Metode Tes Metode dan Alat Pengumpulan Data

Riset Terapan 26 Dr. Endang Mulyatiningsih Bidang Pendidikan dan Teknik terdiri atas objective test dan subjective test. Objective test itu sendiri terdiri dari tes dengan jawaban pilihan ganda, benar salah dan men- jodohkan. Penggunaan tes dalam penelitian tergantung pada variabel yang diukur. Kadang-kadang peneliti tidak perlu mengembangkan perangkat tes sendiri tetapi tinggal memanfaatkan perangkat tes yang sudah dikem- bangkan oleh lembaga pengujian. Namun untuk mengukur pengetahuan tentang variabel yang spesifik, misalnya: pengetahuan tentang gizi, alat kontrasepsi, metode kerja, dll, peneliti sering harus mengembangkannya perangkat soal tes sendiri. Tes memiliki keunggulan karena dapat menghasilkan skor yang ob- jektif bila menggunakan objective test , hasil pengukuran lebih akurat karena soal tes yang baik sudah melewati proses pengujian yang beru- lang-ulang. Tes memiliki kelemahan karena hanya mengukur satu aspek data, memerlukan jangka waktu yang panjang dalam pembuatannya, dan hanya mengukur keadaan subjek penelitian pada saat test itu dilakukan. Cara pengembangan tes dibahas secara lebih mendalam pada Bab Re- search and Development.

2. Metode Non Test

Metode pengumpul data non tes mengandung pengertian ‗tidak ada jawaban yang benar atau salah‘. Metode pengumpulan data ini biasa digunakan untuk mengukur pendapatopini, sikap, motivasi, kinerja, dll. Respon yang diberikan oleh subjek penelitian dapat diberi skor, tetapi skor tersebut tidak digunakan untuk memberi nilai benar atau salah. Re- spon subjek penelitian dapat dikategorikan pada skala positif atau negatif, muncul atau tidak muncul, baik atau kurang baik dan sesuai atau tidak sesuai. Respon positif kemudian diberi skor yang lebih tinggi dari respon negatif. Beberapa metode pengumpulan data non tes antara lain: observa- si, wawancara, dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui penga- matan dan pencatatan perilaku subjek penelitian yang dilakukan secara sistematik. Alat yang digunakan untuk mengobservasi dapat berupa lembar pengamatan atau check list. Pada alat tersebut, perilaku yang akan diamati sudah ditulis sehingga pada saat peneliti melakukan pengamatan, peneliti tinggal memberi tanda cek atau skor nilai. Observasi digunakan karena banyak kejadian penting yang hanya dapat diperoleh melalui observasi. Contoh data yang hanya dapat dia- 27 Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian mati melalui observasi misalnya kebiasaan hidup, sikap dan perilaku serta keterampilan motorik. Observasi juga digunakan pada saat subjek penelitian hanya bersedia diambil datanya dengan observasi. Biasanya subjek penelitian yang terlalu sibuk dan kurang waktu untuk diwawancarai atau mengisi kuesioner meminta peneliti untuk mengambil data melalui observasi saja. Sebagai alat pengumpul data, observasi memiliki beberapa keunggulan yaitu: dapat mengumpulkan banyak informasi yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan tidak dapat disangkal. Dengan observasi, subjek penelitian tidak bisa ber- bohong. Perilaku kelompok yang terjadi serempak dapat diamati da- lam satu waktu dengan cara menambah jumlah observer. Observasi mengandung beberapa kelemahan antara lain: data hasil observasi sangat tergantung kepada kemampuan pengamat ob- server dalam mengingat kejadian-kejadian yang diobservasi. Bebera- pa objek penelitian ada yang sulit diobservasi, terutama yang menyangkut kehidupan pribadi seseorang yang sangat rahasia. Subjek yang diobservasi dapat mengubah perilakunya apabila mereka tahu kalau sedang diobservasi. Observasi membutuhkan waktu lama karena peneliti dan subjek penelitiannya harus saling bertemu. Peneliti harus mengambil data sendiri agar tidak kehilangan beberapa informasi penting. Observasi efektif digunakan untuk penelitian yang jumlah subjeknya terbatas atau penelitian yang subjeknya berkelompok, misalnya penelitian studi kasus, tindakan kelas dan kuasi eksperimen. Untuk mengatasi beberapa kelemahan yang dipaparkan di atas, observer dapat dibantu dengan menggunakan lembar pengamatan atau check list . Observer dapat membuat lembar pengamatan, sehingga apabila perilaku yang diamati muncul, observer tinggal memberi tanda cek saja. Daftar cek check list sangat membantu observer supaya ob- servasi lebih terfokus, perilaku yang diobservasi jelas, mengurangi kegiatan catat-mencatat. Data yang dikumpulkan melalui observasi terbimbing dengan menggunakan lembar observasi menjadi lebih sistematis dan lebih mudah dianalisis. Untuk membantu observer mengingat semua kejadian yang diobservasi dapat dibantu dengan alat perekam gambar elektronik kamera. Penggunaan alat perekam gam- bar harus disembunyikan supaya perilaku subjek yang diamati ber- langsung wajar. Apabila peneliti akan memberi skor penilaian pada saat melakukan observasi, maka observer dapat dibantu dengan lembar