Total Suspended Solid TSS di Perairan Laut
Hasil ini menjelaskan kebenaran asumsi bahwa besarnya akumulasi limbah di laut merupakan kontribusi beban pencemaran dari sungai-sungai yang
bermuara di perairan laut. Akan tetapi bila analisis dilanjutkan dengan grafik pendugaan beban pencemaran dengan kapasitas asimilasi ternyata dari indikator
BOD, perairan TAD belum tercemar karena masih berada dibawah baku mutu. Setelah pendekatan analisis dengan parameter nitrat dan fosfat ternyata telah
terjadi pencemaran bahan organik di perairan TAD, akan tetapi setelah dianalisis dengan pendekatan BOD ternyata belum tercemar. Diketahui bahwa masuknya
berbagai material ke dalam suatu perairan ada yang langsung dapat larut dalam air, jenis ini mungkin akan mudah terdeteksi dalam pengukuran konsentrasi dalam
air. Sebaliknya jenis yang dapat larut dalam lemak, cenderung akan terlihat jika menganalisis materi atau media yang mengandung lemak, misalnya pada jaringan
tubuh hewan dan tumbuhan. Selain itu kondisi seperti ini mungkin juga dapat terjadi bila bahan organik yang masuk selama ini ke perairan TAD telah
terakumulasi dalam sedimen dasar perairan, sehingga sulit terdeteksi dalam kolom air.
Selain itu jenis bahan pencemaran yang ada di perairan juga sangat mempengaruhi perolehan nilai parameter yang dianalisis. Apakah bahan organik
yang sifatnya mudah terurai ataukah sebaliknya tidak dapat diuraikan secara biologis. Di dalam perairan yang tidak tercemar, relatif mengandung sedikit bahan
organik mati yang dengan mudah diasimilasi oleh fauna dan flora. Bahan organik banyak dikonsumsi oleh hewan pemakan detritus dan tergabung sebagai
biomassanya. Sedangkan sisanya diuraikan oleh bakteri dan jamur, yang nantinya akan dikonsumsi oleh organisma tingkat tinggi. Aktivitas mikroorganisma inilah
yang merubah molekul organik kompleks menjadi lebih sederhana yaitu menjadi bahan-bahan anorganik, seperti phosphat dan ion nitrat sebagai nutrien yang
dibutuhkan untuk fotosintesa tanaman selain karbon dioksida dan air. Dan selama proses metabolisma inilah oksigen dibutuhkan Abel 1989. Penyebab utama
berkurangnya oksigen terlarut di dalam perairan adalah bahan-bahan buangan yang mengkonsumsi oksigen. Bahan-bahan buangan yang mengkonsumsi oksigen
terutama terdiri dari bahan-bahan organik, dan mungkin beberapa bahan anorganik. Polutan seperti ini berasal dari kotoran hewan maupun manusia,
tanaman-tanaman yang mati sampah organik, bahan buangan dari industri makanan, pabrik kertas, industri penyamakan kulit, pemotongan daging,
pembekuan udang dan ikan Fardiaz 1992.