Kawasan Konservasi Ruang Lingkup Penelitian

dampak yang merugikan baik dipandang dari segi sosial dan ekonomi maupun dari segi lingkungan Mulyanto 2007: 1. Menurunnya kesuburan tanah karena lapisan atas yang gembur dan subur akan hilang sehingga akan merugikan pertanian, 2. Menurunnya kapasitas akumulasi DAS dan membesarnya run off akan makin mengganggu pemanfaatan air dan dapat menimbulkan ancaman bencana banjir, 3. Rusaknya lapisan subur ini juga akan menghambat kemampuan alam untuk merehabilitasi vegetasi penutup DAS, sehingga diperlukan waktu yang lebih lama untuk tumbuhnya hutan baru, 4. Sedimen hasil erosi akan banyak terbawa masuk ke danau-danau, waduk-waduk, hingga sampai ke perairan pantai. Sedimen ini akan memperkecil daya tampungnya serta merangsang tumbuhnya tanaman air yang akan menambah penguapan air di dalamnya, 5. Makin banyaknya angkutan sedimen yang terbawa run off sungai, bersama dengan makin besarnya ratio atau perbandingan QmaxQmin, yang akan terjadi pada sungai itu, akan merusak stabilitas alur sungainya. Di beberapa daerah telah terjadi kerusakan DAS, hal ini bermula dari rusaknya hutan. Hutan dan lahan hutan mempunyai fungsi hidro-orologi, sehingga mempunyai peranan yang sangat penting untuk konservasi air, penyeimbang banjir dan kekeringan serta pengendalian erosi dan pelumpuran. Namun luas hutan pada beberapa DAS telah banyak mengalami penyusutan. Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata persentase luas hutan pada beberapa DAS di Asia, ternyata di Indonesia adalah yang terendah yaitu 21.07 . Kondisi ini menyebabkan laju pengendapan lumpur pada beberapa sungai dan waduk di Indonesia termasuk tinggi Machbub 2004.

2.9 Kawasan Konservasi

Konservasi sumber daya hayati laut merupakan salah satu implementasi pengelolaan ekosistem sumber daya laut dari kerusakan akibat aktivitas manusia Supriharyono 2007. Keppres No.321990 dalam Supriharyono 2007, menjelaskan bahwa kawasan konservasi terdiri atas 1 kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawah hutan lindung, bergambut, resapan air; 2 kawasan perlindungan setempat sempadan pantai, sungai, sekitar danau atau waduk, mata air; dan 3 kawasan suaka alam dan cagar budaya suaka alam, hutan bakau, taman nasional, cagar budaya dan ilmu pengetahuan. Konservasi adalah pemeliharaan dan perlindungan terhadap sesuatu yang dilakukan secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan cara pengawetan Salim dan Salim, 1991 dalam http:massofa.wordpress.com2008. Kegiatan konservasi selalu berhubungan dengan suatu kawasan, kawasan itu sendiri mempunyai pengertian yakni wilayah dengan fungsi utama lindung atau budidaya UU No. 241992 dalam http: massofa.wordpress.com2008. Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan, dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan. Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Menurut UU No. 51990 dalam http:massofa.wordpress.com2008 menjelaskan bahwa kawasan suaka alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah penyangga kehidupan. Kawasan suaka alam terdiri dari kawasan cagar alam, suaka margasatwa, hutan wisata, daerah perlindungan plasma nutfah dan daerah pengungsian satwa. III METODOLOGI

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Melakukan penelitian tentang kualitas lingkungan perairan teluk yang meliputi : suhu, kecerahan, arus, kedalaman, total suspended solid TSS, tekstur sedimen, salinitas, pH, DO, BOD, COD, TOM, nitrat, posfat, khlorofil, minyak dan lemak, polyciclic aromatic hydrocarbon PAH dan menentukan beban serta status pencemaran perairan TAD. 2. Melakukan analisa tentang potensi sumberdaya: o Mangrove dan lamun meliputi: keanekaragaman, distribusi spasial, kerapatan, persen penutupan dan tingkat kerusakan data primer dan sekunder o Komunitas ikan meliputi: distribusi spasial, jumlah individu dan berat ikan hasil tangkapan tiap daerah penangkapan data sekunder. o Makrofauna bentos meliputi: distribusi, kepadatan dan keanekaragaman data primer 3. Melakukan penelitian tentang keadaan sosial ekonomi budaya masyarakat yang meliputi: jumlah penduduk, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, pendapatan, presepsi masyarakat tentang masalah lingkungan dan kesehatan deskriptif

3.2 Kerangka Teoritis