Riset Terapan
142
Dr. Endang Mulyatiningsih
Bidang Pendidikan dan Teknik
―Evaluasi Program Pelatihan Life skill bagi Remaja Putus Sekolah di SKB Mandiri adalah:
Subjek penelitian ini dapat disimak pada tabel di bawah ini: Subjek
Jumlah Informasi yang digali
Instrumen Peserta
pelatihan 25
Reaksi terhadap
program pelatihan
Kemajuan belajar selama pelatihan
Kuesioner Tes
Lembar observasi
Orangtua Teman
sebaya 25
Perubahan perilaku peserta setelah kembali ke rumah
Peningkatan life skill peserta setelah kembali ke rumah
Pedoman wawancara
Lembar observasi
e. Metode dan Alat Pengumpul Data
Data yang dibutuhkan dalam evaluasi 4 level bervariasi. Secara umum, data reaksi dikumpulkan dengan kuesioner dan lembar
pengamatan reaksi. Data learning dapat dikumpulkan dengan tes atau pengamatan kinerja belajar. Data behavior perilaku dapat dikumpul-
kan dengan metode wawancara. Subjek yang diwawancarai adalah pengguna jasatenaga dari peserta pelatihan. Data result dapat dik-
umpulkan dari kuesioner, catatan harian, dokumen produktivitas kerja atau dampak akibat pelatihan.
f. Metode Analisis Data
Data
reaction, learning, behavior, dan result
. Analisis data dapat dil- akukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif
g. Cara Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan antara temuan dengan kriteria yang telah ditetapkan pada tujuan pelatihan
atau standard program pada semua komponen evaluasi yaitu: reaction, learning, behavior dan result. Contoh matriks rancangan pengambilan
keputusan:
Komponen evaluasi
Kriteria Keputusan
Reaction Positif
Program dapat dilanjutkan atau ditransfer pada tempat
lain Learning
Life skill dapat dipela- jari
143
Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian
Behavior Ada perubahan perilaku
ke arah yang lebih baik Result
Life skill telah diterap- kan
untuk kegiatan
ekonomi Reaction
Negatif Program perlu diperbaiki
pada komponen
yang masih kurang seperti mate-
ri pelatihan,
instruktur, sasaran program, dsb.
Learning Peserta hanya sedikit
yang dapat mempelajari life skill
Behavior Peserta tidak mengalami
perubahan perilaku yang positif dari pelatihan
Result Peserta tidak menerap-
kan life skill yang telah dilatihkan
Cara pengambilan keputusan evaluasi dapat ditulis dalam bentuk matriks seperti di atas atau diagram. Dalam konteks penulisan cara pengambilan
keputusan ini, yang penting penyampaian ide dapat dipahami oleh orang lain. Contoh diagram pengambilan keputusan
Harapan Reaction
Learning Behaviour
Result Observasi
Reaction Learning
Behaviour Result
+++
- - - Berlanjut
Berhenti Diperbaiki
Gambar 5.4 Contoh Cara Pengambilan Keputusan
Riset Terapan
144
Dr. Endang Mulyatiningsih
Bidang Pendidikan dan Teknik
DAFTAR BACAAN
Kirkpatrick, D. L. 1998.
Evaluating training programs, the four levels 2
nd
ed
. San Fransisco. Berrett-Koehler Publishers, Inc. Phillips, J, J. 1981.
Handbook of training evaluation and measurement methods.
Houston: Gulf Publishing Company Madaus, G. F., Stufflebeam, D. L. Eds. 1985.
Systematic Evalua- tion, evaluation in education and human services.
Massachusetts: Chestnut Hill.
Madaus, G. F., Scriven, M.S., Stufflebeam, D.L. 1986.
Evaluation model, Viewpoint on educational and human service evaluation
. Boston: Kluwer-Nijhoff Publishing
Stuflebeam, D. 1999.
Foundational model for 21st century program evaluation
. Stufflebeam, D. 2003.
The CIPP model for evaluation: an update a r e-
view of the model‟s development, a checklist to guide implement
a- tion.
Paper read at Oregon Program Evaluators Network Confer- ence.
Diambil pada
tanggal 16
Maret 2005
dari http:www.wmich.eduevalctrchecklists cippchecklist
Worthen, B. R., Sanders, J. R. 1973.
Educational evaluation: Theory and practice
. Worthington, Ohio: Charles A. Jones Publishing Company
Bab 6
A. Pengertian Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan
research and development
bertujuan untuk menghasilkan produk baru melalui proses pengembangan.
Kegiatan penelitian diintegrasikan selama proses pengembangan produk, oleh sebab itu di dalam penelitian ini perlu memadukan beberapa jenis
metode penelitian, antara lain jenis penelitian survei dengan eksperimen atau action research dan evaluasi. Produk penelitian dan pengembangan
dalam bidang pendidikan dapat berupa model, media, peralatan, buku, modul, alat evaluasi dan perangkat pembelajaran; kurikulum, kebijakan
sekolah, dan lain-lain. Setiap produk yang dikembangkan membutuhkan prosedur penelitian yang berbeda. Pada buku ini dijelaskan R D yang
diterapkan pada pengembangan model pembelajaran, perangkat tes, ma- najemen sistem basisdata, media audio visual dan sistem pembelajaran.
Pengembangan produk berbasis penelitian terdiri dari lima langkah utama yaitu analisis kebutuhan pengembangan produk, perancangan de-
sain produk sekaligus pengujian kelayakannya, implementasi produk atau pembuatan produk sesuai hasil rancangan, pengujian atau evaluasi
produk dan revisi secara terus menerus. Implementasi produk yang berdampak luas pada umumnya memerlukan uji coba dan perbaikan re-
visi secara berulang-ulang, oleh sebab itu implementasi produk memer- lukan proses yang panjang. Serupa dengan penelitian
action research
,
RESEARCH AND DEVELOPMENT
Riset Terapan
146
Dr. Endang Mulyatiningsih
Bidang Pendidikan dan Teknik
implementasi produk dalam penelitian dan pengembangan dilakukan da- lam beberapa kali putaran siklus. Implementasi dimulai dari uji coba
dalam cakupan kecil kemudian dievaluasi dan direvisi. Setelah produk direvisi, kemudian diuji coba lagi dalam cakupan yang lebih luas atau
dalam kondisi yang senyatanya. Apabila produk yang dikembangkan se- jenis model pembelajaran maka metode penelitian yang paling tepat
digunakan pada tahap implementasi desain produk adalah metode penelitian
action research
atau kuasi eksperimen.
B. Pengembangan Model
Model dalam psikologi kognitif berarti sebuah penjelasan melalui sebuah proses. Model mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan mulai
dari awal sampai akhir. Menurut McLeod 1986: 144 model diklasifi- kasikan menjadi empat tipe yaitu
physical models, narrative models, graphical models, and mathematical models
. Model fisik merupakan model yang disajikan dalam bentuk tiga dimensi, dalam beberapa kasus
model tersebut merupakan miniatur objek yang disajikan. Contoh: sebe- lum membuat rumah, maka dibuat model rumah maket. Dalam bidang
sains dan teknologi, model ini sering dinamakan prototipe yaitu represen- tasi fisik sesuai bentuk aslinya. Semua komponen model sudah lengkap
tetapi dibuat dalam ukuran kecil, replica, atau model dalam bentuk mini.
Model naratif dan model grafik merupakan model yang masih kon- septual. Model naratif berwujud tulisan atau ucapan sedangkan model
grafik berupa abstraksi garis, simbol atau bentuk yang sering dilengkapi dengan sebuah penjelasan naratif. Model grafik melibatkan
chart
atau diagram yang digunakan untuk menyampaikan informasi agar lebih
komunikatif dibaca oleh pengguna. Model grafik dapat berbentuk dia- gram alir yang digunakan untuk menjelaskan tahap kegiatan dari awal
sampai akhir. Model matematis adalah model dalam bentuk rumus-rumus matematika yang sering digunakan untuk menyampaikan hasil analisis
data statistik sebagai sarana pengambilan kesimpulan McLeod, 1986: 144. Supaya modeltiruan ini dijamin dapat diterapkan ke dalam situasi
nyata maka perlu pengujian secara terus menerus selama proses pengem- bangan. Untuk mengurangi resiko, penerapan model dilakukan pada
wilayah sempit terlebih dahulu. Setelah model tersebut dinyatakan baik, baru kemudian dilanjutkan untuk menerapkannya pada wilayah yang
lebih luas.
Model dalam bidang pendidikan yang dipaparkan disini adalah mod- el yang berasal dari hasil pemikiran, masih bersifat konseptual dan
pelaksanaannya terorganisir mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasi hasilnya. Model yang dikembangkan dapat berupa model
pembelajaran, model pelatihan, model pelayanan, model pengujian dan