Variabel Penelitian Eksperimen buku riset terapan apri

91 Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian teristik kelompok subjek yang tidak diberi perlakuan tetapi turut diukur atau diambil datanya sebelum maupun sesudah eksperimen. Karakteristik subjek yang diukur antara lain dapat berupa perilaku, kemampuan atau kompetensi tertentu. Kelompok subjek dalam penelitian kuasi eksperimen dapat berwujud kelas atau rombongan belajar, ke- lompok belajar, kelompok organisasi dan sebagainya. Sesuai dengan con- toh judul di atas, letak variabel independen dan dependen dapat diilustra- sikan sebagai berikut. Pada judul di atas, metode sosiodrama sebagai variabel independen diharapkan mempengaruhi rasa percaya diri siswa. Variabel independen dapat diubah-ubah sehingga untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa bisa dilakukan dengan metode lain sebagai variabel bebasnya misalnya diskusi, pemberian reward, dsb. Metode sosiodrama tidak memiliki varia- si yang dapat diukur sehingga variasi yang diukur adalah rasa percaya diri siswa sebelum mendapat metode sosiodrama sebagai variabel independen dan rasa percaya diri siswa sesudah mendapat metode sosiodrama sebagai variabel dependen. Penelitian eksperimen menguji hubungan sebab akibat antar variabel independen bebas yang terdapat pada objek percobaan dan dependen terikat yang terdapat pada karakteristik subjek yang telah diberi uji co- baperlakuan. Untuk mengetahui efektivitas eksperimen maka digunakan variabel kontrol variabel yang tidak diberi perlakuan. Penelitian kuasi eksperimen dinyatakan efektif apabila kelompok yang diberi perlakuan memperoleh hasil yang lebih baik dari kelompok yang tidak diberi perla- kuan kontrol. Contoh judul tentang ― Pengaruh metode sosiodrama ter- Pengaruh metode sosiodrama terhadap peningkatan rasa percaya diri siswa kelas VII SMP N 1 Bawang Atau Perbedaan rasa percaya diri siswa kelas VII SMP N I Bawang setelah menggunakan metode sosiodrama Variabel dependen Variabel independen Variabel dependen Variabel independen Riset Terapan 92 Dr. Endang Mulyatiningsih Bidang Pendidikan dan Teknik hadap peningkatan rasa percaya diri siswa kelas VII SMP 1 Bawang , yang berlaku sebagai variabel kontrol adalah karakteristik yang diukur dari kelompok yang tidak memperoleh perlakuan metode sosiodrama. Variabel dalam penelitian eksperimen murni lebih mudah diidentifi- kasi. Sebagai contoh penelitian yang ingin menguji ― pengaruh penggunaan jenis telur terhadap rasa kue lapis legit ‖. Pada judul tersebut terdapat variabel independen yaitu jenis telur dan variabel dependen ada- lah rasa kue lapis legit. Jenis telur yang digunakan dapat berupa telur ayam ras, telur ayam kampung, telur angsa atau telur bebek. Variasi yang diukur adalah rasa kue lapis legit yang menggunakan tiga jenis telur ter- sebut. Variabel kontrol penelitian tersebut adalah jenis telur yang digunakan pada resep lagit yang asli. Variabel kontrol dalam penelitian eksperimen di atas berfungsi sebagai acuan, untuk membandingkan apakah perubahan yang terjadi pada variabel dependen dipengaruhi oleh adanya variabel independen atau tidak. Apabila kelompok eksperimen tidak berbeda nyata dengan kelompok kontrol maka eksperimen tidak memiliki pengaruh yang nyata. Variabel kontrol tidak tertulis secara ek- splisit pada judul penelitian.

E. Indikator Keberhasilan

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa indikator keber- hasilan eksperimen dapat dinyatakan efektif apabila hasil belajar ke- lompok perlakuan lebih baik daripada hasil belajar kelompok kontrol. Namun demikian, hasil penelitian dapat berpeluang menemukan beberapa kasus antara lain: 1. Apabila perlakuan diterapkan pada kelompok siswa yang pandai, model pembelajaran dapat dinyatakan sangat efektif, namun kes- impulannya bias karena apapun model pembelajaran yang diterapkan pada kelompok siswa pandai cenderung mendapat respon positif dan menghasilkan prestasi yang memuaskan; 2. Hasil dapat menunjukkan tidak ada beda dan model pembelajaran dinyatakan tidak efektif apabila kelompok siswa yang dipilih untuk Kelompok pandai Eksperime treatment Hasil bagus Bias Kelompok biasa Hasil jelek 93 Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian perlakuan adalah kelas yang siswanya kurang pandai sedangkan ke- lompok kontrol dipilih kelas yang siswanya lebih pandai. Kesimpulan yang diperoleh pun dapat bias karena peningkatan kemampuan kelas perlakuan tidak terlihat secara nyata Untuk mengatasi kasus ini, peneliti dapat mengontrol perbedaan hasil melalui gain score atau peningkatan nilai sebelum dan sesudah perlakuan. Meskipun demikian, gain score juga memiliki kelemahan karena untuk siswa yang sudah mencapai skor maksimum mendekati 100 tidak mungkin dapat meningkatkan skornya lebih tinggi lagi ka- rena nilai 100 sudah merupakan nilai maksimum. Gain score hanya dapat digunakan untuk subjek penelitian yang memiliki kemampuan sedang atau rendah. Dengan kasus-kasus seperti contoh di atas, maka dua kelompok yang akan dibandingkan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol harus homogen atau memiliki kemampuan awal yang setara. Pen- gecekan asumsi ini dapat dilakukan dengan uji homogenitas varians. Asumsi yang diuji yaitu varian kelompok A sama dengan varians ke- lompok B. Apabila ada tiga kelompok yang dibandingkan maka A – B = B – C = A – C. Pengujian homogenitas varians bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, dengan menggunakan bantuan program SPSS atau secara manual. Penghitungan homogenitas varian menggunakan program SPSS sudah menjadi satu paket dengan program analisis uji beda se- hingga peneliti tinggal memilih untuk dianalisis saja. Secara manual, homogenitas varians dapat dihitung dengan cara Kelompok pandai Kelompok biasa Eksperimen Hasil sa- ma tidak ada beda Kontrol Bias