rumah tanggga. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat ketergantungan pada lahan garapan di kawasan TNGHS di Desa Pangradin lebih tinggi dari desa kajian
lainnya. Kontribusi pendapatan lahan TNGHS terhadap total pendapatan rumah tangga terendah 19,52 di Desa Malasari. Hal ini karena sebagian besar
responden mempunyai pekerjaan sampingan sebagai buruh tumbuk tanah yang mengandung emas dari penambang emas tanpa ijin PETI dengan rata-rata
pendapatan sebesar Rp 1.200.000,bulan. Sebagai salah satu upaya untuk mengatasi tingkat ketergantungan masyarakat terhadap lahan TNGHS maka pihak
pengelola berkolaborasi dengan pihak stakeholder lainnya memberikan alternatif pendapatan masyarakat seperti pelatihan pembudidayaan berbagai jenis tumbuhan
dan ternak yang memberikan nilai ekonomis pada masyarakat di sekitar hutan.
5.3. Penilaian Karakteristik Individu
Penilaian karakteristik individu dilakukan untuk memperoleh gambaran umum dari kondisi individu sebagai komunitas. Karakteristik individu pada
kategori kuat menandakan adanya kekuatan komunitas yang sangat mendukung dalam pengelolaan TNGHS, sebaliknya karakteristik individu pada kategori lemah
menandakan adanya kelemahan komunitas. Penilaian karakteristik individu menjadi penting karena tingkat karakteristik individu sangat berpengaruh terhadap
tingkat modal sosial manusia. Karakteristik individu pada masing-masing desa penelitian tersaji pada Tabel 30.
Berdasarkan persamaan selang nilai dengan X maksimum 24, X minimum 8 dan jumlah kelas N berdasarkan tiga tingkat kategori lemah, sedang dan kuat,
didapatkan lebar kelas adalah 5,3. Maka skala penilaian yang didapat untuk karakteristik individu pada masyarakat adalah sebagai berikut:
a. Karakteristik individu lemah apabila jumlah skor ≤ 13
b. Karakteristik individu sedang apabila jumlah skor 14 – 19 c. Karakteristik individu kuat apabila jumlah skor 19
Karakteristik individu masyarakat berdasarkan penilaian Tabel 30 menunjukkan bahwa terdapat tujuh desa yang memiliki karakteristik individu
pada taraf sedang, yaitu dengan skor 13,5 sampai 14,5, dan hanya terdapat satu desa pada taraf lemah. Berdasarkan penilaian menunjukkan bahwa karakteristik
individu pada masyarakat Desa Tapos lebih rendah dari desa lainnya, yaitu pada taraf lemah dengan skor 13,2. Hal ini karena rata-rata luas lahan garapan
masyarakat di Desa Tapos lebih rendah dari desa kajian lainnya. Nilai skor tertinggi karakteristik individu masyarakat, yaitu pada masyarakat Desa Pangradin
dengan nilai 14,5. Hal ini karena masyarakat Desa Pangradin memiliki luas lahan yang lebih tinggi dari desa kajian lainnya.
Rata-rata umur komunitas masyarakat di tujuh desa kajian pada taraf sedang dengan rata-rata skor 2, yaitu dengan selang umur 38 – 56 tahun. Rata-rata umur
komunitas masyarakat Desa Mekarnangka lebih tinggi dari desa kajian lainnya, yaitu pada taraf tinggi dengan skor 3. Sebanyak 64,3 masyarakat Desa
Mekarnangka pada usia 18 – 37 tahun.
Tabel 30. Penilaian karakteristik individu pada masing-masing desa penelitian
Desa Karakteristik individu
Jumlah Kategori
1 2
3 4
5 6
7 8
Taman- sari
S 57
35 30
61 71
37 78
40 409
Sedang R
1,9 ≈ 2
1,1 ≈ 1
1,0 ≈ 1
2,0 ≈ 2
2,3 ≈ 2
1,2 ≈ 1
2,6 ≈ 3
1,3 ≈ 1
13,6 ≈ 14
Tapos I S
55 31
30 62
72 31
82 35
398 Lemah
R 1,8
≈ 2 1,0
≈ 1 1,0
≈ 1 2,0
≈ 2 2,4
≈ 2 1,0
≈ 1 2,7
≈ 3 1,17
≈ 1 13,2 ≈
13 Sirna-
resmi S
62 34
33 60
68 50
87 40
434 Sedang
R 1,9
≈ 2 1,0
≈ 1 1,0
≈ 1 1,8
≈ 2 2,1
≈ 2 1,5
≈ 2 2,7
≈ 3 1,25
≈ 1 13,5 ≈
14 Mekar-
nangka S
40 33
30 50
63 41
73 37
367 Sedang
R 2,6
≈ 3 1,1
≈ 1 1,0
≈ 1 1,7
≈ 2 2,2
≈ 2 1,4
≈ 1 2,6
≈ 3 1,32
≈ 1 14,3
≈14 Cipeuteuy
S 103
68 69
129 152
88 148
81 838
Sedang R
1,7 ≈ 2
1,1 ≈ 1
1,1 ≈ 1
2,2 ≈ 2
2,6 ≈ 3
1,5 ≈ 2
2,5 ≈ 3
1,40 ≈ 1
14,4 ≈ 14
Pangradin S
54 37
36 85
84 87
88 51
522 Sedang
R 1,5
≈ 2 1,0
≈ 1 1,0
≈ 1 2,3
≈ 2 2,3
≈ 2 2,4
≈ 2 2,4
≈ 2 1,42
≈ 1 14,5 ≈
14 Malasari
S 93
68 53
126 118
79 123
80 740
Sedang R
1,7 ≈ 2
1,2 ≈ 1
1,0 ≈ 1
2,3 ≈ 2
2,2 ≈ 2
1,4 ≈ 1
2,3 ≈ 2
1,5 ≈ 2
13,9 ≈ 14
Lebak Gedong
S 54
32 30
54 58
66 86
43 423
Sedang R
1,8 ≈ 2
1,0 ≈ 1
1,0 ≈ 1
1,8 ≈ 2
1,9 ≈ 2
2,2 ≈ 2
2,8 ≈ 3
1,4 ≈ 1
14,1 ≈ 14
Keterangan 1
Umur 5
Tingkat kesehatan 2
Pendidikan formal 6
Luas lahan garapan 3
Pendidikan non formal 7
Lama tinggal 4
Pendapatan 8
Status sosial S
Skor R
Rata-rata
Berdasarkan penilaian tingkat pendidikan formal maupun non formal menunjukkan bahwa masyarakat di seluruh desa kajian dengan tingkat pendidikan
pada taraf rendah dengan rata-rata skor 1. Komunitas masyarakat perlu mengembangkan dirinya dalam bidang pendidikan formal maupun non formal.
Namun rata-rata tingkat pendapatan komunitas masyarakat di seluruh desa kajian relatif homogen, yaitu pada taraf sedang rata-rata skor 2. Tingkat kesehatan, luas
lahan garapan, lama tinggal dan status sosial komunita masyarakat pada masing- masing desa kajian bervariasi, yaitu dengan tingkat kesehatan pada taraf sedang
sampai tinggi dengan rata-rata skor 2 – 3; luas lahan garapan pada taraf rendah sampai sedang dengan rata-rata skor 1 – 2; lama tinggal pada taraf sedang sampai
tinggi dengan rata-rata skor 2 – 3; dan status sosial pada taraf rendah sampai sedang dengan rata-rata skor 1 – 2.