Writing the administration instructions

Riset Terapan 156 Dr. Endang Mulyatiningsih Bidang Pendidikan dan Teknik da skala kecil piloting test . Langkah ini dilakukan untuk menyediakan data empiris yang digunakan untuk analisis kualitas butir tes dari tingkat kesulitan, daya pembeda, reliabilitas dan validitas tes. Subjek yang men- jadi sasaran uji coba tes harus memiliki karakteristik yang sama dengan sasaran tes yang sebenarnya. Jika soal tes akan digunakan untuk ujian nasional pada siswa kelas IX SMP, maka sasaran uji cobanya juga siswa kelas IX SMP dari berbagai wilayah supaya hasil uji coba mencerminkan karakteristik kemampuan siswa yang sebenarnya akan diuji.

6. Conduct item analysis

Setelah uji coba tes dilakukan, untuk mengetahui butir-butir tes ter- sebut sudah baik atau belum, maka perlu dilakukan telaah empiris dengan menganalisis butir secara kuantitatif. Hal-hal yang dianalisis antara lain tingkat kesulitan, daya pembeda dan korelasi antar butir.

a. Tingkat kesulitan Butir

Tingkat kesulitan butir item difficulty adalah angka yang menunjukkan besarnya proporsi peserta tes yang menjawab benar pa- da suatu butir. Tingkat kesulitan butir merentang mulai dari 0,00 sam- pai 1,00. Jika suatu butir soal memiliki tingkat kesukaran 0,00 berarti tidak ada peserta tes yang menjawab butir soal tersebut dengan benar atau dengan kata lain butir soal tersebut terlalu sulit. Sebaliknya, jika butir soal memiliki tingkat kesulitan 1,00 berarti semua peserta tes dapat menjawab butir soal dengan benar, atau dengan kata lain, butir soal tersebut terlalu mudah. Cara menghitung tingkat kesulitan butir dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Contoh: jika terdapat 35 peserta tes yang menjawab benar dari 70 peserta yang ikut dalam tes tersebut, maka Indeks Kesulitan p butirnya adalah: Tingkat kesulitan butir dikategorikan menjadi 3 yaitu kategori su- lit, sedang dan mudah. Kriteria yang digunakan untuk menginter- pretasikan hasil analisis mengacu pada Tabel 6.3. p = 35:70 x 100 = 0,50