Ruang Lingkup Evaluasi Program
Riset Terapan
114
Dr. Endang Mulyatiningsih
Bidang Pendidikan dan Teknik
Menurut hierarki konseptual, kebijakan, program dan projek mengandung pengertian sebagai berikut:
Kebijakan : menggunakan landasan-landasan filosofis, tujuan
bersifat mayor, dan dicapai dalam jangka panjang Program
: kegiatan yang lebih spesifik dan tujuan lebih kongkret untuk dicapai setelah program dil-
aksanakan Projek
: kegiatan sangat spesifik, dirancang oleh individu untuk mendukung aktualisasi kebijakan maupun
aktualisasi individu Penelitian evaluasi program dapat dilakukan dengan berbagai
macam metode maka tidak jarang penelitian evaluasi ini juga meng- gabungkan dua jenis data yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data
kuantitatif digunakan untuk mengambil keputusan yang bebas nilai se- dangkan data kualitatif digunakan untuk mengambil keputusan yang
memiliki banyak pertimbangan.
Evaluasi program memiliki cakupan wilayah yang sangat luas, mulai dari program berskala internasional, nasional, lokal sampai pada program
institusi atau satuan organisasi. Dalam lingkup yang kecil, evaluasi pro- gram bahkan sering dilakukan untuk mengevaluasi program pembelajaran
di kelas. Dengan demikian, penelitian evaluasi program ini tidak akan pernah kehabisan permasalahan untuk diteliti karena setiap lembaga pen-
didikan pasti memiliki program atau kegiatan.
Program pada umumnya dirancang untuk mengatasi suatu masalah, meningkatkan kinerja lembaga, meningkatkan mutu pendidikan, menso-
sialisasikan kebijakan, menguji produk baru, dll. Penelitian evaluasi pro- gram dilakukan dengan tujuan untuk:
Kebijakan
Program
Projek Program,
Projek Projek
Projek Program
Program
Projek Projek
Projek Projek
Projek Projek
Projek Projek
Gambar 5.1 Hierarki Program
115
Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian
1. Menunjukkan sumbangan program terhadap pencapaian tujuan
organisasi. Hasil evaluasi ini penting untuk mengembangkan pro- gram yang sama di tempat lain.
2. Mengambil keputusan tentang keberlanjutan sebuah program
apakah program perlu diteruskan, diperbaiki atau dihentikan. Berdasarkan tujuan tersebut semakin jelas terlihat bahwa program
yang telah dirancang dan dilaksanakan perlu dievaluasi tingkat keberhasi- lannya. Evaluasi dapat dilakukan selama program masih dilaksanakan
formative evaluation
atau sesudah program selesai dilaksanakan
sum- mative evaluation
.
Formative evaluation
penting dilakukan untuk men- diagnosa hambatan-hambatan dan segera mengatasinya supaya pelaksa-
naan program berikutnya menjadi lebih sukses.
Summative evaluation
dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pencapaian hasil sesuai dengan tujuan program pada seluruh komponen evaluasi program.
Menurut Madaus 1986: 25-35 ada 11 model evaluasi program yang terdiri dari lima model berorientasi pada pertanyaan
question
dan enam model berorientasi pada nilai
value
. Pendekatan evaluasi yang berorien- tasi pada pertanyaan menggunakan pertimbangan yang objektif untuk
mengambil keputusan. Pengambilan data sampai cara melaporkan hasil evaluasinya menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan yang
berorientasi pada value menggunakan pertimbangan subjektif untuk mengambil keputusan. Pengambilan data sampai cara melaporkan hasil
evaluasinya menggunakan pendekatan kualitatif. Lima model evaluasi yang berorientasi pada pertanyaan adalah: 1
objectives-based studies
; 2
accountability studies
; 3
experimental research studies;
4
testing program
; dan 5
management information systems.
Enam model evaluasi lain yang berorientasi pada nilai yaitu: 6
accreditationcertification studies
; 7
policy studies
; 8
decision-oriented studies
; 9
consumer- oriented studies
; 10
client-centered studies
, dan 11
connoisseur-based studies.
Program yang dievaluasi semakin luas dan bervariasi sehingga pen- dekatan evaluasi pun terus bertambah. Stuflebeam 1999 telah men-
gidentifikasi sebanyak 22 model dasar evaluasi program. Beliau mengklasifikasikan pendekatan evaluasi menjadi 4 kategori yaitu:
pseudo evaluations, questionsmethods-oriented evaluation approaches, im-
provementaccountability-oriented evaluations approaches, dan social agenda
–
directed advocacy approaches. Pseudo evaluation
terdiri dari
: 1 public relations-inspired studies; dan 2 politically controlled stud-
ies. Questionsmethods-oriented evaluation approaches
terdiri dari 13 pendekatan yaitu:
3 objectives-based studies, 4 accountability, partic- ularly payment by result studies; 5 objective testing programs, 6 out-
comes monitoringvalue-added assessment, 7 performance testing; 8
Riset Terapan
116
Dr. Endang Mulyatiningsih
Bidang Pendidikan dan Teknik
experimental studies; 9 management information systems; 10 benefit- cost analysis approach; 11 clarification hearing; 12 case study evalu-
ation; 13 criticism and connoisseurship; 14 program theory-based evaluation; 15 mixed methods studies. Improvementaccountability-
oriented evaluation approaches
terdiri dari 3 pendekatan yaitu
: 16 deci- sionaccountability-oriented studies; 17 consumer-oriented studies;
18 accreditationcertification approach. Social agenda -directed advo- cacy approaches
terdiri dari
: 19 Client-centered studies or Responsive Evaluation; 20 Constructivist Evaluation; 21 Deliberative democra t-
ic evaluation; 22 utilization-focused Evaluation
. Pendekatan evaluasi ini perlu diketahui untuk menambah wawasan
peneliti bahwa setiap program membutuhkan metode evaluasi yang spe- sifik sehingga tidak layak menggunakan metode evaluasi yang sama un-
tuk mengevaluasi program yang berbeda. Berdasarkan identifikasi pen- dekatan di atas, evaluasi yang berorientasi pada pertanyaan dapat
digunakan untuk mengevaluasi hasil pembelajaran, melihat akuntabilitas program, penelitian eksperimen, pengujian program baru. Pendekatan
evaluasi yang berorientasi pada nilai digunakan pada akreditasi atau ser- tifikasi, penelitian kebijakan, pengambilan keputusan, peningkatan
kepuasan pelanggan dan sebagainya. Pendekatan evaluasi yang dipapar- kan di atas memberi gambaran bahwa evaluasi hasil belajar dan evaluasi
kebijakan misalnya membutuhkan pendekatan yang berbeda. Keputusan yang diperoleh dari hasil evaluasi juga memiliki dampak yang berbeda.
Keputusan hasil evaluasi yang berorientasi pada nilai memiliki dampak yang lebih luas daripada evaluasi yang berorientasi pada pertanyaan.