Indikator Keberhasilan buku riset terapan apri

93 Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian perlakuan adalah kelas yang siswanya kurang pandai sedangkan ke- lompok kontrol dipilih kelas yang siswanya lebih pandai. Kesimpulan yang diperoleh pun dapat bias karena peningkatan kemampuan kelas perlakuan tidak terlihat secara nyata Untuk mengatasi kasus ini, peneliti dapat mengontrol perbedaan hasil melalui gain score atau peningkatan nilai sebelum dan sesudah perlakuan. Meskipun demikian, gain score juga memiliki kelemahan karena untuk siswa yang sudah mencapai skor maksimum mendekati 100 tidak mungkin dapat meningkatkan skornya lebih tinggi lagi ka- rena nilai 100 sudah merupakan nilai maksimum. Gain score hanya dapat digunakan untuk subjek penelitian yang memiliki kemampuan sedang atau rendah. Dengan kasus-kasus seperti contoh di atas, maka dua kelompok yang akan dibandingkan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol harus homogen atau memiliki kemampuan awal yang setara. Pen- gecekan asumsi ini dapat dilakukan dengan uji homogenitas varians. Asumsi yang diuji yaitu varian kelompok A sama dengan varians ke- lompok B. Apabila ada tiga kelompok yang dibandingkan maka A – B = B – C = A – C. Pengujian homogenitas varians bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, dengan menggunakan bantuan program SPSS atau secara manual. Penghitungan homogenitas varian menggunakan program SPSS sudah menjadi satu paket dengan program analisis uji beda se- hingga peneliti tinggal memilih untuk dianalisis saja. Secara manual, homogenitas varians dapat dihitung dengan cara Kelompok pandai Kelompok biasa Eksperimen Hasil sa- ma tidak ada beda Kontrol Bias Riset Terapan 94 Dr. Endang Mulyatiningsih Bidang Pendidikan dan Teknik ter kecil Var ians ter besar Var ians F  Apabila harga F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel t h F F  , maka Ho diterima dan Ha ditolak. Ho diterima berarti va r- ians homogen, atau varians antar kelompok tidak ada perbedaan

F. Pengendalian Eksperimen

Penelitian eksperimen perlu dijaga dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemurnian hasil eksperimen. Faktor-faktor yang berpelu- ang mempengaruhi hasil eksperimen terdapat pada subjek yang menjadi sampel penelitian, proses eksperimen, alat eksperimen dan alat pengum- pul data pada saat eksperimen berlangsung. Pengendalian penelitian ek- sperimen dilakukan dengan cara membuat kondisi yang sama pada semua aspek yang diperkirakan dapat mempengaruhi hasil eksperimen. Pengendalian hasil penelitian eksperimen murni lebih mudah dil- akukan daripada penelitian kuasi eksperimen. Pada penelitian eksperimen murni, subjek penelitian yang berupa benda atau hewan coba dapat dikar- antina dari faktor luar yang mempengaruhinya. Dalam penelitian kuasi eksperimen, manusia tidak layak untuk dikarantina sehingga pengendali- an eksperimen hanya dilakukan pada beberapa kondisi yang tampak. Un- tuk mengantisipasi kekurangan ini, peneliti dapat melakukan: 1. Penyetaraan kemampuan awal antara kelompok eksperimen dan ke- lompok kontrol. Penelitian kuasi eksperimen minimal menggunakan dua kelompok sampel, satu kelompok berlaku sebagai kelompok per- lakuan dan satu kelompok lainnya berlaku sebagai kelompok kontrol. Sebelum dilakukan eksperimen, dua kelompok ini perlu disetarakan kemampuannya dengan cara memberi tugas-tugas secara acak ran- dom assignment . Hasil pengukuran kemampuan awal ini kemudian diberi umpan balik. Kelompok yang memiliki hasil lebih rendah diberi remedial secara klasikal. Setelah kemampuan antar kelompok yang akan dibandingkan disetarakan kemampuannya, peneliti kemudian memulai kegiatan penelitian dengan melakukan pretest. Hasil pretest ini dapat menjadi data hasil pengukuran variabel bebas independent yang akan diuji pengaruhnya terhadap variabel terikatnya yaitu post- test. Penyetaraan kemampuan awal penting dilakukan karena perbe- daan yang diperoleh setelah perlakuan tidak banyak berarti apabila dua kelompok yang dibandingkan memang sudah berbeda kemampu- annya sejak awal. 2. Pengendalian validitas dan reliabilitas alat pengumpul data instru- ment. Kredibilitas hasil penelitian terletak pada bagaimana cara 95 Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian peneliti memperoleh data penelitian. Dalam penelitian kuasi eksperi- men, pengambilan data penelitian sering menggunakan alatinstrumen berupa tes, kuesioner, dan observasi. Sebelum alat pengambilan data penelitian ini digunakan perlu dilakukan pengendalian-pengendalian antara lain melalui pengendalian validitas dan reliabilitas alat pengumpul data penelitian. Pengendalian reliabilitas dan validitas tes, kuesioner, dan lembar observasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, Metode yang sering digunakan untuk mengendalikan validitas tes, kuesioner, dan lembar observasi adalah validitas isi dan konstruk. Tes, kuesioner dan lembar observasi dinyatakan valid apabila dikem- bangkan sesuai dengan konstruk teori penyusun atau indikator varia- bel dan isinya telah representatif untuk mengukur variabel. Jika tes, kuesioner, dan observasi digunakan untuk mengukur variabel kemam- puan kerja, maka tes, kuesioner, dan observasi benar-benar mampu memberi informasi tentang kemampuan kerja seseorang dibanding dengan orang lainnya. Metode yang sering digunakan untuk mengendalikan reliabilitas tes dan kuesioner adalah test retest dan konsistensi internal. Test retest dilakukan dengan cara mengulang penggunaan alat testkuis yang sa- ma pada subjek yang sama tetapi rentang waktu yang berbeda. Jika seseorang pernah menjawab ya pada kuis tertentu kemarin dan secara konsisten akan menjawab ya pada saat sekarang maupun di masa yang akan datang maka kuis tersebut dapat dinyatakan reliabel. Reliabilitas hasil observasi pengamatan dapat menggunakan metode inter-rater atau inter observer . Metode ini diterapkan dengan cara: beberapa orang penilai rater atau pengamat observer melakukan penilaianpengamatan pada objek yang sama kemudian hasil penilaian dibandingkan. Jika observer telah memberi skor penilaian yang relatif sama pada objek pengamatan yang sama, maka hasil penilaian pengamatan tersebut telah memenuhi kriteria reliabel. Apabila skor penilaian antara 2 penilaiobserver terdapat perbedaan yang menyolok, maka perlu dilakukan pengecekan kembali alasan-alasannya. 3. Pengendalian proses eksperimen Proses eksperimen yang melibatkan lebih dari satu kelompok perla- kuan harus dikendalikan. Pengendalian dilakukan dengan cara mem- beri perlakuan yang sama kepada semua kelompok perlakuan. Hal-hal yang dapat disamakan dalam proses belajar mengajar antara lain: metode, media, perangkat pembelajaran, durasi waktu, dan hal-hal yang bersifat teknis lainnya. Eksperimen akan lebih dipercaya hasil- nya apabila orang yang memberi perlakuan juga sama atau setara ke- mampuannya. Sedangkan bagi kelompok kontrol, berjalan apa adanya dan tidak boleh ada intervensi dari pihak manapun. Untuk menekan perbedaan yang menyolok antara kelompok kontrol dan kelompok