Jenis Mata Pencaharian Karakteristik Individu Masyarakat di Sekitar Kawasan TNGHS
c. Penggunaan lahan garapan di kawasan TNGHS
Penggunaan lahan di kawasan TNGHS oleh masyarakat berupa sawah dan atau kebun dengan luas lahan yang bervariasi. Pada dasarnya pemanfaatan lahan di kawasan TNGHS bertentangan dan melanggar hukum, namun karena sudah berlangsung sejak sebelum adanya penunjukkan kawasan, maka pihak pengelola taman nasional memberikan kebijaksanaan dengan memperbolehkan penggunaan lahan garapan tetapi tidak diperkenankan adanya perluasan lahan. Masyarakat juga di wajibkan menanam tanaman kehutanan di lahan garapannya seperti tanaman Puspa Schima wallichii, kayu Afrika Maesopsis emini dan Rasamala Altingia excels sebanyak 400 pohonha dengan jarak 5x5 m. Jumlah tanaman kehutanan yang ditanam tergantung dari luasan lahan garapan masing-masing petani. Gambar 8. Sebaran responden berdasarkan luas lahan sawah di TNGHS Pada Gambar 8 dapat di lihat bahwa sebagian besar responden tidak memiliki lahan sawah di kawasan TNGHS, yaitu sebanyak 174 responden atau 58,59 dari total responden. Sebanyak 41,41 responden memiliki sawah di kawasan TNGHS dengan luas yang bervariasi, yaitu berkisar antara 0,02–0,25 ha dengan katagori sedang 31,65, dan kegori tinggi 9,76 dengan selang antara 0,28–1,5 ha. Semua responden 100 di Desa Pangradin dan Desa Tamansari tidak mempunyai lahan garapan sebagai sawah. Masyarakat Desa Pangradin tidak memiliki lahan sawah di kawasan karena mereka lebih tertarik memanfaatkan lahan garapan TNGHS sebagai kebun karet, sehingga mendapatkan penghasilan setiap hari dari hasil sadapan getah karet. Masyarakat Desa Tamansari tidak menggunakan lahan garapan sebagai sawah, yaitu dengan memanfaatkan lahan kawasan melalui penanaman tanaman poh-pohan dibawah tegakan pinus dan damar. Sebagian besar responden di ke-tiga desa penelitian, yaitu di Desa Sirnaresmi 71,90, Desa Malasari 50,95 dan Desa Mekarnangka 53,57 menggarap sawah di lahan kawasan TNGHS dengan katagori sedang ≤0,25 ha, sedangkan di Desa Lebak Gedong 50,0 dengan kategori tinggi 0,25 ha. Sebagian besar responden 91,25 menggunakan lahan kawasan TNGHS sebagai kebun dengan luas lahan yang bervariasi, yaitu berkisar antara 0,01–3,0 ha. Sebagain besar responden memiliki kebun dengan luas katagori sedang 54,21 sampai kategori tinggi 35,04. Sebagian besar responden di Desa Pangradin 63,80 dan Desa Lebak Gedong 76,70 memiliki kebun dengan luas kategori tinggi, yaitu rata-rata 1,0 ha di Desa Pangradin dan 0,63 ha di Desa Lebak Gedong. Mereka memanfaatkan sumber daya hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup subsisten Harada et al. 2001. Tingkat ketergantungan lahan akan semakin meningkat dengan bertambahnya penduduk di dalam dan di sekitar kawasan TNGHS. Gunawan et al. 2013 juga mengemukakan bahwa tingkat ketergantungan lahan untuk usaha tani di kawasan taman nasional oleh eks peserta PHBM masa pengelolaan Perum Perhutani menjadi semakin meningkat dengan semakin bertambahnya pendududuk, sementara ketersediaan lahan tidak bertambah.d. Tahun garapan responden di kawasan TNGHS
Mulai menggarapnya responden di kawasan TNGHS dibagi dalam tiga periode, yaitu sebelum tahun 2003, tahun 2003–2006 dan di atas tahun 2007. Sebelum tahun 2003 adalah sebelum adanya perluasan kawasan TNGHS, sedangkan pada tahun 2003–2006 adalah masa transisi setelah adanya penunjukkan perluasan kawasan TNGHS dimana Perum Perhutani telah melimpahkan kawasan hutan namun pelimpahan perluasan kawasan baru terselesaikan tahun 2006. Tahun 2007, kawasan TNGHS secara administrasi di kelola oleh BTNGHS.Parts
» Perumusan Masalah PENDAHULUAN Latar Belakang
» Tujuan Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang
» Manfaat Penelitian Batasan Penelitian
» Kebaruan Novelty PENDAHULUAN Latar Belakang
» Kerangka Pemikiran PENDAHULUAN Latar Belakang
» Kepercayaan Trust TINJAUAN PUSTAKA 1. Modal Sosial
» Partisipasi dalam jaringan sosial participation in social networking
» Nilai sosial values TINJAUAN PUSTAKA 1. Modal Sosial
» Tindakan yang proaktif TINJAUAN PUSTAKA 1. Modal Sosial
» Pengukuran Modal Sosial Hubungan timbal balik reciprocity dan kepeduliansolidaritas solidarity
» Kelembagaan TINJAUAN PUSTAKA 1. Modal Sosial
» Taman Nasional TINJAUAN PUSTAKA 1. Modal Sosial
» Pendekatan Penelitian dan Metode Pengumpulan Data
» Jenis Data dan Instrumen Penelitian
» Metode Penentuan Responden METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi dan Waktu Penelitian
» Kajian Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat
» Kajian Karakteristik Individu Variabel Pengamatan
» Kajian Modal Sosial Masyarakat
» Kajian Vegetasi dan Pemungutan HHBK a. Vegetasi HHBK Flora
» Kajian Kelembagaan Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu HHBK
» Analisis Deskriptif Kualitatif Analisis Kuantitatif
» Analisis Strategi Dalam Pengelolaan TNGHS
» Kondisi Biofisik Gambaran Umum Desa Penelitian 1. Interaksi Masyarakat dengan Kawasan TNGHS
» Penggunaan Lahan Gambaran Umum Desa Penelitian 1. Interaksi Masyarakat dengan Kawasan TNGHS
» Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat a. Kependudukan
» Pendidikan KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 1. Gambaran Umum Taman Nasional Gunung Halimun Salak
» Ngarawunan, merupakan ritual untuk meminta isi padi agar tumbuh dengan
» Jenis Kelamin, Agama dan Etnis
» Umur Responden Karakteristik Individu Masyarakat di Sekitar Kawasan TNGHS
» Jumlah Anggota Keluarga Karakteristik Individu Masyarakat di Sekitar Kawasan TNGHS
» Tingkat Pendidikan Formal Karakteristik Individu Masyarakat di Sekitar Kawasan TNGHS
» Tingkat Pendidikan Non Formal
» Tingkat Kesehatan Lama Tinggal
» Status Sosial Karakteristik Individu Masyarakat di Sekitar Kawasan TNGHS
» Jenis Mata Pencaharian Karakteristik Individu Masyarakat di Sekitar Kawasan TNGHS
» Luas dan Penggunaan Lahan Garapan
» Luas lahan garapan responden di kawasan TNGHS
» Penggunaan lahan garapan di kawasan TNGHS
» Tingkat Pendapatan Tahun garapan responden di kawasan TNGHS
» Pendapatan responden dari lahan garapan TNGHS
» Kontribusi lahan TNGHS terhadap total pendapatan
» Kepercayaan Unsur-Unsur Pembentuk Modal Sosial Masyarakat
» Jaringan Sosial Unsur-Unsur Pembentuk Modal Sosial Masyarakat
» Norma Sosial Kebersamaan dalam organisasi
» Tindakan Proaktif Kebersamaan dalam organisasi
» Kepedulian Terhadap Sesama dan Lingkungan
» Tingkat Modal Sosial Masyarakat di Sekitar Kawasan TNGHS
» Partisipasi Masyarakat di Sekitar Kawasan dalam Pembangunan PengelolaanTNGHS
» Hubungan Antara Karakteristik Individu dengan Unsur-Unsur Pembentuk Modal Sosial Masyarakat
» Hubungan Antara Modal Sosial dengan Unsur Pembentuk Modal Sosial
» Vegetasi Tanaman Damar Agathis dammara, Pinus Pinus merkusii
» Pemungutan HHBK di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak
» Perubahan Tutupan Lahan Desa Kajian
» Kondisi Tutupan Lahan Desa Cipeuteuy
» Kondisi Tutupan Lahan Desa Lebak Gedong
» Kondisi Tutupan Lahan Desa Malasari
» Kondisi Tutupan Lahan di Desa Pangradin
» Kondisi Tutupan Lahan di Desa Sirnaresmi
» Kondisi Tutupan Lahan Desa Tamansari
» Biaya Eksklusi Tinggi Kondisi Tutupan Lahan Desa Tapos
» Kinerja Pengamanan TNGHS Biaya Transaksi
» Kelembagaan Formal dan Non-Formal a. Kelembagaan Formal
» Unsur-Unsur Kelembagaan a. Batas Yurisdiksi
» Hak Kepemilikan Property Right
» Aturan Representasi Kondisi Tutupan Lahan Desa Tapos
» Prioritas Kebijakan Dalam Pengelolaan TNGHS
» Kekuatan Identifikasi Faktor Internal
» Potensi SDA dan ekosistem sangat tinggi
» Aksesibilitas menuju kawasan mudah
» Sarana dan prasarana pengelolaan cukup memadai
» Kualitas SDM pengelolaan cukup memadai
» Karakteristik individu yang cukup baik
» Tingkat kepercayaan masyarakat yang baik
» Kesediaan masyarakat berpartisipasi tinggi
» Masyarakat taat terhadap norma yang berlaku
» Tingkat proaktif masyarakat cukup baik
» Tingkat kepedulian masyarakat terhadap sesama dan lingkungan tinggi
» Kesediaan masyarakat berpartisipasi dalam pengelolaan TNGHS
» Kuantitas penyuluhpetugas lapangan TNGHS kurang memadai
» Posisi petugas TNGHS sebagian besar di wilayah remote
» Sarana dan prasarana pendukung kegiatan lapangan kurang memadai
» Legalitas status kawasan TNGHS belum mantap
» Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah
» Tingkat pendapatan masyarakat yang rendah
» Ketergantungan masyarakat terhadap tengkulak
» Kerjasama dengan stakeholders sangat banyak
» Dukungan para pihak yang ditunjukkan dengan sinergi kebijakan dalam pengelolaan TNGHS
» Pemanfaatan SDA sangat potensial
» Partisipasi para pihak dalam pengelolaan TNGHS sangat potensial
» Persepsi Pemerintah Daerah belum optimal
» Perambahan cukup tinggi Eksploitasi SDA mineral illegal Peningkatan jumlah penduduk dalam kawasan
» Kelembagaan Formal Strategi WT
» Manusia Bagian dari Ekosistem Hutan
Show more