Kontribusi lahan TNGHS terhadap total pendapatan

Tabel 31. Sebaran karakteristik individu desa penelitian berdasarkan kategori Desa Kategori karakteristik individu Jumlah Lemah Sedang Kuat Selang nilai ≤ 13 14 – 19 19 Tamansari Jumlah orang 14 16 - 30 46,7 53,3 - 100 Tapos I Jumlah orang 18 12 - 30 60,0 40,0 - 100 Sirnaresmi Jumlah orang 15 17 - 32 46,9 53,1 - 100 Mekarnangka Jumlah orang 18 10 - 28 35,7 64,3 - 100 Cipeuteuy Jumlah orang 21 34 3 58 36,2 58,6 5,2 100 Pangradin Jumlah orang 11 25 - 36 30,6 69,4 - 100 Malasari Jumlah orang 19 34 - 53 35,9 64,1 - 100 Lebak Gedong Jumlah orang 10 20 - 30 33,3 66,7 - 100 Berdasarkan Tabel 31, mayoritas responden di masing-masing desa kajian berdasarkan penilaian memiliki karakteristik individu lemah sampai sedang. Sebanyak 30,60 sampai 60 pada taraf lemah dan 40,0 sampai 69,40 pada taraf sedang. Hanya sebagian kecil saja yang memiliki karakteristik individu dengan kategori kuat. Sebanyak 5,2 masyarakat Desa Cipeuteuy memiliki karakteristik individu dengan kategori kuat. Individu yang memiliki karakteristik dengan kategori kuat merupakan individu yang memiliki luas lahan yang memadai dan status sosial yang tinggi. Karakteristik individu yang kuat menunjukkan bahwa individu mampu mengembangkan dirinya, dapat hidup layak dan dihormati dalam komunitasnya. Karakteristik individu yang kuat pada umumnya berada pada selang usia produktif muda, berpendidikan cukup tinggi formal dan non formal, berpendapatan tinggi, memiliki kesehatan yang prima, luas lahan yang memadai dan status sosial yang tinggi Rinawati 2012. Berdasarkan Tabel 32, karakteristik individu di seluruh desa kajian berdasarkan penilaian memiliki skor 13,91, termasuk dalam kategori sedang. Rata-rata komunitas berada pada kategori rendah adalah pendidikan formal, pendidikan non formal dan status sosial, sedangkan pada kategori sedang adalah umur, tingkat pendapatan, tingkat kesehatan, dan luas lahan garapan, serta pada kategori tinggi adalah lama tinggal. Individu perlu mengembangkan dirinya pada bidang pendidikan baik formal maupun non formal dan status sosial. Kategori tersebut menunjukkan kekuatan dan kelemahan dari individu-individu pada komunitas masyarakat di sekitar kawasan TNGHS. Karakteristik individu sebagai kekuatan komunitas sangat mendukung dalam pengelolaan TNGHS. Tabel 32. Penilaian karakteristik individu masyarakat di sekitar kawasan TNGHS No Karakteristik individu Skor Rata-rata Keterangan skor 1 Umur 518 1.74 ≈ 2 1.Usia muda; 2.Usia sedang; 3. Usia tua 2 Pendidikan formal 338 1.14 ≈ 1 1.Pendidikan rendah; 2. Pendidikan sedang 3. Pendidikan tinggi 3 Pendidikan non formal 311 1.05 ≈ 1 1. Pendidikan rendah; 2. Pendidikan sedang; 3. Pendidikan tinggi 4 Tingkat pendapatan 627 2.11 ≈ 2 1. Pendapatan rendah; 2. Pendapatan sedang; 3. Pendapatan tinggi 5 Tingkat kesehatan 686 2.31 ≈ 2 1. Kesehatan rendah; 2. Kesehatan sedang 3. Kesehatan baik 6 Luas lahan garapan 479 1.61 ≈ 2 1. Lahan sempit; 2. Lahan sedang 3. Lahan luas 7 Lama tinggal 765 2.58 ≈ 3 1. Lama tingal rendah; 2. Lama tinggal sedang; 3. Lama tinggal tinggi 8 Status sosial 407 1.37 ≈ 1 1. Status sosial rendah; 2. Status sosial sedang; 3. Status sosial tinggi Jumlah 4131 13.91 ≈ 14 Sedang Tabel 33 menunjukkan bahwa sebanyak 71,0 masyarakat di sekitar kawasan TNGHS memiliki karakteristik individu pada taraf sedang, dan 26 pada taraf lemah. Hanya sebagian kecil saja yang memiliki karakteristik individu pada katagoritaraf kuat, yaitu sebesar 3. Penilaian karakteristik individu masyarakat di sekitar kawasan TNGHS menjadi hal yang sangat penting. Marwoto 2013 mengemukakan bahwa tingkat karakteristik individu sangat berpengaruh terhadap tingkat modal sosial manusia. Peningkatan karakteristik individu sebagai modal manusia sangat penting dalam menghadapi perkembangan teknologi dan informasi saat ini Rinawati 2012. Menurut Coleman 1988 dan Fukuyama 2007, modal manusia dalam bentuk pendidikan dan keterampilan dapat lebih menentukan tingkat keberhasilan pembangunan dibandingkan dengan modal fisik. Sidu 2006 juga mengemukakan bahwa pendidikan dan kesehatan yang memadai dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan dan kesehatan yang baik cenderung memiliki keterampilan atau pengetahuan dan dapat membangun jaringan yang memadai. Menurut Lawang 2005, modal fisik lahan dan modal finansial pendapatan individu menentukan karakteristik individu, karena modal tersebut sangat diperlukan dalam proses produksi dan dalam memperoleh keuntungan. Tabel 33. Sebaran responden berdasarkan penilaian karakteristik individu No Kategori karakteristik individu Selang nilai Jumlah orang Persentase 1 Lemah 13 79 26.0 2 Sedang 14 – 19 212 71.0 3 Kuat 19 6 3.0 Jumlah 297 100.0