Oleh karena itu apabila terjadi perubahan kualitas lingkungan perairan teluk sebagaimana diuraikan sebelumnya yang merupakan habitat hidup dan
berkembangbiak organisma laut, maka diduga komponen biologis di dalamnya pun akan mengalami perubahan. Pencemaran laut tidak hanya membahayakan dan
mematikan biota dan ekosistem laut, tetapi juga membahayakan kesehatan manusia, merusak nilai estetika keindahan laut, serta mengancam fungsi
ekonomi teluk. Apabila terjadi pencemaran di teluk Ambon, maka akan mengganggu seluruh aktivitas sosial ekonomi di wilayah kota Ambon secara
umumnya dan khususnya di wilayah TAD. Pencemaran di TAD harus dikendalikan, agar tidak melampaui kapasitas asimilasi yang berunjung pada
pencemaran perairan TAD. Untuk itu harus diketahui berapa besar beban pencemaran yang masuk ke TAD dan berapa besar kapasitas asimilasi teluk
setelah menerima limbah. Selain itu bila benar telah terjadi pencemaran di TAD, maka langkah strategis apa yang diusulkan guna mengatasi permasalahan
lingkungannya. Oleh karena itu selain kajian tentang kondisi fisik-kimia teluk, aspek sosial
ekonomi budaya, hukum dan kelembagaan juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan di dalam upaya pengelolaan daerah teluk yang berkelanjutan. Dengan
demikian untuk mendapatkan informasi yang lengkap mengenai perubahan- perubahan yang sudah terjadi akibat pemanfaatan yang telah dilakukan selama ini
di teluk maka penelitian ini dilaksanakan. Sehingga status kualitas lingkungan yang sebenarnya dapat diketahui, dengan demikian suatu zonasi pemanfaatan
dapat diusulkan, demikian juga dengan strategi penanganan baik pengendalian ataupun pemulihan dapat diusulkan.
1.2 Perumusan Masalah
Tingkat pemanfaatan wilayah teluk dan sekitarnya yang relatif semakin tinggi, memungkinkan bertambahnya konsentrasi limbah di perairan teluk.
Penambahan konsentrasi limbah baik yang berasal dari darat maupun dari aktivitas di laut, akan berdampak terhadap perubahan komponen fisik, kimia dan
biologis teluk secara keseluruhan. Akibat perubahan komponen fisik, kimia dan biologi ekosistem teluk, maka kehidupan organisme yang hidup bergantung pada
ekosistem ini juga akan berubah. Contohnya, bila terjadi kerusakan hutan
mangrove, lamun atau karang, maka populasi seperti ikan ataupun non ikan yang hidup di ekosistem tersebut, secara tidak langsung akan terganggu atau bahkan
akan bermigrasi ke tempat lain. Demikian juga bila buangan dari aktivitas domestik, pertanian, peternakan ataupun kapal-kapal di laut, kemungkinan akan
berakibat secara langsung ke komponen-komponen biologis tersebut. Selanjutnya, contoh lain adalah akibat pemanfaatan lahan atas untuk
berbagai kegiatan pembangunan yang telah mengorbankan sejumlah vegetasi darat. Kehilangan vegetasi penutup tanah tersebut dapat mengakibatkan erosi bila
musim hujan. Sementara itu akibat erosi akan menambah jumlah suspended material terbesar disekitar perairan teluk.
Gambaran contoh yang dikemukakan di atas tentunya akan mempengaruhi kesehatan lingkungan serta nilai estetika teluk secara keseluruhan. Oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa berbagai masalah yang diuraikan di atas adalah karena tingginya intensitas aktivitas pengguna teluk. Kurangnya kesadaran masyarakat
maupun pengguna teluk dalam memelihara lingkungan perairan yang sehat bagi keberlanjutan hidup sumberdaya alam dan manusia juga akan mempengaruhi
kualitas lingkungan perairan teluk. Dari hasil pengamatan di wilayah teluk Ambon, sumber pencemaran yang
berpotensi sebagai penyebab terjadinya penurunan kualitas lingkungan dapat diuraikan sebagai berikut:
Sungai Kemungkinan pencemaran yang terjadi di TAD adalah karena masukan
bahan-bahan pencemaran yang bersumber dari sungai yang bermuara di TAD. Kegiatan pembangunan jaringan jalan dan perumahan akan menghasilkan material
padat sediment loaded hasil pembongkaran tanah di lahan atas ke perairan laut bila musim hujan tiba. Material-material tersebut akan mengalir baik melalui
sungai ini secara langsung maupun melalui aliran air permukaan run off. Selain itu kegiatan pembuangan sampah padat maupun cair dari setiap
aktivitas rumah tangga secara langsung ke sungai pada akhirnya akan terbawa aliran sungai ke perairan teluk. Demikian juga dengan hasil aktivitas pertanian
yang dilakukan masyarakat sekitar dalam hal penggunaan pupuk. Bahan-bahan seperti ini juga akan mengalir ke sungai dan terus ke laut dengan bantuan aliran
air permukaan. Sedangkan dari aktivitas peternakan akan dihasilkan bahan-bahan seperti sisa makanan, kotoran dan urin juga akan mengalir ke sungai dan ke laut.
Dari uraian ini dapat dikatakan bahwa sungai merupakan salah satu media terjadinya pencemaran di laut selain dari aktivitas di laut sendiri. Secara lebih
jelas dapat teridentifikasi bahwa permasalahan kemungkinan terjadinya pencemaran di laut adalah berasal dari :
Pemukiman Aktivitas masyarakat sekitar teluk yang selama ini terbiasa membuang
limbah baik ke perairan sungai maupun laut yang teridentifikasi dapat berupa limbah padat maupun cair. Jika diklasifikasikan, kedua limbah ini kemungkinan
dapat menjadi sumber limbah organik, limbah minyak dan total suspended solid. Pertanian
Aktivitas penggunaan pupuk untuk menyuburkan tanah pertanian merupakan salah satu ancaman terjadinya pencemaran organik dewasa ini.
Kebanyakan kasus terjadinya pencemaran organik adalah karena aktivitas pertanian tersebut. Dari sumber utama pertanian penggunaan pupuk yang
teridentifikasi adalah limbah organik, limbah minyak dan total suspended solid. Peternakan
Dari aktivitas peternakan yang dihasilkan yaitu limbah dari kotoran, urin dan sisa-sisa makanan ternak seperti disebutkan sebelumnya. Limbah-limbah ini
selanjutnya dapat menghasilkan limbah organik, limbah minyak dan total suspended solid.
PLN Sumber lain yang dapat mempengaruhi terjadinya pencemaran di laut
adalah berasal dari aktivitas Pusat Listrik Negara. Dari sumber ini yang teridentifikasi adalah berupa limbah panas dan limbah ceceran minyak.
Setelah melihat sumber-sumber pencemaran yang berasal dari kegiatan- kegiatan di darat dan sekitarnya maka berikut ini dapat dilihat sumber-sumber
pencemaran yang berasal dari aktivitas di laut sendiri. Sumber-sumber tersebut adalah sebagai berikut :
Kapal-kapal
Tuntutan pembanguan di bidang perhubungan memacu pemerintah dan swasta untuk terus meningkatkan prasarana dan sarana trasportasi di seluruh
wilayah Indonesia, termasuk wilayah Maluku. Untuk meningkatkan efektifitas mobilitas masyarakat sekitar teluk Ambon maka berbagai fasilitas baik angkutan
umum yang dikuasai pemerintah maupun swasta, fasilitas untuk kegiatan perikanan, fasilitas perbaikan atau renovasi kapal juga dioperasikan di wilayah
perairan ini. Aktivitas-aktivitas dari pemanfaatan fasilitas yang disebutkan tersebut berpotensi menghasilkan ceceran limbah minyak dan sampah organik
lainnya. Kualitas lingkungan perairan teluk Ambon berdasarkan uraian faktor
penyebab dan dari sumber yang dikemukakan maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Oleh karena tingginya intensitas aktivitas para pengguna pihak pemerintah, swasta maupun masyarakat biasa di perairan teluk selama ini yang
telah dilakukan, baik yang bersumber dari darat maupun dari laut, tentu memiliki keterkaitan yang erat dengan perubahan kualitas perairan TAD. Aktivitas-aktivitas
masyarakat baik di darat maupun di laut tersebut, pengaruhnya perlahan tapi pasti akan menambah beban pencemaran di perairan TAD. Perubahan kualitas perairan
TAD akibat masuknya beban pencemaran kemungkinan terjadi karena aktivitas yang dilakukan selama ini tidak terkontrol atau dikendalikan secara baik. Hal ini
diduga terjadi akibat alat pengendali dan pengontrol terhadap setiap kegiatan pembangunan yang dilakukan pada suatu tempat tidak berfungsi secara baik.
Kondisi seperti ini, akan mengganggu fungsi yang lain, misalnya fungsi wilayah perairan teluk Ambon yang multifungsi seperti ini tentu akan sangat beresiko
terhadap keberlanjutan kehidupan teluk secara keseluruhan bila terjadi pencemaran. Masukan beban pencemaran yang berasal dari pemukiman
penduduk, kegiatan pertanian dan peternakan yang masuk melalui sungai-sungai yang bermuara di perairan teluk maupun melalui aliran air permukaan,
ditambahkan dengan aktivitas kapal-kapal transportasi dan perbaikannya diduga dapat menyebabkan perubahan terhadap konsentrasi bahan-bahan pencemar
tersebut di laut. Oleh karena itu berdasarkan uraian di atas maka pertanyaan penelitian yang perlu dijawab adalah sebagai berikut:
• Apakah masuknya bahan-bahan pencemaran dari darat, telah merubah konsentrasi bahan-bahan tersebut di laut, sehingga mengakibatkan
terjadinya pencemaran lingkungan? • Apakah dengan tingginya intensitas penggunaan atau pemanfaatan
Teluk Ambon Dalam dan sekitarnya selama ini, mengakibatkan terjadinya perubahan komponen fisik, kimia dan biologi perairan
teluk?
1.3 Tujuan Penelitian