Kajian Vegetasi dan Pemungutan HHBK a. Vegetasi HHBK Flora

ࡾ ࢙ = ૚ − ૟ ∑ ࢊ࢏ ૛ ࢔ ࢏స૚ ࢔࢔ି૚ Keterangan: Rs : Koefisien Rank Spearman di : selisih peringkat X dan Y n : banyaknya sampel Jika Rs bernilai nol, maka tidak ada korelasi, apabila Rs bernilai +1,00 atau -1,00 maka terdapat korelasi sempurna. Dalam uji korelasi dua hal yang harus diperhatikan, yaitu: 1 besarnya koefisien korelasi dan 2 apakah koefisien korelasi itu nyata atau tidak nyata pada taraf signifikan tertentu. Hubungan yang dicari dengan koefisien Peringkat Spearman melalui program pengolahan data SPSS 16 adalah: 1. Hubungan antara variabel karakteristik individu terhadap variabel unsur- unsur modal sosial masyarakat. 2. Hubungan antara modal sosial dan karakteristik individu dengan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan TNGHS.

3.6.3. Analisis Strategi Dalam Pengelolaan TNGHS

Proses penyusunan perencanaan strategis menurut Rangkuti 2008 melalui tiga tahapan, yaitu: 1 pengumpulan data, 2 tahap analisis, dan 3 tahap pengambilan keputusan .

1. Tahap pengumpulan data

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data, pengklasifikasian dan pra- analisis data. Data terbagi menjadi data internal dan eksternal. Data internal merupakan data yang menggambarkan kekuatan dan kelemahan yang terdapat di dalam masyarakat terkait dengan pengelolaan TNGHS, sedangkan data eksternal adalah data yang menggambarkan peluang dan ancaman yang berasal dari luar BTNGHS yang mempengaruhi pengelolaan TNGHS untuk mencapai tujuannya. Pada tahap pengumpulan data ini dilakukan pengumpulan faktor-faktor internal kekuatan dan kelemahan dan eksternal peluang dan ancaman yang diperoleh dari identifikasi lapangan terhadap karakteristik sosial, karakteristik individu, modal sosial, pemungutan HHBK, kelembagaan pengelolaan TNGHS dan dukungan infrastruktur dalam pengelolaan TNGHS. Faktor-faktor tersebut diidentifikasi berdasarkan penilaian beberapa stakeholders yang terkait program pemungutan HHBK dalam pengelolaan TNGHS, yaitu tokoh masyarakat, kepala desa, LSM, Balai Pengelola TNGHS dan pihak akademisipeneliti. Pada tahap ini terdapat dua model matriks analisis data yang dipakai untuk mengklasikasikan dan membuat pra-analisis, yaitu: Matriks faktor startegi eksternalexternal factor evaluation EFE. Matriks EFE disusun untuk meringkas faktor-faktor eksternal terkait dengan peluang dan ancaman dari luar komunitas masyarakat. Matrik EFE disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menyusun kolom 1 yang berisi peluang dan ancaman 5 s.d 10 kolom. 2. Memberikan bobot masing-masing faktor tersebut dalam kolom 2 dengan skala 0,0 tidak penting sampai 1,0 sangat penting. 3. Menghitung rating dalam 3 dengan skala 0 poor sampai 4 outstanding. 4. Menghitung skor pembobotan pada kolom 4 dengan mangalikan kolom 2 dengan kolom 3. 5. Menggunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tersebut dipilih dan bagaimana mendapatkan bobot perhitungannya. 6. Menjumlahkan skor pembobotan total pada kolom 4. Skor ini menunjukkan bagaimana reaksi masyarakat terhadap faktor-faktor eksternal. Matriks faktor strategi internal. Matrik IFE internal factor evaluation ini digunakan untuk meringkas faktor-faktor internal yang terkait dengan kekuatan dan kelemahan yang terdapat di dalam masyarakat. Tahapan penyusunan matrik IFE ini sama dengan tahapan penyusunan matrik EFE.

2. Tahap Analisis

Pada tahapan ini memanfaatkan semua informasi yang terkumpul dalam model-model kuantitatif perumusan strategi. Alat analisis yang dipakai adalah matrik SWOT. Analisis didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strength dan peluang opportunity dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weakness dan ancaman threat, sehingga dalam pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan misi, tujuan dan kebijakan Rangkuti 2008. Matrik analisisalternatif strategi ini menghasilkan empat kemungkinan strategi, yaitu: a. Strategi kekuatan - peluang Strategi ini berusaha memanfaatkan kekuatan yang ada untuk merebut dan memanfaatkan peluang secara optimal. b. Strategi kekuatan - ancaman Strategi ini berusaha untuk memanfaatkan kekuatan yang ada untuk menghadapi ancaman yang akan datang. c. Strategi kelemahan - peluang Strategi yang digunakan untuk memanfaatkan peluang yang ada untuk meminimalkan kelemahan yang dimiliki. d. Strategi kelemahan - ancaman Strategi ini merupakan strategi defensif yang berusaha untuk meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.

3. Tahap Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan atas berbagai pilihan strategi dilakukan dengan menggunakan analisis Quantitative Strategic Planning Method QSPM atau matrik perencanaan strategi kuantitatif untuk menentukan strategi alternatif terpilih. Analisis QSPM dilakukan dengan memberikan skor daya tarik atractiveness score pada setiap faktor dalam pilihan strategi yang terdapat dalam matrik SWOT. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan memberikan