Nilai sosial values TINJAUAN PUSTAKA 1. Modal Sosial

masyarakat dalam hal kepentingannya terhadap sumber daya, situasi atau kondisi Pasaribu 2007. Hak kepemilikan taman nasional, menurut Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 3 dan Undang-Undang No 5 Tahun 1967 mengenai Ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan, adalah tanah milik Negara atau state property . Oleh karenanya menurut Pasal 34 Undang-Undang UU No 5 Tahun 1990 mengenai Konservasi Sumberda Hayati dan Ekosistemnya, pengelolaan taman nasional dilaksanakan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kehutanan. Batas yurisdiksi yurisdictional boundary, menentukan siapa dan apa yang tercakup dalam kelembagaan suatu masyarakat. Batas yurisdiksi menjelaskan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing unsur hirarki sosial yang ada dalam struktur kelembagaan. Konsep batas yurisdiksi dapat berarti batas wilayah kekuasaan dan atau batas otoritas yang dimiliki oleh suatu kelembagaan, sehingga terkandung makna bagaimana batas yurisdiksi berperan dalam mengatur alokasi sumber daya. Perubahan batas yurisdiksi dipengaruhi oleh empat faktor antara lain: 1 Perasaan sebagai suatu masyarakat. Perasaan sebagai suatu masyarakat menentukan siapa termasuk dalam masyarakat dan siapa yang tidak. Hal ini berkaitan dengan konsep jarak sosial yang menentukan komitmen yang dimiliki oleh suatu masyarakat terhadap suatu kebijaksanaan; 2 Eksternalitas, merupakan dampak yang diterima pihak tertentu akibat tindakan pihak lain. Perubahan batas yurisdiksi akan merubah struktur eksternalitas yang akhirnya merubah siapa yang menanggung apa; 3 Homogenitas, berkaitan dengan preferensi masyarakat yang merefleksikan permintaan terhadap barang dan jasa, dan 4 Skala ekonomi, yang menunjukkan suatu situasi dimana ongkos per satuan terus menurun apabila output ditingkatkan. Batas yurisdiksi yang sesuai akan menghasilkan ongkos per satuan yang lebih rendah dibandingkan dengan alternatif batas yurisdiksi yang lainnya. Dasar penentuan batas wilayah kewenangan taman nasional diatur oleh lima peraturan perundangan setingkat undang-undang yang secara teknis dijabarkan ke dalam Peraturan Pemerintah PP atau Keputusan Menteri Kepmen. Dalam peraturan perundangan tersebut, tata batas taman nasional harus ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara pemerintah pusat, daerah dan masyarakat. Aturan representasi rule of representation merupakan perangkat aturan yang menentukan mekanisme pengambilan keputusan organisasi. Aturan representatif mengatur siapa yang berhak berpartisipasi terhadap apa dalam proses pengambilan keputusan. Aturan representasi menentukan jenis keputusan yang dibuat, sehingga aturan representasi menentukan alokasi dan distribusi sumber daya yang langka. Oleh karena itu perlu dicari suatu mekanisme representasi yang efisien dalam arti menurunkan biaya transaksi Pasaribu 2007. Ostrom 1990 mengemukakan tujuan kelembagaan adalah untuk mengarahkan perilaku individu menuju arah yang diinginkan oleh anggota masyarakat serta untuk meningkatkan kepastian dan peraturan dalam masyarakat serta mengurangi perilaku oportunis. Menurut MacKinnon et al. 1993 taman nasioanl merupakan suatu sitem organisasi yang unsur-unsurnya terdiri atas kelembagaan, tujuan jangka panjang, pengelolaan, kelompok masyarakat yang terlibat serta unsur lingkungan. Kelembagaan merupakan unsur kunci guna mewujudkan keragaan yang diharapkan, karena melalui kelembagaan baik formal maupun informal perilaku masyarakat akan cepat berubah ke arah yang diharapkan. Kelembagaan taman nasional mempunyai peran di dalam mengatur hubungan antara organisasi pengelola dan masyarakat terhadap taman nasional.

2.3. Taman Nasional

Undang-Undang Republik Indonesia No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem mendefinisikan kawasan taman nasional sebagai kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk keperluan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. MacKinnon et al. 1993 mengemukakan bahwa taman nasional adalah suatu kawasan yang diperuntukan bagi perlindungan kawasan alami dan berpemandangan indah, memiliki nilai bagi pemanfaatan ilmiah, pendidikan dan rekreasi. Fungsi kawasan taman nasional adalah sebagai tempat perlindungan sistem penyangga kehidupan; sebagai wilayah pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan atau satwa beserta ekosistemnya dan untuk pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Suratmo 1980 mengemukakan bahwa fungsi taman nasional mencakup tiga aspek, yaitu konservasi, penelitian dan rekreasi. Fungsi konservasi berupa pelestarian terhadap plasma nutfah yang terdapat di dalamnya, perlindungan terhadap proses ekologis sistem penyangga kehidupan, dan menjamin pemanfaatan jenis dan ekosistem secara lestari MacKinnon et al. 1993. Taman nasional dapat digunakan sebagai tempat penelitian, untuk memberikan masukan dalam pengelolaan sehingga pengelolaan taman nasional menjadi lebih efektif dan efisien Alikodra 1987. Fungsi rekreasi dari taman nasional adalah dapat dimanfaatkan oleh pengunjung dengan pola pengaturannya yang disesuaikan dengan kondisi setempat. Tujuan ditetapkannya taman nasional adalah supaya terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan. Hal ini sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan yang menjadi azas pembangunan nasional di Indonesia. Untuk kepentingan pengaturan pemanfaatan, pemerintah menetapkan zonasi di taman nasional. Kepentingan masyarakat dan kepentingan konservasi diakomodir dalam zona-zona yang ditetapkan, seperti zona inti, zona rimba, zona pemanfaatan intensif, zona pemanfaatan tradisional, dan lain-lain Dunggio dan Gunawan 2009. Dalam pengelolaan kawasan konservasi taman nasional perlu adanya keterpaduan dalam pengelolaan taman nasional dengan pembangunan wilayah di sekitarnya. Hal ini mengingat bahwa keberadaan kawasan taman nasional memiliki interaksi timbal balik yang kuat baik dari segi ekologi, ekonomi maupun aspek sosial dengan wilayahdesa di sekitar kawasan taman nasional, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar taman nasional akan sangat berpengaruh terhadap keberadaan dan kualitas taman nasional tersebut. Ada kecenderungan bahwa semakin rendah tingkat sosial ekonomi masyarakat di sekitar kawasan taman