Analisis Data Kualitatif. Pemilihan Teknik Analisis Data

45 Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian kemudian dibaca kembali, ditelaah dan dipelajari. Data yang memiliki makna sama kemudian digabung menjadi satu agar tidak terjadi pen- gulangan-pengulangan. Data yang tidak relevan dengan tema atau per- tanyaan penelitian dan isinya tidak terlalu penting sebaiknya dibuang saja atau direduksi. Sebaliknya, meskipun data tersebut berada di luar tema yang direncanakan, namun jika data tersebut cukup penting maka dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan hasil penelitian. Data yang telah dikelompokkan tersebut kemudian disusun kem- bali menjadi abstraksi atau rangkuman inti sesuai dengan tema atau permasalahan yang diteliti. Proses analisis kemudian dilakukan peneli- ti dengan mengembangkan abstraksi tersebut menjadi paparan yang mendalam berdasarkan pemahaman peneliti selama proses pengum- pulan data sampai menemukan esensi dari fenomena yang diteliti. Peneliti menjelaskan secara sistematis dan logis tentang bagaimana fenomena itu terjadi. Untuk membantu agar peneliti mampu menganalisis data secara mendalam dengan penjelasan yang tepat, peneliti dapat mengkaji kepustakaan, mengkonfirmasikan temuan dengan teori yang telah ada sebelumnya. Temuan-temuan yang diperoleh peneliti kemudian diuji keabsa- hannya dengan triangulasi, pengecekan teman sejawat dan perpanjan- gan pengamatan. Triangulasi dilakukan dengan mengambil data me- lalui cara-cara yang berbeda misalnya menyamakan hasil wawancara dengan observasi. Pengecekan teman sejawat dapat dilakukan dengan mengambil data dari sumber data lain. Personal yang dapat menjadi sumber data antara lain teman dekat, anggota keluarga, atasan atau bawahan yang mengetahui persis tentang subjek yang sedang diteliti. Cara lain untuk menguji keabsahan data adalah dengan melakukan perpanjangan pengamatan dengan cara yang lebih cermat. Apabila temuan yang telah disusun masih sama dengan informasi dari sumber data lain atau setelah dilakukan perpanjangan pengamatan berarti temuan hasil penelitian yang dilaporkan sudah dapat dipercaya atau credible . Sebelum peneliti mengakhiri penulisan laporan hasil penelitian, sebaiknya hasil penelitian tersebut telah mendapatkan persetujuan dari subjek yang diteliti atau mendapat verifikasi dari narasumber ahli. Prosedur analisis data kualitatif yang telah dipapar- kan di atas dapat dirangkum dalam sebagai berikut. Riset Terapan 46 Dr. Endang Mulyatiningsih Bidang Pendidikan dan Teknik Miles and Huberman 1984 dalam Sugiyono 2004, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dil- akukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sampai data yang diperoleh sudah jenuh atau tidak ditemukan data baru Kegiatan analisis data sudah dimulai sejak peneliti mengambil data sampai data penelitian selesai dikumpulkan. Model interaktif kegiatan analisis data yang dimulai dari data collection, data reduction, data display , dan conclusion drawingverification ditunjuk- kan pada gambar berikut ini. Gambar 1.5 Model Interaksi Analisis Data Kualitatif Sumber: Sugiyono Apabila data yang diperoleh selama observasi jumlahnya cukup banyak, maka perlu dicatat secara teliti dan rinci, dan segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan men- Rangkuman analsis data kualitatif 1. Data mentah hasil wawancara, observasi, dokumen pribadi, dll 2. Pengorganisasian dan penyusunan data menurut tema masalah 3. Pemberian kode pengkodean 4. Reduksi data yang sama, tidak relevan dan tidak penting 5. Menyusun abstraksi ringkasan menurut tematiknya 6. Membandingkan temuan dengan teori sebelumnya 7. Mengecek keabsahan data melalui sumberdata lain dan perpanjangan pengamatan sampai tercapai kejenuhan data 8. Menyusun laporan Data col- lection Data re- duction Data display Conclusions: drawingverifying 47 Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian carinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer, dengan memberikan kode pada aspek- aspek tertentu. Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendis- playkan data. Miles and Huberman 1984 menyarankan dalam melakukan display data, selain dilakukan secara naratif dalam bentuk teks, juga dapat berupa, grafik, matriks, network jejaring kerja dan chart . Apabila display data masih berupa peta idekonsep, peneliti di- tuntut dapat menjelaskan maksud display data tersebut. Tahap terakhir dari analisis data adalah menyimpulkan hasil penelitian kualitatif. Kesimpulan berfungsi untuk menjawab rumusan masalah dan mem- peroleh gambaran tentang pencapaian tujuan penelitian. Kesimpulan dibuat ringkas dan padat DAFTAR PUSTAKA Borg, W. R., Gall, M. D. 1989. Educational research, an introduc- tion . 4 th ed. New York: Longman. Cohen, J. 1988. Statistical power analysis for the behavioral sciences 2 nd .ed. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Publisher. Ghozali, I. 2005. Structural equation modeling: teori, konsep dan a p- likasi dengan program LISREL 8.54. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Isaac, S Michael, W. B. 1984. Handbook in research and evaluation, 2nd.ed. San Diego-California: EdITS publisher Likert, R. 1932. A Technique for the Measurement of Attitudes, Ar- chives of Psychology 140: 1 – 55. Diperoleh dari http:id.wikipedia.orgwiki pada tanggal 10 Januari 2010 Moleong, L. J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Rema- ja Rosdakarya Neuman, W. L. 2003. Social research methods, qualitative and quanti- tative approaches, 5th. ed. Boston: Allyn Bacon Osgood, C. E., May, W. H., Miron, M. S. 1975 Cross-Cultural Uni- versals of Affective Meaning. Urbana, IL: University of Illinois Press Osgood, C.E., Suci, G., Tannenbaum, P. 1975 The measurement of meaning. Urbana, IL: University of Illinois Press Sugiyono. 2007. Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta Riset Terapan 48 Dr. Endang Mulyatiningsih Bidang Pendidikan dan Teknik Vockell, E. L. 1983. Educational research . New York: Macmillan Pub- lishing. Co. Inc. Wiersma, W. 1986. Research methods in education an introduction, 4 th ed. Boston: Allyn and Bacon, Inc. Bab 2

A. Ruang Lingkup Penelitian Terapan

Penelitian adalah sebuah cara untuk menemukan jawaban dari per- tanyaan-pertanyaan dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan ilmiah. Kesimpulan hasil penelitian diperoleh berdasarkan temuan- temuan dari data empiris. Proses lain seperti penemuan kesimpulan dari sekumpulan teori yang sudah pernah dipublikasikan orang lain juga sistematis, tetapi proses seperti itu hanya berdasarkan penafsiran dan in- tuisi penulis sehingga tidak dapat dikategorikan ke dalam riset penelitian. Perbedaan antara karya ilmiah dan penelitian yang paling menonjol adalah dalam bentuk naskah yaitu karya ilmiah lebih banyak menampilkan argumen dari penulis sedangkan penelitian argumen peneli- ti dituntun berdasarkan temuan dari hasil pengolahan data. Aturan-aturan dalam proses penelitian ditetapkan untuk memperoleh hasil penelitian yang valid dan reliabel. Penelitian yang valid mempunyai dua kriteria yaitu valid internal dan eksternal. Penelitian dinyatakan valid secara internal internal validity apabila hasil penelitian memiliki akurasi atau kebenaran yang tinggi dan hanya mengandung sedikit kesalahan. Penelitian dinyatakan valid secara eksternal external validity apabila hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau kesimpulan hasil penelitian secara umum juga berlaku untuk semua anggota populasi sasa- ran penelitian lain. Hasil penelitian dinyatakan reliabel ajegtetapandal PENELITIAN TERAPAN Riset Terapan 50 Dr. Endang Mulyatiningsih Bidang Pendidikan dan Teknik apabila penelitian tersebut diulang di tempat atau subyek yang berbeda dengan metode dan kondisi yang setara akan memperoleh hasil yang se- rupa dan konsisten. Neuman 2003 membagi penelitian menjadi 4 di- mensi yaitu berdasarkan kegunaan, tujuan, waktu dan jenis data. Jenis penelitian yang termasuk pada masing-masing dimensi dapat disimak pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Klasifikasi Jenis Penelitian DIMENSI PENELITIAN TIPE MAYOR Menurut kegunaan Basic, applied action, evaluasi, ek- sperimen Tujuan Penelitian Eksploratori, deskriptif, eksplanatori Waktu yang ditempuh Cross-sectional, longitudinal time series, panel, cohort, studi kasus Teknik pengumpulan data Data kuantitatif Experiment, survey, content analysis, studi statistik Data kualitatif Field research, historical, compara- tive research Menurut sudut pandang kegunaan, jenis penelitian diklasifikasikan menjadi dua yaitu: penelitian terapan applied research dan penelitian dasar basic research . Dua jenis penelitian ini memiliki tujuan yang ber- beda meskipun berada pada dimensi yang sama. Penelitian terapan ber- tujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis atau menghasilkan produk baru. Hasil riset atau penelitian terapan langsung dapat digunakan oleh pemesan atau orang yang berkepentingan. Riset dasar bertujuan un- tuk menemukan dasar teori pengembangan ilmu pengetahuan. Hasil riset dasar tidak dapat langsung dimanfaatkan tetapi dapat menjadi dasar pengembangan teknologi inovatif pada penelitian terapan. Riset terapan banyak dimanfaatkan oleh bidang ilmu teknik, rekayasa kesehatan, per- tanian, pendidikan, bisnis, dsb. Perbandingan antara basic dan applied research dapat disimak pada tabel 2.2 Landasan filosofi riset terapan adalah filsafat pragmatisme. Nung Muhadjir 2001 membagi filsafat pragmatisme dalam dua tahap perkem- bangan, yaitu tahap pertama termasuk dalam positivisme modern dan tahap kedua termasuk postpositivisme. Pragmatis menyatukan antara te- ori dan praktek, memandang segala sesuatu sebagai hal yang kongkret dan spesifik bukan sebagai sesuatu yang abstrak dan umum. Kebenaran diuji lewat eksperimen dan kebenaran diakui apabila dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan praktis manusia. Kandungan ide yang praktis diuji dengan cara menerapkan ide terse- but dalam pekerjaan dan menemukan manfaat ide setelah diterapkan me- lalui proses berpikir reflektif dan pemecahan masalah. Pada filsafat ini