Analisis Kebutuhan Pengembangan DBMS

169 Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian mengumpulkan data penelitian dan menganalisisnya untuk perancangan program database Proyek pengembangan basisdata membutuhkan tim kerja yang mem- iliki keahlian berbeda-beda dan dapat saling mendukung kekurangan anggota tim lainnya. Anggota tim sebaiknya diambil dari orang yang profesional sebagai analis sistem dan pendesain program, pengisi pro- gram dan programer. Ahli analis sistem bertugas menganalisis sistem yang ada sekarang, dengan menggunakan catatan tangan atau komputer dan mengusulkan sistem manajemen basis data yang baru. Analis sistem bertanggung jawab untuk menganalisis dan mendesain program, mendesain input dan output data yang dikehendaki oleh sistem, merancang tampilan basisdata, dan merancang relasi data. Pengisi basis data bertugas mengumpulkan dan mengisikan data ke dalam program basis data. Programer bertugas menerjemahkan rancangan sistem ke da- lam bahasa program, menulis program dan membuat program sesuai dengan rancangan yang telah diusulkan oleh analisis sistem atau desainer program. Dengan demikian, tim yang tergabung dalam proyek pengem- bangan sistem basis data memiliki keahlian berbeda-beda. Dalam tahap analisis ini, peneliti sudah dapat menetapkan beberapa alternatif yang dapat menjadi solusi untuk dipelajari. Shore 1987 me- nyebutkan beberapa tipe pengembangan perangkat lunak software yai- tu: 1 off-the-shelf system , yaitu sebuah tipe software yang dikem- bangkan oleh penjual software komersial untuk digunakan oleh orang yang membutuhkan. Pengembang dapat membeli softwarenya dan tinggal mengisikan data sesuai dengan keperluan. Off-the-shelf system ini telah banyak digunakan oleh sekolah, perkantoran dan pelaku bisnis lain untuk membuat web site, promosi sekolah dan membantu pelayanan informasi kepada pelanggan, dsb. 2 mengubah off-the-shelf system yaitu mengu- bah sebuah sistem desain komersial agar menjadi lebih fleksible. Pengembangan tipe kedua dilakukan dengan cara memodifikasi sistem yang sudah tersedia sebagai pilihan awal dalam tahapan analisis kemudi- an memodifikasi tampilan dan sistem yang masih berpeluang untuk diu- bah.

2. Desain

Ada beberapa model dalam pembuatan desain program, mulai dari desain yang sederhana sampai ke desain yang kompleks. Struktur desain yang sederhana hanya cukup menjelaskan tahap demi tahap yang diper- lukan mulai dari input yang diperlukan untuk output yang dikehendaki. Slotnick 1986 menjelaskan cara yang paling sederhana dalam mendesain sebuah program yaitu mulai dari pembuatan diagram flow- cahart, penulisan bahasa program pseudocode , pengkodean program, pembuatan prototype dan pengujian program. Riset Terapan 170 Dr. Endang Mulyatiningsih Bidang Pendidikan dan Teknik Pengembangan program software memerlukan sebuah tahapan pekerjaan yang berurutan. Phase pekerjaan yang telah dilakukan sebe- lumnya menjadi fondasi pada pekerjaan yang akan dilakukan berikutnya. Sepanjang desain dilakukan menurut prinsip-prinsip struktur desain, phase pengembangan program berikutnya menjadi lebih mudah. Penjela- san tentang tahap desain program secara lebih rinci adalah:

a. Pembuatan Flowchart

Perancangandesain program melibatkan penulis program untuk membuat coding menurut logic secara rinci atau dalam bentuk flowchart program, data flow diagram , atau pseudocode . Struktur program ke- banyakan dibuat mulai dari yang sederhana sampai ke yang kompleks. Ada tiga struktur pengendalian dasar yang sering digunakan yaitu: 1 s imple sequence, 2 if-then, dan 3 do-while . Struktur program yang dijelaskan di atas dapat dilihat dalam flowchart seperti Gambar 6.4. Simple sequence structure If-then structure Condi-