Pengembangan Model buku riset terapan apri
147
Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian
sebagainya. Pengembangan model yang masih konseptual ini lebih tepat mengacu pada metode R D yang dikembangkan oleh Borg and Gall
1989: 784. Menurut beliau, ada 10 tahap yang harus dilalui dalam R D, dan setiap tahap pengembangan tersebut harus mencerminkan adanya
penelitian yaitu ada pengambilan data empiris, analisis data, dan pelaporannya. Tahap-tahap penelitian yang dikemukakan oleh Borg and
Gall adalah:
1. Research and information collection
Tahap ini digunakan oleh peneliti untuk menganalisis kebutuhan, me- review literature, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang men-
imbulkan permasalahan sehingga perlu ada pengembangan model ba- ru. Pengumpulan data bisa dilakukan melalui survei, FGD
focus group discussion
, analisis SWOT
Strength, Weakness, Opportuni- ties, Threats
, penelitian evaluasi, Teknik Delphi, analisis dokumen atau mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu.
2. Planning
Pada tahap ini, peneliti mulai menetapkan rancangan model untuk memecahkan masalah yang telah ditemukan pada tahap pertama. Hal-
hal yang direncanakan antara lain menetapkan model, merumuskan tujuan secara berjenjangbertahap, mengidentifikasi kegiatan-kegiatan
yang dilakukan pada setiap tahap penelitian dan menguji kelayakan rancangan model dalam cakupan wilayah terbatas. Uji kelayakan
rancangan model bisa dilakukan dengan meminta pertimbangan ahli secara tertulis Teknik Delphi atau melalui
focus group discussion FGD
3. Develop preliminary form of product
Pada tahap ini mulai disusun bentuk awal model dan perangkat yang diperlukan. Produk awal model dapat berupa buku panduan penerapan
model, perangkat model seperti media dan alat bantu model, instru- men alat pengumpulan data seperti lembar observasi, pedoman wa-
wancara yang diperlukan untuk mengumpulkan semua informasi selama penerapan model. Proses penelitian pada tahap ini dilakukan
dengan melakukan validasi rancangan model oleh pakar yang ahli da- lam bidangnya. Hasil validasi kemudian dikaji untuk memperbaiki
rancangan model sebelum diujicobakan.
4. Preliminary field testing.
Setelah model dan perangkatnya siap untuk digunakan, kegiatan se- lanjutnya adalah melakukan uji coba rancangan model. Uji coba ini
melibatkan sekitar 6 – 12 orang responden terlebih dahulu. Hal ini
penting dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan yang dapat terjadi selama penerapan model yang sesungguhnya berlangsung. Selain itu,
Riset Terapan
148
Dr. Endang Mulyatiningsih
Bidang Pendidikan dan Teknik
uji coba skala kecil juga bermanfaat untuk menganalisis kendala yang mungkin dihadapi dan berusaha untuk mengurangi kendala tersebut
pada saat penerapan model berikutnya. Perangkat yang digunakan un- tuk mengumpulkan data pada tahap ini berupa lembar observasi, pe-
doman wawancara, dan kuesioner. Data yang diperoleh kemudian di- analisis dan dievaluasi untuk memperbaiki penerapan model pada
tahap berikutnya.
5. Main product revision
Revisi produk utama dilakukan berdasarkan hasil uji coba produk tahap pertama. Dengan menganalisis kekurangan yang ditemui selama
uji coba produk, maka kekurangan tersebut dapat segera diperbaiki. Misalnya dalam pengembangan model pembelajaran kontekstual me-
lalui sistem magang industri, pada saat uji coba model pembelajaran tersebut ternyata dukungan industri sebagai sumber belajar masih ku-
rang. Berdasarkan kekurangan tersebut maka perlu diperbaiki kriteria- kriteria industri yang dapat digunakan sebagai sumber belajar dan se-
bagainya.
6. Main field testing
Pengujian produk di lapangan disarankan mengambil sampel yang lebih banyak yaitu antara 30
– 100 orang responden. Pada saat uji lapangan yang ke-2 ini, pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif
mulai dilakukan untuk dievaluasi. Evaluasi kualitatif dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang dicapai dengan tujuan yang
diharapkan. Evaluasi kuantitatif dapat dilakukan membandingkan ke- mampuan antara subjek sasaran pengembangan model dengan subjek
lain yang tidak menjadi sasaran pengembangan model atau kemampu- an sebelum dan sesudah penerapan model. Contoh data yang dik-
umpulkan pada pengembangan model pembelajaran antara lain: kom- petensi: pengetahuan, sikap dan keterampilan, motivasi, prestasi
belajar dsb.
7. Operasional product revision
Revisi produk selalu dilakukan setelah produk tersebut diterapkan atau diuji cobakan. Hal ini dilakukan terutama apabila ada kendala-
kendala baru yang belum terpikirkan pada saat perancangan. Hal-hal yang mendesak untuk diperbaiki misalnya apabila ditemukan hasil
yang kurang optimal pada saat penerapan model yang utama.
8. Operational field testing
Setelah melalui pengujian dua kali dan revisi juga sudah dilakukan sebanyak dua kali, implementasi model dapat dilakukan dalam wila-
yah yang luas dalam kondisi yang senyatanya. Implementasi model disarankan mengambil sampel sebesar 40
– 200 orang responden. Pa-
149
Pengetahuan Dasar Tentang Metode Penelitian
da tahap ini, pengumpulan data dilaksanakan dengan berbagai in- strumen seperti lembar observasi, interview dan kuesioner. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis dan dilaporkan secara keseluruhan.
9. Final product revision.
Sebelum model dipublikasikan ke sasaran pengguna yang lebih luas maka perlu dilakukan revisi terakhir untuk memperbaiki hal-hal yang
masih kurang baik hasilnya pada saat implementasi model. Diharap- kan dengan adanya revisi terakhir ini, model sudah benar-benar
terbebas dari kekurangan dan layak digunakan pada kondisi yang sesuai dengan persyaratan penggunaan model.
10. Dissemination and implementation.
Tahap terakhir dari penelitian dan pengembangan adalah melaporkan hasil dalam forum ilmiah melalui seminar dan mempublikasikan da-
lam jurnal ilmiah. Apabila memungkinkan, publikasi model dapat dilakukan pada jalur komersial.
Secara sederhana, inti dari prosedur pengembangan model yang telah di- paparkan di atas dapat diilustrasikan pada gambar 6.1.
Pada gambar 6.1. menunjukkan tingkat kehati-hatian pengembangan model sehingga sebelum model diterapkan pada situasi yang
sesungguhnya, model telah melewati proses pengujian dan revisi secara Survei FGDSWOT
EvaluasiDelphi
1. Analisis kebutuhan 2. Desain
Merumuskan: model, tujuan, dan kegiatan
3. Pembuatan Prototype 4. Uji coba model ke-1
5. Revisi model ke-1 6. Uji coba model ke-2
7. Revisi model ke-2 8. Penerapan model
9. Revisi Terakhir 10.Deseminasi dan publikasi
Gambar 6.1 Prosedur Pengembangan Model
Riset Terapan
150
Dr. Endang Mulyatiningsih
Bidang Pendidikan dan Teknik
berulang-ulang. Kegiatan revisi selalu dilakukan berdasarkan hasil eval- uasi yang ditemukan selama proses pengujian. Dengan demikian,
kegiatan penelitian terintegrasi selama proses pengembangan produk. Apabila dalam uji coba ternyata tidak ditemukan kekurangan maka
prosedur pengembangan model dapat dipersingkat dengan meniadakan langkah ke 6, 7, 8 dan 9.