Metode Penelitian Evaluasi Program Model 4 Level

Riset Terapan 124 Dr. Endang Mulyatiningsih Bidang Pendidikan dan Teknik evaluasi sudah jelas yaitu peserta diklat dan alumni diklat. Pada saat mengadakan pelatihan, perancang program pelatihan sebaiknya sudah memikirkan pengukuran dampak program pelati- han sehingga data peserta pelatihan alamat dan nomor HP perlu didokumentasi dengan baik. Dampak pelatihan dievaluasi setelah program pelatihan selesai dilaksanakan dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Namun demikian, program pelatihan sering harus segera dilaporkan pada tahun yang sama sehingga dampak pelati- han belum dapat dilihat secara nyata b. Metode dan Alat Pengumpulan Data Contoh data yang perlu digali dan cara pengambilan data yang ter- cantum pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa untuk mengevaluasi sebuah program pelatihan diperlukan data dan alat pengukur data yang berbeda. Pada level reaksi, evaluator dapat menggunakan angket. Pada level learning, evaluator dapat menggunakan lembar observasi kemajuan belajar dan tes. Pada level behavior dan result, evaluator dapat menggunakan beberapa metode pengumpulan data misalnya angket, wawancara dan observasi. Pengambilan data evaluasi bersifat fleksibel tergantung pada ke- jelian evaluator untuk menggali informasi yang akan disampaikan kepada pemilik program pelatihan. Semua informasi mengarah pa- da apakah program pelatihan cukup efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pada umumnya, pelatihan dilakukan untuk meningkatkan kinerja kualitas dan kuantitas pekerjaan sasaran peserta pelatihan. c. Metode Analisis Data Data evaluasi program pelatihan dianalisis secara deskriptif kuanti- tatif dan kualitatif sesuai dengan jenis data yang diperoleh. Untuk mengetahui efektivitas program pelatihan, evaluator dapat melaporkan gains score peningkatan nilai yang dihitung dari selisih nilai sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil analisis dilaporkan secara berurutan sesuai dengan tahap evaluasi 4 level reaction, learning, process dan product .

D. Evaluasi Program Model CIPP

CIPP merupakan singkatan dari Context, Input, Process and Prod- uct . Model evaluasi CIPP dikembangkan oleh National Study Committee on Evaluation of Phi Delta Kappa . Model evaluasi dikembangkan oleh Stuflebeam pada tahun 1960an. Model CIPP bertujuan untuk membantu evaluator dalam mengevaluasi program, projek, atau institusi. Pada tahun 125 Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian 2002 beliau menambahkan evaluasi produk menjadi evaluasi impact, ef- fectiveness, sustainability dan transport-ability . Menurut klasifikasi model evaluasi berdasarkan tujuannya, evaluasi CIPP termasuk model management analysis yang bertujuan untuk men- gevaluasi keputusankebijakan seorang manajer. Pada saat ini, model evaluasi CIPP banyak digunakan untuk mengevaluasi program pendidi- kan yang berskala internasional, nasional, lokal sampai program yang dikembangkan oleh individu yaitu semacam program pembelajaran. Menurut Stuflebeam 1989, evaluation is process of delineating, obtaining, and providing descriptive and judgmental information about the worth and merit of some object‟s goals design, implementation and impact in order to guide decision making, serve needs for accountability, and promote understanding of the involved phenomena . Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa evaluasi adalah proses penggambaran, penemuan dan penyediaan informasi deskriptif dan pertimbangan tentang nilai dan manfaat dari beberapa tujuan yang telah direncanakan, diimplementasikan dan pengaruhnya untuk membimbing pembuatan keputusan, menilai akuntabilitas, dan memahami fenomena. Model evaluasi CIPP dilakukan secara komprehensif untuk me- mahami aktivitas-aktivitas program mulai dari munculnya ide program sampai pada hasil yang dicapai setelah program dilaksanakan. Model evaluasi CIPP dilakukan secara sistematis untuk mengevaluasi apakah program telah dilaksanakan dengan langkah-langkah yang benar. Evalua- si konteks context dilakukan untuk melihat kembali pertimbangan- pertimbangan yang mendasari sebuah program diusulkan sehingga diketahui apakah program yang diusulkan sesuai dengan kebutuhan dan apakah tujuan program sesuai untuk memenuhi kebutuhan. Evaluasi input dilakukan untuk mempelajari apakah perancangan program telah mem- pertimbangkan sumberdaya yang tersedia. Evaluasi proses dilakukan un- tuk mempelajari apakah pelaksanaan program sudah sesuai dengan rencana. Evaluasi produk dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan program telah tercapai dengan baik. Kerangka evaluasi program menggunakan CIPP dapat diilustrasikan pada gambar 5.2. Gambar 5.2 menunjukkan ada kesamaan pandangan untuk melihat evaluasi dari komponen sistem dan komponen program. Konteks dalam sistem setara dengan tujuan pada program. Komponen input setara dengan perencanaan, komponen proses setara dengan pelaksanaan dan komponen produk setara dengan outcomes . Melalui penyetaraan kegiatan evaluasi ini menunjukkan bahwa model CIPP dapat digunakan untuk berbagai keperluan.