Tindakan yang proaktif TINJAUAN PUSTAKA 1. Modal Sosial

diharapkan. Kelembagaan taman nasional mempunyai peran di dalam mengatur hubungan antara organisasi pengelola dan masyarakat terhadap taman nasional.

2.3. Taman Nasional

Undang-Undang Republik Indonesia No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem mendefinisikan kawasan taman nasional sebagai kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk keperluan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. MacKinnon et al. 1993 mengemukakan bahwa taman nasional adalah suatu kawasan yang diperuntukan bagi perlindungan kawasan alami dan berpemandangan indah, memiliki nilai bagi pemanfaatan ilmiah, pendidikan dan rekreasi. Fungsi kawasan taman nasional adalah sebagai tempat perlindungan sistem penyangga kehidupan; sebagai wilayah pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan atau satwa beserta ekosistemnya dan untuk pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Suratmo 1980 mengemukakan bahwa fungsi taman nasional mencakup tiga aspek, yaitu konservasi, penelitian dan rekreasi. Fungsi konservasi berupa pelestarian terhadap plasma nutfah yang terdapat di dalamnya, perlindungan terhadap proses ekologis sistem penyangga kehidupan, dan menjamin pemanfaatan jenis dan ekosistem secara lestari MacKinnon et al. 1993. Taman nasional dapat digunakan sebagai tempat penelitian, untuk memberikan masukan dalam pengelolaan sehingga pengelolaan taman nasional menjadi lebih efektif dan efisien Alikodra 1987. Fungsi rekreasi dari taman nasional adalah dapat dimanfaatkan oleh pengunjung dengan pola pengaturannya yang disesuaikan dengan kondisi setempat. Tujuan ditetapkannya taman nasional adalah supaya terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan. Hal ini sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan yang menjadi azas pembangunan nasional di Indonesia. Untuk kepentingan pengaturan pemanfaatan, pemerintah menetapkan zonasi di taman nasional. Kepentingan masyarakat dan kepentingan konservasi diakomodir dalam zona-zona yang ditetapkan, seperti zona inti, zona rimba, zona pemanfaatan intensif, zona pemanfaatan tradisional, dan lain-lain Dunggio dan Gunawan 2009. Dalam pengelolaan kawasan konservasi taman nasional perlu adanya keterpaduan dalam pengelolaan taman nasional dengan pembangunan wilayah di sekitarnya. Hal ini mengingat bahwa keberadaan kawasan taman nasional memiliki interaksi timbal balik yang kuat baik dari segi ekologi, ekonomi maupun aspek sosial dengan wilayahdesa di sekitar kawasan taman nasional, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar taman nasional akan sangat berpengaruh terhadap keberadaan dan kualitas taman nasional tersebut. Ada kecenderungan bahwa semakin rendah tingkat sosial ekonomi masyarakat di sekitar kawasan taman