Pendugaan Angka Kerusakan Komunitas Lamun di TAD
7.1.2.2 Kawasan Perikanan Tangkap
Rencana kawasan perikanan tangkap yang dapat direkomendasikan sebagai kawasan potensial perikanan tangkap terfokus pada wilayah ekologis pesisir selatan kota Ambon Gambar 91. Spesialisasi alat untuk pengembangan perikanan tangkap ikan pelagis dan demersal di pesisir selatan kota Ambon, ikan pelagis kecil dan sedang untuk Teluk Ambon Luar dan Teluk Baguala. Peralatan tangkap yang dapat direkomendasikan ialah purse seine, troll line, hand line dan gill net. Beberapa arahan dalam pengembangan usaha perikanan tangkap antara lain : • Pengembangan peralatan yang bersifat ramah lingkungan dan mudah dikuasi oleh masyarakat; • Untuk menjaga kestabilan produksi usaha perikanan bagan dan redi dalam rangka menunjang industri perikanan huhate, maka kebijakan pengelolaan sumber daya ikan pelagis kecil di perairan teluk harus menghindari penggunaan unit-unit penangkapan yang memiliki kapasitas produksi yang tinggi. Hal ini diperuntukan untuk menekan overfishing yang terjadi beberapa waktu lalu; • Pengembangan teknologi penangkapan yang diikuti dengan penguatan kapasitas nelayan untuk memperkuat inovasi teknologi di tingkat nelayan; • Pengembangan kemitraan antara nelayan, lembaga-lembaga keuangan, lembaga-lembaga pemberdayaan dan pemerintah daerah; • Pengembangan sistem data base berbasis nelayan.7.1.2.3 Zona Prasarana dan Sarana Perikanan
Sesuai dengan arah pengembangan kawasan perikanan maka sentra produksi perikanan yang penting dikembangkan bersama dengan pengembangan sarana dan prasarana berpusat pada kawasan pesisir selatan dari kota Ambon. Pengembangan TPI tempat pendaratan ikan diarahkan pada lokasi-lokasi Seilale, Seri dan Toisapu, namun demikian untuk lokasi Seilale dibutuhkan perhatian khusus mengingat lokasi pengembangannya sangat dekat dengan spot-spot diving. Sedangkan PPI dapat dikembangkan pada lokasi sekitar Gudang Arang dan Air Salobar. Disamping itu Pandan Kasturi merupakan lokasi yang tetap potensial untuk pengembangan PPN Gambar 92. Pengembangan pabrik es dan cold storage penting dikembangkan di Wainitu, Kate-Kate perhatian khusus, Galala, Toisapu dan Seri. Penempatan fasilitas-fasilitas tersebut seiring dengan rencana pengembangan industri perikanan pada lokasi-lokasi tersebut kecuali Seri.7.1.3 Rencana dan Arahan Pengelolaan Kawasan Pariwisata Bahari
Perencanaan kawasan pariwisata dilakukan dengan perspektif pengembangan wisata bahari yang sudah ada disamping pengembangan kawasan- kawasan potensial. Beberapa potensi wisata yang penting dikembangkan ialah kawasan ekowisata Lateri-Passo dan Waiheru TAD, Latuhalat dan Tanjung Hatiari untuk kegiatan santai dan jet ski, fishing sport di kawasan pesisir selatan kota Ambon Seri, Hukurila, Hutumury, Leahari, Toisapu dan Saaru Tial, spot diving Desa Seilale, Tanjung Nusaniwe, Amahusu-Eri, Teluk Seri dan perairan pesisir Hative Besar. Kawasan lain yang memiliki potensi wisata bahari ialah kawasan pesisir Hutumuri sampai dengan Hukurila Gambar 93. Arahan-arahan untuk pengelolaan kawasan wisata antara lain : • Pemetaan kawasan-kawasan wisata; • Penyusunan rencana detail tata ruang kawasan wisata bahari; • Pengembangan lembaga kelola bersama dalam rangka pengembangan kawasan wisata; • Penetapan aturan formal pengelolaan kawasan wisata bahari; • Pengembangan konsep pengelolaan kawasan wisata terpadu berbasis masyarakatParts
» Tujuan Penelitian Manfaat yang diharapkan Kerangka Pemikiran Penelitian
» Perairan Pesisir dan Tantangan Pengembangannya.
» Definisi dan Pengertian Pencemaran
» Beban Pencemaran Pencemaran Perairan Pesisir
» Bahan Organik Dampak Pencemaran .1 Pencemaran Sebagai Suatu Proses
» Sedimentasi Dampak Pencemaran .1 Pencemaran Sebagai Suatu Proses
» Ekosistem Lamun Ekosistem Terumbu Karang
» Biota Air sebagai Indikator Kualitas Lingkungan Perairan.
» Kapasitas Asimilasi Nilai Manfaat Penelitian Tentang Beban Pencemaran Dalam
» Pengelolaan Pencemaran Pesisir dan Lautan
» Pengelolaan Daerah Aliran Sungai DAS
» Kawasan Konservasi Ruang Lingkup Penelitian
» Kualitas Air Biota Metode Pengumpulan Data
» Kapasitas Asimilasi Flushing Time Waktu Dirus
» Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Indeks STORET
» Sosial Ekonomi Budaya Sistem Hukum dan Kelembagaan Menyusun Strategi Pengelolaan Pencemaran TAD
» Pola Arus Musim di Perairan TAD
» Suhu Kondisi Fisik Perairan Laut dan Permasalahannya
» Analisis Tekstur Sedimen Kondisi Fisik Perairan Laut dan Permasalahannya
» pH Kondisi Kimia Perairan Laut dan Permasalahannya
» Salinitas Kondisi Kimia Perairan Laut dan Permasalahannya
» Klorofil – Kondisi Kimia Perairan Laut dan Permasalahannya
» Kondisi Biologi Perairan TAD
» Persen Penutupan Jenis Mangrove
» Nilai Penting Jenis Mangrove
» Jumlah Tegakan Jenis Lamun di Perairan TAD
» Kerapatan Jenis Lamun di Perairan TAD
» Persen Penutupan Lamun di Perairan TAD
» Komunitas Terumbu Karang Perspektif Ekologi dalam Pencemaran Pesisir dan Laut
» Tingkat Pendidikan Kondisi Sosial dan Budaya
» Persentase Lama Waktu Menetap di Desa Persepsi Masyarakat tentang Lingkungan dan Kesehatan
» Persentase Jenis Pekerjaan dan Angkatan Kerja
» Kualitas Fisik Sungai Sungai sebagai Media Alir Berbagai Limbah
» Karakteristik Sungai Sungai sebagai Media Alir Berbagai Limbah
» Salinitas Kualitas Kimia Sungai
» Konsentrasi Oksigen Terlarut DO di Perairan Laut
» Konsentrasi NO Kualitas Kimia Sungai
» Konsentrasi Minyak dan Lemak di Perairan Laut
» Total Organic Matter TOM di Perairan Laut
» Biochemical Oxygen Demand BOD di Perairan Laut
» Chemical Oxygen Demand COD di Perairan Laut
» Total Suspended Solid TSS di Perairan Laut
» Konsentrasi Polycyclic Aromatic Hydrocarbons PAH’s Air Laut
» Konsentrasi PAH’s dalam Biota dan Sedimen
» NO Analisis Beban Pencemaran dan Kapasitas Asimilasi Perairan TAD
» PO Analisis Beban Pencemaran dan Kapasitas Asimilasi Perairan TAD
» Biochemical Oxygen Demand BOD
» Analisis Total Beban Pencemaran di Perairan TAD
» Beban Pencemaran Domestik Padat Kota
» Beban Pencemaran Domestik Cair Kota
» Beban Pencemaran Agro-industri Analisis Beban Pencemaran dari Beberapa Sumber di Darat
» Beban Pencemaran Pertanian Analisis Beban Pencemaran dari Beberapa Sumber di Darat
» Beban Pencemaran Kapal di Laut
» Persentase Limbah Kegiatan di Darat dan Laut
» Perbandingan Volume Beban Pencemaran BL dari Sumber-sumber
» Pengaruh Flushing Time waktu dirus terhadap Sedimentasi
» Pengaruh Flushing Time waktu dirus terhadap Kapasitas Asimilasi
» Metode Indeks Storet Penentuan Status Pencemaran
» Pendugaan Angka Kerusakan Hutan Mangrove di TAD
» Pendugaan Angka Kerusakan Komunitas Lamun di TAD
» Jumlah Jenis dan Kepadatan Fauna Bentos
» Klaster Nilai Kepadatan Bentos
» Keserasian dan Keanekaragaman Jenis Bentos
» Kawasan Lindung Sempadan Pantai dan Sungai
» Kawasan Lindung DAS Gambaran Umum Rencana dan Arahan Pengelolaan Kawasan
» Kawasan Perikanan Tangkap Rencana dan Arahan Pengelolaan Kawasan Budidaya dan
» Zona Prasarana dan Sarana Perikanan
» Rencana dan Arahan Pengelolaan Kawasan Pariwisata Bahari
» Evaluasi Rencana dan Arahan Pengelolaan RTL Kota Ambon
» Substansi Teknis Penataan Ruang
» Prosedur Teknis Penataan Ruang
» Prosedur Administratif Penataan Ruang
» Baku Mutu Air Buangan Limbah Effluent Standards Baku Mutu Lingkungan Perairan Ambient Standards
» Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL Pengolahan Sampah
» Pendekatan Teknologi Pengurangan Beban Pencemaran
» Pendekatan Ekonomi Pengurangan Beban Pencemaran
» Pendekatan Sosial Budaya Pendekatan Hukum
» Pendekatan Kelembagaan Pengurangan Beban Pencemaran
» Status Kualitas Perairan sebagai Dasar Penyusunan Zonasi TAD
» Kriteria Pembuatan Zonasi TAD
» Pengendalian Aktivitas Konstruksi dan Pembangunan Rekreasi
Show more