Developing norms Complete test manual

165 Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian Sumber: McIntire 2000

D. Pengembangan DBMS

Sejak teknologi informasi dan komunikasi diserap oleh dunia pen- didikan, Data-Based Management System DBMS, pada bidang pen- didikan terus dikembangkan. Kroenke 1995: 14 menjelaskan bahwa ― a database is a self- describing collection of integrated records”. Se- dangkan Deen 1987: 5 menjelaskan bahwa ― we can define a database as a generalize integrated collection of data which is structured on natu- ral data relationships so that it provides all necessary access path to each unit of data in order to fulfill the differently needs of all users”. Definisi tersebut mengandung makna bahwa basis data merupakan kum- pulan data yang terintegrasi. Basis data disusun sedemikian rupa sehingga dapat saling berhubungan. Basis data dapat melayani semua keperluan akses untuk setiap unit data yang diinginkan sampai pada keperluan yang berbeda-beda dari semua pemakai. DBMS merupakan sistem penyimpanan dan pemanggilan data el- ektronik dengan menggunakan komputer yang bertujuan untuk mening- katkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan. Pengarsipan data yang dil- akukan dengan menggunakan DBMS memiliki beberapa kelebihan yaitu praktis, dapat menyimpan data dalam jumlah yang sangat banyak dan Defining the test universe, audience and purpose Developing a test plan Compose the test items Write administration instructions Conduct pilot tests Revise the test Developing a norms Conduct item analysis Validations the test Complete test manual 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 R epe at as n ec ess ar y Gambar 6.2 Diagram Alir Proses Pengembangan Test Riset Terapan 166 Dr. Endang Mulyatiningsih Bidang Pendidikan dan Teknik mudah dilakukan penelusuran kembali. Selain itu, DBMS juga dapat menghindari redundansi pengulangan data yang sama. Hal ini disebab- kan karena data yang telah dimasukkan langsung tersimpan dan tidak dapat dimasuki data yang sama lebih dari satu kali. Sebagai contoh, apa- bila dalam basis data sudah tersimpan nama Susanti, maka komputer akan memberi peringatan apabila pengguna memasukkan nama Susanti lagi. Apabila pengguna mengabaikannya, maka nama Susanti tersebut hanya tersimpan sebagai satu nama saja. Dengan berbagai kelebihan yang ter- dapat pada DBMS ini, maka banyak orang yang mengembangkannya un- tuk berbagai macam keperluan seperti: basis data pegawai, basis data akademik, basis data sekolah, media pembelajaran, perangkat e-learning, dan lain-lain. Metode penelitian dan pengembangan manajemen sistem basis data Data-Based Management System serupa dengan metode penelitian dan pengembangan produk yang lain. Metode penelitian dilakukan secara bertahap dan setiap tahap pengembangan mengandung unsur penelitian dan pengujian. Ada berbagai referensi yang dapat menjadi acuan penelitian dan pengembangan DBMS, mulai dari metode yang paling simpel hanya terdiri dari 4 tahap sampai dengan metode yang lengkap yaitu lebih dari 11 tahap. Metode yang lengkap pada umumnya menam- bahkan tahap penerapan dan revisi secara berulang-ulang. Beberapa contoh model R D DBMS yang dipaparkan di sini anta- ra lain model R D dari Conolly 2005, dan Szymanski 1988, dan Slotnick 1986. Connoly membagi pengembangan DBMS menjadi 11 langkah yaitu: 1 database planning ; 2 system definition ; 3 require- ments collection and analysis ; 4 database design : conceptual, logical, physical ; 5 DBMS selection ; 6 application design ; 7 prototyping ; 8 implementation ; 9 data conversion and loading ; 10 testing ; 11 operasional maintenance . Szymanski 1988menetapkan 9 langkah pengembangan DBMS yaitu: 1 mendefinisikan masalah, 2 mendesain algorithma , 3 membuat kode program, 4 menguji dan menemukan beberapa tipe kesalahan untuk memperbaikinya debugging , 7 mengimplementasikan program; 8 melatih pengguna, 9 merawat dan meningkatkan program maintenance and up-grading program . Slotnick 1986 membuat model pengembangan DBMS dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 analisis kebutuhan sistem, 2 desain program, 3 pembuatan prototype , 4 pengujian dan evaluasi secara ter- us menerus, 5 melatih pengguna,6 maintenance dan up-grading pro- gram. Sedangkan Whitten 2004 menetapkan siklus pengembangan da- tabase dalam tahap-tahap: planning, requirements collection and analy- sis, design, prototyping, implementation, testing, conversion and loading, testing and operational maintenance.