Kuantitas penyuluhpetugas lapangan TNGHS kurang memadai
1. Kerjasama dengan stakeholders sangat banyak
Peluang yang dimiliki oleh TNGHS adalah kerjasama dengan stakeholders sangat banyak, baik itu dalam kegiatan rehabilitasi lahan ataupun dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Pengelolaan TNGHS memerlukan kolaborasi banyak pihak dan dana yang tidak bisa dipenuhi hanya dari anggaran negara. Kerjasama ini dilakukan oleh BTNGHS dengan perusahaan baik swasta maupun BUMN, pemerintah daerah Dinas Kehutanan, Dinas Pertanian, dan Dinas Perikanan, Dinas Pertambangan dan Energi, BKSDA, LSM-LSM pemerhati areal konservasi JICA, JEEF, RMI, Lembaga Penelitian dan kelompok masyarakat.2. Dukungan para pihak yang ditunjukkan dengan sinergi kebijakan dalam pengelolaan TNGHS
Dukungan kebijakan dari berbagai instansi pemerintah antara lain dalam pengembangan wilayah, pengelolaan sumber daya alam dan peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dalam Rencana Pengelolaan Jangka Panjang RPJP Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Sukabumi BTNGHS 2007. Dukungan kebijakan sangat berperan dalam pembangunan TNGHS. Bantuan bibit dari Balai DAS dalam program rehabilitasi lahan kawasan terdegradasi sangat membantu dalam kelestarian TNGHS.3. Pemanfaatan SDA sangat potensial
Beberapa potensi sumber daya alam untuk dikembangkan melalui pembayaran jasa lingkungan antara lain perlindungan DAS dan tata air, pemanfaatan obyek wisata alam. Pemanfaatan air minum untuk masyarakat dan air minum dalam kemasan yang bertumpu pada banyaknya mata air dalam kawasan TNGHS. Kondisi keindahan landscape memiliki nilai jual yang tinggi melalui pengembangan wisata alam. Pengembangan wisata diarahkan pada adanya perusahaan dan para pihak yang mampu memberikan kontribusi yang signifikan baik bagi konservasi kawasan TNGHS maupun bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal yang ada di sekitar kawasan TNGHS. Pemanfaatan SDA ini merupakan faktor penting untuk berkembangnya kegiatan ekonomi, termasuk kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan di TNGHS.4. Partisipasi para pihak dalam pengelolaan TNGHS sangat potensial
Partisipasi para pihak dalam pengelolaan TNGHS antara lain dalam program adopsi pohon. Tujuan program ini dalam rangka merehabilitasi lahan kawasan di areal perluasan yang sebelumnya merupakan hutan produksi yang dikelola Perum Perhutani dan sebagian besar lahan telah terdegradasi. Sampai saat ini terdapat 11 adopter yang telah membantu kegiatan program adopsi pohon kawasan TNGHS, antara lain Mitra TNGHS, PT KMI, PT Crawford, Yamaha Jelajah Alam, PT Grace, Yamaha Green United, Universitas Pakuan, PILI Network, PT AIA, Gunma Safari Park dan Kagoshima University. Luas lahan yang sudah di rehabilitasi seluas 53,25 ha dengan jumlah bibit 32.710 BTNGHS 2011. Pada Tabel 83 diketahui bahwa faktor peluang dengan nilai pengaruh terbesar adalah kerjasama dengan stakeholders dan merupakan peluang yangParts
» Perumusan Masalah PENDAHULUAN Latar Belakang
» Tujuan Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang
» Manfaat Penelitian Batasan Penelitian
» Kebaruan Novelty PENDAHULUAN Latar Belakang
» Kerangka Pemikiran PENDAHULUAN Latar Belakang
» Kepercayaan Trust TINJAUAN PUSTAKA 1. Modal Sosial
» Partisipasi dalam jaringan sosial participation in social networking
» Nilai sosial values TINJAUAN PUSTAKA 1. Modal Sosial
» Tindakan yang proaktif TINJAUAN PUSTAKA 1. Modal Sosial
» Pengukuran Modal Sosial Hubungan timbal balik reciprocity dan kepeduliansolidaritas solidarity
» Kelembagaan TINJAUAN PUSTAKA 1. Modal Sosial
» Taman Nasional TINJAUAN PUSTAKA 1. Modal Sosial
» Pendekatan Penelitian dan Metode Pengumpulan Data
» Jenis Data dan Instrumen Penelitian
» Metode Penentuan Responden METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi dan Waktu Penelitian
» Kajian Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat
» Kajian Karakteristik Individu Variabel Pengamatan
» Kajian Modal Sosial Masyarakat
» Kajian Vegetasi dan Pemungutan HHBK a. Vegetasi HHBK Flora
» Kajian Kelembagaan Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu HHBK
» Analisis Deskriptif Kualitatif Analisis Kuantitatif
» Analisis Strategi Dalam Pengelolaan TNGHS
» Kondisi Biofisik Gambaran Umum Desa Penelitian 1. Interaksi Masyarakat dengan Kawasan TNGHS
» Penggunaan Lahan Gambaran Umum Desa Penelitian 1. Interaksi Masyarakat dengan Kawasan TNGHS
» Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat a. Kependudukan
» Pendidikan KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 1. Gambaran Umum Taman Nasional Gunung Halimun Salak
» Ngarawunan, merupakan ritual untuk meminta isi padi agar tumbuh dengan
» Jenis Kelamin, Agama dan Etnis
» Umur Responden Karakteristik Individu Masyarakat di Sekitar Kawasan TNGHS
» Jumlah Anggota Keluarga Karakteristik Individu Masyarakat di Sekitar Kawasan TNGHS
» Tingkat Pendidikan Formal Karakteristik Individu Masyarakat di Sekitar Kawasan TNGHS
» Tingkat Pendidikan Non Formal
» Tingkat Kesehatan Lama Tinggal
» Status Sosial Karakteristik Individu Masyarakat di Sekitar Kawasan TNGHS
» Jenis Mata Pencaharian Karakteristik Individu Masyarakat di Sekitar Kawasan TNGHS
» Luas dan Penggunaan Lahan Garapan
» Luas lahan garapan responden di kawasan TNGHS
» Penggunaan lahan garapan di kawasan TNGHS
» Tingkat Pendapatan Tahun garapan responden di kawasan TNGHS
» Pendapatan responden dari lahan garapan TNGHS
» Kontribusi lahan TNGHS terhadap total pendapatan
» Kepercayaan Unsur-Unsur Pembentuk Modal Sosial Masyarakat
» Jaringan Sosial Unsur-Unsur Pembentuk Modal Sosial Masyarakat
» Norma Sosial Kebersamaan dalam organisasi
» Tindakan Proaktif Kebersamaan dalam organisasi
» Kepedulian Terhadap Sesama dan Lingkungan
» Tingkat Modal Sosial Masyarakat di Sekitar Kawasan TNGHS
» Partisipasi Masyarakat di Sekitar Kawasan dalam Pembangunan PengelolaanTNGHS
» Hubungan Antara Karakteristik Individu dengan Unsur-Unsur Pembentuk Modal Sosial Masyarakat
» Hubungan Antara Modal Sosial dengan Unsur Pembentuk Modal Sosial
» Vegetasi Tanaman Damar Agathis dammara, Pinus Pinus merkusii
» Pemungutan HHBK di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak
» Perubahan Tutupan Lahan Desa Kajian
» Kondisi Tutupan Lahan Desa Cipeuteuy
» Kondisi Tutupan Lahan Desa Lebak Gedong
» Kondisi Tutupan Lahan Desa Malasari
» Kondisi Tutupan Lahan di Desa Pangradin
» Kondisi Tutupan Lahan di Desa Sirnaresmi
» Kondisi Tutupan Lahan Desa Tamansari
» Biaya Eksklusi Tinggi Kondisi Tutupan Lahan Desa Tapos
» Kinerja Pengamanan TNGHS Biaya Transaksi
» Kelembagaan Formal dan Non-Formal a. Kelembagaan Formal
» Unsur-Unsur Kelembagaan a. Batas Yurisdiksi
» Hak Kepemilikan Property Right
» Aturan Representasi Kondisi Tutupan Lahan Desa Tapos
» Prioritas Kebijakan Dalam Pengelolaan TNGHS
» Kekuatan Identifikasi Faktor Internal
» Potensi SDA dan ekosistem sangat tinggi
» Aksesibilitas menuju kawasan mudah
» Sarana dan prasarana pengelolaan cukup memadai
» Kualitas SDM pengelolaan cukup memadai
» Karakteristik individu yang cukup baik
» Tingkat kepercayaan masyarakat yang baik
» Kesediaan masyarakat berpartisipasi tinggi
» Masyarakat taat terhadap norma yang berlaku
» Tingkat proaktif masyarakat cukup baik
» Tingkat kepedulian masyarakat terhadap sesama dan lingkungan tinggi
» Kesediaan masyarakat berpartisipasi dalam pengelolaan TNGHS
» Kuantitas penyuluhpetugas lapangan TNGHS kurang memadai
» Posisi petugas TNGHS sebagian besar di wilayah remote
» Sarana dan prasarana pendukung kegiatan lapangan kurang memadai
» Legalitas status kawasan TNGHS belum mantap
» Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah
» Tingkat pendapatan masyarakat yang rendah
» Ketergantungan masyarakat terhadap tengkulak
» Kerjasama dengan stakeholders sangat banyak
» Dukungan para pihak yang ditunjukkan dengan sinergi kebijakan dalam pengelolaan TNGHS
» Pemanfaatan SDA sangat potensial
» Partisipasi para pihak dalam pengelolaan TNGHS sangat potensial
» Persepsi Pemerintah Daerah belum optimal
» Perambahan cukup tinggi Eksploitasi SDA mineral illegal Peningkatan jumlah penduduk dalam kawasan
» Kelembagaan Formal Strategi WT
» Manusia Bagian dari Ekosistem Hutan
Show more