
a. Variabel Independent dan Dependent
Variabel
explanatory
yang paling banyak digunakan adalah vari- abel bebas
independent
dan terikat
dependent
. Variabel dependen adalah variabel yang menjadi objek utama penelitian. Variasi dalam
variabel dependen dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi pada vari- abel independen. Sebagai contoh: apabila peneliti akan meneliti pres-
tasi belajar mata kuliah Statistika sebagai variabel utama dependent, maka peneliti dapat mengambil satu atau beberapa variabel lain yang
diperkirakan dapat mempengaruhinya seperti nilai matematika dan skor IQ.
Hubungan antara variabel independen dan dependen tidak hanya digunakan untuk menjelaskan posisi variabel bebas dan terikat saja.
Hubungan antara variabel independen dan dependen dalam konteks sebab akibat memberi makna variabel independen sebagai penyebab
dan variabel dependen sebagai akibat. Variabel independen sering disebut variabel
predictor
peramal dan variabel dependen sebagai kriterium yang diprediksi. Dalam hubungan tersebut, nilai-nilai da-
lam variabel independen dapat digunakan untuk memprediksi nilai- nilai pada variabel dependen. Secara matematis, variabel independen
diberi simbol X dan variabel dependen diberi simbol Y. Beberapa
Riset Terapan
6
Dr. Endang Mulyatiningsih
Bidang Pendidikan dan Teknik
istilah yang sering digunakan untuk memberi nama variabel inde- penden dan dependen adalah:
Independent X Dependent Y
Bebas Terikat
Prediktor Kriterium
Mempengaruhi Dipengaruhi
Penyebab Akibat
Antecedent Konsekuensi
Stimulus Respons
Contoh model hubungan antara variabel independen dan de- penden pada judul-judul penelitian
1 Hubungan intensitas belajar X terhadap prestasi belajar Y siswa
SMP kelas VII di Kecamatan Kota. Model hubungan antara varia- bel independen dan dependen dapat digambar sebagai berikut:
2 Hubungan antara Kualitas Layanan X
1
dan Discount Harga Kosmetik X
2
terhadap Kepuasan Pelanggan Y Salon Kecanti- kan Shinta. Gambar di bawah ini mencerminkan tiga model hub-
ungan yaitu hubungan antara X
1
→ Y; X
2
→ Y; serta X
1
dan X
2
→ Y
3 Pengaruh pola asuh Ibu bekerja X
1
dan ibu rumah tangga X
2
terhadap Kemandirian Anak Y. Untuk mengetahui pengaruh pola asuh ibu, dilakukan uji beda skor kemandirian anak yang diasuh
oleh ibu bekerja X1 dan skor kemandirian anak yang diasuh oleh ibu rumah tangga dengan desain analisis sebagai berikut:
Skor kemandirian anak dari ibu bekerja X
1
Skor kemandirian anak dari Ibu Rumah Tangga X
2
1 2
... 1
2 ...
X Y
X
1
X
2
Y