Sosiometri Metode Non Test

35 Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian maupun ratio. Semakin tinggi peringkat skala pengukuran semakin ban- yak jenis analisis data yang dapat digunakan. Syarat minimal analisis data statistik inferensial adalah salah satu data memiliki skala interval. Contoh data berdasarkan skala pengukuran dapat disimak pada paparan berikut ini. 1. Skala nominal Data berskala nominal hanya merupakan atribut, simbol, nama, identi- tas untuk membedakan data individu dengan data individu lainnya. Contoh data berskala nominal antara lain: jenis kelamin, agama, warna, suku bangsa, dan jenis pekerjaan. Data berskala nominal merupakan data kualitatif yang tidak bisa diberi skor kuantitatif yang menunjukkan individu yang satu lebih baik dari individu lainnya. Se- bagai contoh kelompok wanita tidak mau dikatakan lebih jelek dari kelompok pria. Demikian juga agama, orang yang beragama Islam tidak boleh diberi status yang lebih tinggi dari agama lainnya. Dalam pemilihan teknik analisis statistik, data berskala nominal terbatas han- ya dapat dianalisis secara deskriptif dan analisis non parametrik yang kesimpulan hasil analisisnya hanya berlaku pada sampel yang diteliti. 2. Skala ordinal Data berskala ordinal sudah menunjukkan ada tingkatan atau per- ingkat. Data ordinal hanya berupa kategori-kategori untuk menunjuk- kan kategori yang satu lebih baik dari kategori yang lain, namun jarak antara masing-masing kategori tidak sama. Contoh data berskala ordi- nal antara lain: peringkat kejuaraan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan ranking kelas. Dalam penyusunan peringkat ke- juaraan dan ranking kelas sering digunakan peringkat ke 1, 2 dan 3, dst. Secara sepintas data tersebut berurutan dan kemungkinan mem- iliki selisih nilai yang sama. Namun pada kenyataannya jarang ditemukan peringkat ke 1, 2 dan 3 memiliki selisih nilai yang sama. Contoh data ranking nilai: Rank I II III IV Nilai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Dalam contoh tersebut ditemukan ranking ke 1 mendapat skor 10, ranking ke 2 mendapat skor 8 dan ranking ke III mendapat skor 7. Ja- rak antara ranking ke 1 dan ke II sebanyak 2 digit, sementara itu, jarak antara ranking ke II dan ke III hanya satu digit. Data status sosial dan ekonomi yang diperoleh dari penghasilan dapat menjadi skala ordinal tetapi dapat pula menjadi skala interval. Ketika penghasilan menjadi indikator status sosial ekonomi SES dikate- gorikan menjadi rendah, sedang dan tinggi, maka data tersebut