Develop Pengembangan Model 4D

183 Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian eksperimen dilakukan dengan membandingkan hasil belajar pada ke- lompok pengguna model dan kelompok yang tidak menggunakan model. Apabila hasil belajar kelompok pengguna model lebih bagus dari kelompok yang tidak menggunakan model maka dapat dinyatakan model tersebut efektif. Cara pengujian efektivitas pembelajaran me- lalui PTK dapat dilakukan dengan cara mengukur kompetensi sebelum dan sesudah pembelajaran. Apabila kompetensi sesudah pembelajaran lebih baik dari sebelumnya, maka model pembelajaran yang dikem- bangkan juga dinyatakan efektif.

d. Disseminate Penyebarluasan

Thiagarajan membagi tahap dissemination dalam tiga kegiatan yaitu: validation testing, packaging, diffusion and adoption . Pada tahap valida- tion testing, produk yang sudah direvisi pada tahap pengembangan kemudian diimplementasikan pada sasaran yang sesungguhnya. Pada saat implementasi dilakukan pengukuran ketercapaian tujuan. Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas produk yang dikembangkan. Setelah produk diimplementasikan, pengembang perlu melihat hasil pen- capaian tujuan. Tujuan yang belum dapat tercapai perlu dijelaskan so- lusinya sehingga tidak terulang kesalahan yang sama setelah produk disebarluaskan. Kegiatan terakhir dari tahap pengembangan adalah melakukan packaging pengemasan, diffusion and adoption. Tahap ini dilakukan supaya produk dapat dimanfaatkan oleh orang lain. Pengema- san model pembelajaran dapat dilakukan dengan mencetak buku panduan penerapan model pembelajaran. Setelah buku dicetak, buku tersebut disebarluaskan supaya dapat diserap diffusi atau dipahami orang lain dan digunakan diadopsi pada kelas mereka. Pada konteks pengembangan bahan ajar, tahap dissemination dil- akukan dengan cara sosialisasi bahan ajar melalui pendistribusian dalam jumlah terbatas kepada guru dan peserta didik. Pendistribusian ini dimak- sudkan untuk memperoleh respons, umpan balik terhadap bahan ajar yang telah dikembangkan. Apabila respon sasaran pengguna bahan ajar sudah baik maka baru dilakukan pencetakan dalam jumlah banyak dan pemasaran supaya bahan ajar itu digunakan oleh sasaran yang lebih luas.

2. Model ADDIE

ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development or Production, Implementation or Delivery and Evaluations. Menurut langkah-langkah pengembangan produk, model penelitian dan pengem- bangan ini lebih rasional dan lebih lengkap daripada model 4D. Model ini memiliki kesamaan dengan model pengembangan sistem basisdata yang telah diuraikan sebelumnya. Inti kegiatan pada setiap tahap pengem- bangan juga hampir sama. Oleh sebab itu, model ini dapat digunakan un- Riset Terapan 184 Dr. Endang Mulyatiningsih Bidang Pendidikan dan Teknik tuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan bahan ajar. Model ADDIE dikembangkan oleh Dick and Carry 1996 untuk merancang sistem pembelajaran. Berikut ini diberikan contoh kegiatan pada setiap tahap pengembangan model atau metode pembelajaran, yaitu:

a. Analysis

Pada tahap ini, kegiatan utama adalah menganalisis perlunya pengembangan modelmetode pembelajaran baru dan menganalisis kelayakan dan syarat-syarat pengembangan modelmetode pembelaja- ran baru. Pengembangan metode pembelajaran baru diawali oleh adanya masalah dalam modelmetode pembelajaran yang sudah dit- erapkan. Masalah dapat terjadi karena modelmetode pembelajaran yang ada sekarang sudah tidak relevan dengan kebutuhan sasaran, lingkungan belajar, teknologi, karakteristik peserta didik, dsb. Setelah analisis masalah perlunya pengembangan modelmetode pembelajaran baru, peneliti juga perlu menganalisis kelayakan dan syarat-syarat pengembangan modelmetode pembelajaran baru terse- but. Proses analisis misalnya dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut ini: 1 apakah modelmetode baru mampu menga- tasi masalah pembelajaran yang dihadapi, 2 apakah modelmetode baru mendapat dukungan fasilitas untuk diterapkan; 3 apakah dosen atau guru mampu menerapkan modelmetode pembelajaran baru ter- sebut Dalam analisis ini, jangan sampai terjadi ada rancangan mod- elmetode yang bagus tetapi tidak dapat diterapkan karena beberapa keterbatasan misalnya saja tidak ada alat atau guru tidak mampu untuk melaksanakannya. Analisis metode pembelajaran baru perlu dilakukan untuk mengetahui kelayakan apabila metode pembelajaran tersebut diterapkan.

b. Design

Dalam perancangan modelmetode pembelajaran, tahap desain memiliki kemiripan dengan merancang kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini merupakan proses sistematik yang dimulai dari menetap- kan tujuan belajar, merancang skenario atau kegiatan belajar mengajar, merancang perangkat pembelajaran, merancang materi pembelajaran dan alat evaluasi hasil belajar. Rancangan modelmetode pembelajaran ini masih bersifat konseptual dan akan mendasari proses pengembangan berikutnya.

c. Development

Development dalam model ADDIE berisi kegiatan realisasi rancangan produk. Dalam tahap desain, telah disusun kerangka kon-