85
Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian
gori baik c.
Penerapan strategi
cooperative learning
tipe
peer tutoring
dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
d. Strategi pembelajaran
cooperative learning
tipe
peer tutoring
dapat meningkatkan kualitas hasil belajar Statistika yang terbukti dari re-
rata nilai posttest lebih tinggi dari nilai pretest, dengan
gain score
sebesar 35 point.
Contoh Saran a.
Dosen Statistika dari program studi lain dapat menggunakan strategi pembelajaran
cooperative learning
tipe
peer tutoring
ka- rena strategi ini telah mampu meningkatkan kualitas hasil belajar
dan mampu memberikan respon positif terhadap mata kuliah statistika.
b. Mahasiswa yang kesulitan dalam belajar Statistika dapat belajar
dengan teman sebaya yang lebih pandai karena kesempatan bela- jar yang dimiliki lebih banyak.
c. Mahasiswa yang pandai disarankan agar mau membagi kemam-
puannya untuk membimbing teman sebaya supaya hasil belajar dapat dicapai oleh semua mahasiswa secara lebih merata
DAFTAR BACAAN
Jarvis, P. 2001.
Learning in later life: An introduction for educators and careers.
London: Kogan Page. Neuman, W. L. 2003.
Social research methods, qualitative and quanti- tative approaches
5
th
. Boston: Pearson Education Inc. Oakes, J. 1990.
Multiplying inequities, The effect of race, social class, an tracking on opportunities to learn mathematics and science
. Santa Monica, CA: The BAND Corporation
Kemmis, Stephen and McTaggart, Robin 1988
The Action Research planner,
3rd Edition, Deakin University, Geelong
Riset Terapan
86
Dr. Endang Mulyatiningsih
Bidang Pendidikan dan Teknik
Kurt Lewin, 1958. Action Research and Minority Problems,
Journal of Social Issues
2: 34-46. OBrien, R. 2001.
An overview of the Methodological Approach of Ac- tion Research
. Toronto: Faculty of Information Studies. Availa- ble:
http:www.web.carobrien.html Riel, M. 2007.
Understanding Action Research
, Center For Collabora- tive
Action Research.
Available at
http:cadres.pepperdine.educcardefine.html McTaggart, Robin 1991 ‗Principles of Participatory Action Research‘
Adult Education Quarterly,
Vol. 41, No 3, 1991:170
Bab 4
A. Ruang Lingkup Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen atau penelitian percobaan dibedakan menjadi dua yaitu eksperimen murni dan eksperimen kuasi. Penelitian eksperimen
murni mengambil subjek penelitian berupa benda atau hewan percobaan. Penelitian dilaksanakan di laboratorium dan kondisi lingkungan laborato-
rium yang dapat mempengaruhi hasil penelitian dikendalikan oleh peneli- ti. Dengan demikian, hasil akhir penelitian adalah murni karena ada
pengaruh dari percobaaneksperimen. Penelitian kuasi eksperimen PKE atau eksperimen semu mengambil subjek penelitian pada manusia. Kon-
disi lingkungan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian tidak dapat dikendalikan oleh peneliti sehingga hasil penelitian tidaklah murni dari
eksperimenpercobaan yang dilakukan.
Metode penelitian eksperimen murni banyak digunakan pada penelitian dasar
basic research
sedangkan metode penelitian kuasi ek- sperimen banyak digunakan pada penelitian terapan
applied research
. Penelitian eksperimen murni berfungsi untuk menemukan dasar teori ten-
tang pengaruh percobaan terhadap karakteristik benda atau hewan perco- baan yang sedang diteliti. Penelitian eksperimen kuasi berfungsi untuk
mengetahui pengaruh percobaanperlakuan terhadap karakteristik subjek yang diinginkan oleh peneliti. Dengan demikian, penelitian eksperimen
PENELITIAN EKSPERIMEN
Riset Terapan
88
Dr. Endang Mulyatiningsih
Bidang Pendidikan dan Teknik
murni maupun kuasi memiliki maksud yang sama yaitu menguji pengaruh percobaan terhadap karakteristik subjek setelah percobaan.
Penelitian kuasi eksperimen dipilih apabila peneliti ingin menerap- kan sesuatu tindakan atau perlakuan. Tindakan dapat berupa model,
strategi, metode, atau prosedur kerja baru untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan agar hasilnya menjadi lebih optimal. Dengan
adanya kriteria tersebut, maka peneliti dituntut untuk dapat berpikir kre- atif dalam mencari model, strategi, metode, atau prosedur kerja baru yang
akan diujicobakan. Apabila peneliti tidak menemukan model, strategi, metode, atau prosedur kerja baru yang akan diuji coba, peneliti masih
diperbolehkan mengambil model, strategi, metode, atau prosedur kerja baru yang pernah diterapkan orang lain untuk diuji cobakan pada anggota
kelompoknya.
Penelitian eksperimen dapat menjadi bagian dari penelitian dan pengembangan
Research Development
. Peneliti dapat memilih metode penelitian eksperimen atau penelitian tindakan pada saat menguji
produk yang dikembangkan. Penggunaan metode penelitian eksperimen lebih dianjurkan karena produk baru yang dikembangkan sudah jelas
rancangannya dan tinggal menguji efektivitasnya melalui penerapan produk pada situasi yang sebenarnya. Untuk mengetahui efektivitas per-
lakuan yang dieksperimenkan, peneliti dapat mengukur
gain score
pen- ingkatan skor karakteristik yang diukur sebelum perlakuan pretest
dengan karakteristik yang diukur sesudah perlakuan posttest atau mem- bandingkan hasil yang diperoleh kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol.
B. Desain Penelitian Eksperimen
Neuman 2003 memberi contoh beberapa cara perancangan eksper- imen yang dapat disimak pada tabel 4.1. Peneliti yang akan melakukan
eksperimen tinggal memilih rancangan yang sesuai dengan apa yang akan dilakukannya.
Tabel 4.1 Contoh Desain Eksperimen Classical experimental design
R O
X O
O O
1. Pre experimental designs
a. One-shot case study X
O b. One-group pretest-post test
O X
O c. Static group comparison
X O
O
2. Quasi-experimental Designs