Metode Penentuan Responden METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tabel 8. Variabel dan definisi operasional dan karakteristik individu X Variabel
Ukuranindikator Kategori
1. Umur X
1
Jumlah usia responden sejak lahir dinyatakan dalam tahun
38 tahun 38 – 56 tahun
56 tahun 1. Rendah
2. Sedang 3.Tinggi
2. Pendidikan Formal X
2
Jenjang pendidikan formal yang telah ditempuh
responden Tidak sekolah-tamat SD
Tidak tamat SLTP Tamat SLTA, Akademi,
Perguruan Tinggi 1. Rendah
2. Sedang 3. Tinggi
3. Pendidikan non formal X
3
Frekuensi keikutsertaan responden dalam pendidikan non
formal Tidak pernah
1– 4 kali 4 kali
1. Rendah 2. Sedang
3. Tinggi
4. Tingkat pendapatan X
4
Penghasilan responden
yang diperoleh dari pekerjaan tetap
maupun pekerjaan sampingan Rp 800.000
Rp 800.000 – Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
1. Rendah 2. Sedang
3. Tinggi
5. Tingkat kesehatan X
5
Kondisi kesehatan
responden sehingga responden tidak
dapat bekerja selama satu tahun
Sering 20 haritahun Kadang-kadang 10–20
haritahun Tidak pernah-jarang
10 haritahun 1. Rendah
2. Sedang 3. Tinggi
6. Luas lahan garapan X
6
Luas lahan yang digarap responden baik milik sendiri
maupun lahan TN untuk tujuan produksi dinyatakan dalam hektar
0,5 ha 0,5 – 1,0 ha
1,0 ha 1. Rendah
2. Sedang 3. Tinggi
7. Lama tinggal X
7
Masa tinggal responden sejak mukim di desa tersebut
20 tahun 20 – 30 tahun
30 tahun 1. Rendah
2. Sedang 3. Tinggi
8. Status sosial X
8
Kedudukan masyarakat dilihat dari aspek ekonomi
dan aspek sosial Skor 1
Skor 2 Skor 3
1. Rendah 2. Sedang
3. Tinggi
Untuk mengetahui tingkat modal sosial masyarakat di sekitar kawasan TNGHS menggunakan konsep modal sosial Uphoff 2000 yang membagi modal
sosial ke dalam empat tingkat, yaitu: minimum, rendah, sedang dan tinggi. Unsur- unsur modal sosial dalam penelitian ini mengadopsi unsur modal sosial Hasbullah
2006, yaitu segala hal yang berkaitan dengan kerjasama dalam masyarakat untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan ditopang oleh unsur-unsur seperti
jaringan, nilai, norma, kepercayaan, tindakan yang proaktif dan kepedulian. Kerangka kontekstual Khrisna dan Shrader 1999 untuk mengukur modal sosial
dengan merinci berbagai variabel dalam melihat unsur modal sosial pada tingkat mikro. Modal sosial lebih menekankan pada potensi kelompok dan pola hubungan
antara individu dan antara kelompok. Atribut modal sosial memungkinkan stakeholder
untuk bertindak bersama secara lebih efektif untuk mencapai tujuan bersama.
Tabel 9. Variabel dan definisi operasional dari modal sosial Y
Variabeldefinisi operasional
Ukuranindikator Kategori
1. Kepercayaan Y
1
Kepercayaan respon- den terhadap anggota
masyarakat yang lain Tingkat kepercayaan tehadap :
1.Terhadap sesama yang berada di sekitar
2. Tokoh masyarakatadat 3. Aparat pemerintah
4. Orang dengan etnis yang sama 5. Orang yang berlainan etnis
6. Tokoh agama 7. Aparat Kepolisian
8. Pihak luar LSMswasta 9. Dishutbun
10. Aparat Balai TGHS Menggunakan
empat tingkatan modal sosial
Uphoff 2000:
1. Minimum
2. Rendah
3. Sedang
4. Tinggi
2. Jaringan sosial Y
2
Hubungan yang saling berkaitan antara
individu dan kelompok yang bersifat sukarela
dan memakai azas persamaan
Tingkat kepadatan dan karakteristik: 1. Anggota rumah tangga yang terlibat
2. Organisasi yang diikuti 3. Keragaman anggota organisasi
4. Kerelaan membangun jaringan 5. Partisipasi
6. Kerjasama kelompok dalam komunitas 7. Kerjasama kelompok di luar komunitas
8. Kebersamaan dalam organisasi Menggunakan
empat tingkatan modal sosial
Uphoff 2000:
1. Minimum
2. Rendah
3. Sedang
4. Tinggi
3. Norma sosial Y
3
Bentuk kontrol sosial sebagai suatu formula
untuk dapat menentu- kan pola tingkah laku
yang diharapkan norma sosial yang
berkaitan dengan kelestarian sumber
daya Tingkat pemahaman dan kepatuhan
anggota masyarakat terhadap: 1. Aturan tertulis yang mengikat individu
atau masyarakat aturan pemerintah 2. Aturan-aturan tidak tertulis yang
mengikat individu maupun masyarakat 3. Aturan agama
4. Kejujuran 5. Ketaatan terhadap norma kesopanan
6. Ketaatan terhadap norma adat Menggunakan
empat tingkatan modal sosial
Uphoff 2000:
1. Minimum
2. Rendah
3. Sedang
4. Tinggi
4. Tindakan yang proaktif Y
4
Peran aktif dan kerela- an warga sebagai
subjek pembangunan Tingkat:
1. Keinginan membagi pengalaman dan pengetahuan terhadap sesama
2. Keinginan berbagi informasi 3. Keaktifan dalam menyelesaikan
konflik 4. Partisipasi dalam pembangunan dan
dalam pengambilan keputusan pada organisasi
5. Kerelaan dalam melakukan hal yang terpuji.
6. Keinginan saling mengunjungi dalam rangka mencari informasi
Menggunakan empat tingkatan
modal sosial Uphoff 2000:
1. Minimum
2. Rendah
3. Sedang
4. Tinggi
5. Kepedulian terhadap sesama dan lingkungan
Y
5
Sikap yang menunjukan perhatian,
solideritas dan empati
1. Tingkat kepedulian terhadap sesama 2. Tingkat kepedulian terhadap
lingkungan 3. Motivasi untuk memperhatikan dan
membantu orang lain 4. Motivasi untuk menjaga dan
melestarikan lingkunga Menggunakan
empat tingkatan modal sosial
Uphoff 2000:
1. Minimum
2. Rendah
3. Sedang
4. Tinggi
Pengukuran modal sosial yang digunakan adalah dengan menggunakan modifikasi Social Capital Assement Tool SCAT Khrisna dan Shrader 1999 dan
Integrated Questionnaire for the Measurement of Social Capital SC-IQ
Grooteart et al, 2004. Model SC-IQ yang dikembangkan oleh Grooteart et al, 2004 untuk memperoleh data kuantitatif pada berbagai dimensi sosial unit
analisis rumah tangga. Adapun variabel, indikator dan parameter pengukuran modal sosial dapat di lihat pada Tabel 9.