Kekuatan Identifikasi Faktor Internal

Gambar 10. Grafik pegawai tetap BTNGHS berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2012 Sumber: Statistik BTNGHS 2012

5. Karakteristik individu yang cukup baik

Masyarakat memiliki karakteristik individu yang baik untuk tingkat umur produktif, tingkat kesehatan dan lama tinggal di dalam komunitas. Karakteristik individu ini merupakan modal sosial manusia yang baik dalam pembangunan pengelolaan TNGHS.

6. Tingkat kepercayaan masyarakat yang baik

Masyarakat memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap tokoh agama, begitu pula tingkat kepercayaan masyarakat cukup baik terhadap sebagian besar orang yang tinggal di lingkungannya, tokoh masyarakat, aparat pemerintah, pihak luar LSM dan swasta dan pihak pengelola TNGHS. Adanya kepercayaan masyarakat terhadap berbagai pihak merupakan modal sosial dalam program pembangunan pengelolaan TNGHS, sehingga memiliki semangat kebersamaan dalam setiap tindakan dalam mencapai tujuan bersama.

7. Kesediaan masyarakat berpartisipasi tinggi

Masyarakat memiliki kerelaan untuk berpartisipasi dan bekerjasama dalam suatu jaringan sosial dalam menghadapi masalah bersama.

8. Masyarakat taat terhadap norma yang berlaku

Masyarakat taat terhadap norma dan nilai-nilai sosial yang berkembang dalam komunitas baik aturan tertulis maupun aturan yang tidak tertulis. Norma sosial dapat menjadi modal utama dalam pengelolaan TNGHS dengan melibatkan masyarakat di sekitar hutan.

9. Tingkat proaktif masyarakat cukup baik

Masyarakat bersedia melakukan tindakan yang proaktif dengan berbagi informasi, pengetahuan dan pengalaman. Masyarakat bersedia berpartisipasi dalam melakukan tindakan-tindakan terpuji untuk mendukung kepentingan bersama.

10. Tingkat kepedulian masyarakat terhadap sesama dan lingkungan tinggi

Masyarakat memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungan. Masyarakat peduli dan bersedia tolong Series1, SD, 8, 8Series1 , SLTP, 6, 6 Series1, SLTA, 57, 57 Series1, D3, 8, 8 Series1, S1, 20, 20 Series1, S2, 1, 1 SD SLTP SLTA D3 S1 S2 menolong dalam kehidupan bermasyarakat, juga peduli terhadap lingkungan dalam kegiatan-kegiatan kelestarian dan kebersihan lingkungan di dalam komunitas.

11. Kesediaan masyarakat berpartisipasi dalam pengelolaan TNGHS

Masyarakat bersedia menyumbang tenaga, yaitu mereka bersedia bekerja baik secara sukarela secara bergotong royong atau sebagai pekerja yang diberi imbalan upahdibayar. Masyarakat sekitar hutan dari delapan desa kajian bersedia menjaga kelestarian TNGHS dan menjaga keamanan TNGHS dari gangguan yang akan merusak hutan. Kesediaan masyarakat berpartisipasi merupakan hal yang positif bagi pembangunan dan kelestarian TNGHS. Berdasarkan Tabel 82 menunjukkan bahwa faktor internal kekuatan yang memberikan pengaruh terbesar dalam pengelolaan TNGHS adalah potensi sumber daya alam dan ekosistem TNGHS sangat tinggi, baik jumlah spesies endemik maupun keutuhankeasliannya dengan nilai 0,197. Kondisi ekosistem TNGHS kaya akan keanekaragaman hayati, air, mineral dan potensi objek wisata yang menunjukkan kekayaan potensi sumber daya alam yang sangat tinggi. Seluruh potensi tersebut belum seluruhnya dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pengelolaan TNGHS, pemberdayaan masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan dan pengembangan ekonomi wilayah. Potensi SDA yang tinggi memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat yang dapat menciptakan peluang kerja dan kesempatan berusaha, selain itu dapat memberikan manfaat sosial kepada masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini karena konsep pemanfaatan taman nasional adalah sebesar-besarnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kekayaan potensi ini kemudian memberi peran penting dalam tingginya pengunjung yang datang ke TNGHS. Hal ini dikarenakan, TNGHS memiliki beberapa daya tarik wisata antara lain: potensi keanekaragaman hayati flora dan fauna, fenomena alam yang menarik dan memiliki keunikan, panorama alam yang menarik, peninggalan sejarah, dan karakteristik budaya lokal yang unik dan spesifik. Peubah yang memiliki nilai pengaruh terkecil dari kekuatan adalah karakteristik individu dengan nilai 0,085. Karakteristik individu masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang baik, pada umumnya pada usia produktif dan telah lama tinggal. Karakteristik individu masyarakat tidak memberikan pengaruh yang banyak dalam pembangunan pengelolaan TNGHS, karena pada umumnya komunitas masyarakat di sekitar kawasan TNGHS relatif homogen, yaitu mayoritas suku Sunda dan beragama Islam dan sudah lama tinggal sebelum adanya penunjukkan perluasan kawasan.

B. Kelemahan

Faktor-faktor kelemahan yang berpengaruh terhadap pembangunan pengelolaan TNGHS disajikan pada Tabel 83.