Evaluasi dan Refleksi Prosedur Penelitian Tindakan

75 Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian telah tercapai dan kegiatan dinyatakan efektif apabila telah memenuhi indikator kualitas yang ditetapkan dengan menggunakan kriteria- kriteria baku. Menurut pengertian tersebut, evaluasi dalam penelitian tindakan berfungsi untuk mengambil keputusan keberlanjutan tinda- kan penelitian. Keputusan diambil berdasarkan pertimbangan yang membandingkan antara hasil yang diobservasi, dengan hasil yang di- harapkan atau kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Al- ternatif keputusan yang diambil antara lain: tindakan layak untuk dilanjutkan, perlu perbaikan atau dihentikan dan diganti dengan tinda- kan lain. Tindakan dapat dilanjutkan apabila hasil tindakan lebih baik dari kriteria yang telah ditetapkan, memberi manfaat pada peningkatan kualitas pembelajaran. Tindakan perlu diperbaiki apabila hasil tinda- kan belum dapat mencapai kriteria yang ditetapkan. Tindakan harus dihentikan dan diganti dengan tindakan lain apabila banyak men- imbulkan dampak negatif dan hasil berada di bawah kriteria yang te- lah ditetapkan. Refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan dan kegaga- lan dalam mencapai tujuan sementara, dan untuk menentukan tin- dak lanjut dalam rangka mencapai tujuan akhir. Evaluasi dan re- fleksi mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk menetapkan kepu- tusan keberlanjutan setelah tindakan dilaksanakan. Dalam tahap re- fleksi, keputusan perlu didiskusikan dengan seluruh personal yang terlibat dalam penelitian. Dalam tahap ini, tindakan pada siklus kedua atau seterusnya mulai dirancang dan ditetapkan. Rencana tindak lanjut diputuskan jika hasil dari siklus pertama belum memuaskan dan berdasarkan refleksi ditemukan hal-hal yang masih dapat dibenahi ditingkatkan. Kegiatan siklus berikutnya mengikuti langkah-langkah sebelumnya yaitu perencanaan- tindakan-observasi-refleksi sampai PTK berakhir.

F. Format Penelitian Tindakan

Penyusunan proposal selalu mengacu pada pedoman penulisan. Mas- ing-masing lembaga, sponsor atau pemberi dana membuat pedoman yang berbeda-beda. Peneliti harus cerdas dan mampu menyesuaikan karya tu- lisannya dengan panduan bentuk apapun. Berikut ini ada salah satu con- toh format penelitian tindakan dan informasi yang diperlukan pada setiap sub bab laporan penelitian. Format penyusunan proposallaporan penelitian merupakan per- syaratan administratif yang harus dipenuhi oleh peneliti. Laporan penelitian tidak akan mendapat skor yang bagus apabila poin-poin yang akan dinilai tidak ditulis oleh peneliti karena peneliti tidak menaati pan- duan penulisan. Dalam panduan penulisan proposallaporan penelitian Riset Terapan 76 Dr. Endang Mulyatiningsih Bidang Pendidikan dan Teknik selalu diberikan petunjuk penulisan. Peneliti harus cermat dan cerdas menjawab permintaan yang tertulis pada panduan.

G. Contoh Kerangka Isi Penelitian Tindakan 1. JUDUL PENELITIAN TINDAKAN

Masalah yang layak untuk diteliti memiliki beberapa per- syaratan, antara lain: 1 masih berada di dalam lingkup kompeten- si keahlian bidang studi peneliti; 2 pemecahan masalah masih ter- jangkau dari sisi dana, waktu, dan tenaga; 3 masalah menjadi ska- la prioritas yang ditetapkan lembaga sekolah. Setelah masalah yang urgen ditemukan, langkah selanjutnya adalah merumuskan masalah tersebut dalam bentuk judul PTK. Judul penelitian sudah mencerminkan jenis penelitian yang digunakan. Karakteristik judul BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah C. Pembatasan Masalah D. Rumusan Masalah E. Tujuan Penelitian F. Manfaat Penelitian BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori B. Hasil Penelitian yang Relevan C. Kerangka Pikir D. Hipotesis Tindakan BAB III. METODE PENELITIAN A. DesainProsedur Penelitian B. Setting Tindakan C. Subjek Penelitian D. Teknik Pengumpulan Data E. Instrumen Penelitian F. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan B. Saran