Perambahan cukup tinggi Eksploitasi SDA mineral illegal Peningkatan jumlah penduduk dalam kawasan
10. Tingkat kepedulian masyarakat terhadap sesama dan lingkungan tinggi
11. Kesediaan masyarakat berpartisipasi dalam pengelolaan TNGHS tinggi KELEMAHANWEAKNES S W 1. Kuantitas penyuluhpetugas lapangan kurang memadai 2. Posisi petugas sebagian besar di wilayah remote 3. Sarana dan prasarana pendukung kegiatan lapangan kurang memadai 4. Legalitas status kawasan belum mantap 5. Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah 6. Tingkat pendapatan masyarakat di bawah UMR 7. Ketergantungan masyarakat terhadap tengkulak PELUANGOPPORTUNITIES O 1. Kerjasama dengan stakeholders sangat banyak 2. Dukungan kebijakan dalam pengelolaan TNGHS 3. Pemanfaatan SDA sangat potensial 4. Partisipasi para pihak dalam pengelolaan TNGHS sangat potensial STRATEGI S-O 1. Membangun kelompok-kelompok masyarakat binaan dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan 2. Meningkatkan kolaborasi pengelolaan bersama masyarakat didukung pihak terkait 3. Pembuatan demplot pengembangan potensi didukung teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat 4. Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu yang ada di kawasan STRATEGI W-O 1. Merancang program pemberdayaan yang disesuaikan dengan karakteristik masyarakat dan potensi kawasan. 2. Meningkatkan koordinasi antar stakeholders dalam penetapan tata batas kawasan 3. Peningkatan akses petani terhadap informasi, pendidkan dan penyuluhan ANCAMANTHREATS T 1. Presepsi pemerintah daerah belum optimal 2. Perambahan cukup tinggi 3. Eksploitasi SDA mineral illegal 4. Perkembangan jumlah penduduk dalam kawasan STRATEGI S-T 1. Melaksanakan sosialisasi intensif kepada pihak terkait tentang pengeloaan TNGHS. 2. Melaksanakan pengenalan potensi kawasan kepada masyarakat. 3. Menekankan fokus sosialisasi mengenai wilayah pengelolaan dan pemanfaatan lahan garapan masyarakat di TNGHS. 4. Mendorong pemanfaatan SDA secara lestari dengan pihak terkait dengan mengoptimalkan pemanfaatan untuk masyarakat. 5. Pengendalian pemanfaatan sumber daya hutan STRATEGI W-T 1. Melakukan pemetaan detail TNGHS luas, jenis tanaman, dan lama tanaman masyarakat. Hal ini untuk menjadi landasan negosiasi antara TNGHS dengan masyarakat. 2. Membuat surat perjanjian MOU tentang izin untuk melakukan pemanfaatan di zona premnafaatan. 3. Membuat kebijakan terpusat oleh Kepala Balai TNGHSC. Tahap Pengambilan Keputusan Matriks QSPM
Tahap pengambilan keputusan dilakukan dengan menggunakan matriks QSPM David 2009. Matriks QSPM membutuhkan penilaian yang baik dan obyektif menggunakan skor ketertarikan atau attractiveness score AS. Pemberikan skor AS dilakukan oleh stakeholders yang terdiri dari Balai TamanParts
» Perumusan Masalah PENDAHULUAN Latar Belakang
» Tujuan Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang
» Manfaat Penelitian Batasan Penelitian
» Kebaruan Novelty PENDAHULUAN Latar Belakang
» Kerangka Pemikiran PENDAHULUAN Latar Belakang
» Kepercayaan Trust TINJAUAN PUSTAKA 1. Modal Sosial
» Partisipasi dalam jaringan sosial participation in social networking
» Nilai sosial values TINJAUAN PUSTAKA 1. Modal Sosial
» Tindakan yang proaktif TINJAUAN PUSTAKA 1. Modal Sosial
» Pengukuran Modal Sosial Hubungan timbal balik reciprocity dan kepeduliansolidaritas solidarity
» Kelembagaan TINJAUAN PUSTAKA 1. Modal Sosial
» Taman Nasional TINJAUAN PUSTAKA 1. Modal Sosial
» Pendekatan Penelitian dan Metode Pengumpulan Data
» Jenis Data dan Instrumen Penelitian
» Metode Penentuan Responden METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi dan Waktu Penelitian
» Kajian Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat
» Kajian Karakteristik Individu Variabel Pengamatan
» Kajian Modal Sosial Masyarakat
» Kajian Vegetasi dan Pemungutan HHBK a. Vegetasi HHBK Flora
» Kajian Kelembagaan Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu HHBK
» Analisis Deskriptif Kualitatif Analisis Kuantitatif
» Analisis Strategi Dalam Pengelolaan TNGHS
» Kondisi Biofisik Gambaran Umum Desa Penelitian 1. Interaksi Masyarakat dengan Kawasan TNGHS
» Penggunaan Lahan Gambaran Umum Desa Penelitian 1. Interaksi Masyarakat dengan Kawasan TNGHS
» Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat a. Kependudukan
» Pendidikan KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 1. Gambaran Umum Taman Nasional Gunung Halimun Salak
» Ngarawunan, merupakan ritual untuk meminta isi padi agar tumbuh dengan
» Jenis Kelamin, Agama dan Etnis
» Umur Responden Karakteristik Individu Masyarakat di Sekitar Kawasan TNGHS
» Jumlah Anggota Keluarga Karakteristik Individu Masyarakat di Sekitar Kawasan TNGHS
» Tingkat Pendidikan Formal Karakteristik Individu Masyarakat di Sekitar Kawasan TNGHS
» Tingkat Pendidikan Non Formal
» Tingkat Kesehatan Lama Tinggal
» Status Sosial Karakteristik Individu Masyarakat di Sekitar Kawasan TNGHS
» Jenis Mata Pencaharian Karakteristik Individu Masyarakat di Sekitar Kawasan TNGHS
» Luas dan Penggunaan Lahan Garapan
» Luas lahan garapan responden di kawasan TNGHS
» Penggunaan lahan garapan di kawasan TNGHS
» Tingkat Pendapatan Tahun garapan responden di kawasan TNGHS
» Pendapatan responden dari lahan garapan TNGHS
» Kontribusi lahan TNGHS terhadap total pendapatan
» Kepercayaan Unsur-Unsur Pembentuk Modal Sosial Masyarakat
» Jaringan Sosial Unsur-Unsur Pembentuk Modal Sosial Masyarakat
» Norma Sosial Kebersamaan dalam organisasi
» Tindakan Proaktif Kebersamaan dalam organisasi
» Kepedulian Terhadap Sesama dan Lingkungan
» Tingkat Modal Sosial Masyarakat di Sekitar Kawasan TNGHS
» Partisipasi Masyarakat di Sekitar Kawasan dalam Pembangunan PengelolaanTNGHS
» Hubungan Antara Karakteristik Individu dengan Unsur-Unsur Pembentuk Modal Sosial Masyarakat
» Hubungan Antara Modal Sosial dengan Unsur Pembentuk Modal Sosial
» Vegetasi Tanaman Damar Agathis dammara, Pinus Pinus merkusii
» Pemungutan HHBK di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak
» Perubahan Tutupan Lahan Desa Kajian
» Kondisi Tutupan Lahan Desa Cipeuteuy
» Kondisi Tutupan Lahan Desa Lebak Gedong
» Kondisi Tutupan Lahan Desa Malasari
» Kondisi Tutupan Lahan di Desa Pangradin
» Kondisi Tutupan Lahan di Desa Sirnaresmi
» Kondisi Tutupan Lahan Desa Tamansari
» Biaya Eksklusi Tinggi Kondisi Tutupan Lahan Desa Tapos
» Kinerja Pengamanan TNGHS Biaya Transaksi
» Kelembagaan Formal dan Non-Formal a. Kelembagaan Formal
» Unsur-Unsur Kelembagaan a. Batas Yurisdiksi
» Hak Kepemilikan Property Right
» Aturan Representasi Kondisi Tutupan Lahan Desa Tapos
» Prioritas Kebijakan Dalam Pengelolaan TNGHS
» Kekuatan Identifikasi Faktor Internal
» Potensi SDA dan ekosistem sangat tinggi
» Aksesibilitas menuju kawasan mudah
» Sarana dan prasarana pengelolaan cukup memadai
» Kualitas SDM pengelolaan cukup memadai
» Karakteristik individu yang cukup baik
» Tingkat kepercayaan masyarakat yang baik
» Kesediaan masyarakat berpartisipasi tinggi
» Masyarakat taat terhadap norma yang berlaku
» Tingkat proaktif masyarakat cukup baik
» Tingkat kepedulian masyarakat terhadap sesama dan lingkungan tinggi
» Kesediaan masyarakat berpartisipasi dalam pengelolaan TNGHS
» Kuantitas penyuluhpetugas lapangan TNGHS kurang memadai
» Posisi petugas TNGHS sebagian besar di wilayah remote
» Sarana dan prasarana pendukung kegiatan lapangan kurang memadai
» Legalitas status kawasan TNGHS belum mantap
» Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah
» Tingkat pendapatan masyarakat yang rendah
» Ketergantungan masyarakat terhadap tengkulak
» Kerjasama dengan stakeholders sangat banyak
» Dukungan para pihak yang ditunjukkan dengan sinergi kebijakan dalam pengelolaan TNGHS
» Pemanfaatan SDA sangat potensial
» Partisipasi para pihak dalam pengelolaan TNGHS sangat potensial
» Persepsi Pemerintah Daerah belum optimal
» Perambahan cukup tinggi Eksploitasi SDA mineral illegal Peningkatan jumlah penduduk dalam kawasan
» Kelembagaan Formal Strategi WT
» Manusia Bagian dari Ekosistem Hutan
Show more