pengembangan usaha-usaha perikanan, budidaya maupun perikanan tangkap. Sistem drainase yang kurang baik mengakibatkan pembuangan limbah domestik
menjadi tidak lancar. Di Teluk Ambon bermuara beberapa sungai yang sering meluap di musim hujan dan membawa endapan lumpur dan pasir. Endapan-
endapan sedimen ini terjadi karena konversi penggunaan lahan atas untuk berbagai kegiatan pembangunan, perombakan batuan dan penambangan pasir
turut mempercepat laju erosi dan kerusakan daerah hilir. Endapan sedimen di daerah muara dipercepat oleh semakin meluasnya pengelupasan penutup batuan di
daerah aliran sungai serta perubahan tataguna lahan, sehingga daerah batuan yang tidak terlindung vegetasi akan mengalami erosi waktu musim hujan. Oleh karena
itu bila potensi terjadinya pencemaran terus meningkat maka akan beresiko terhadap kehidupan sumber daya alam di dalamnya.
2.2.2 Jenis dan Sumber Pencemaran
Dilihat dari lokasi sumber, pencemaran pesisir dan laut itu bersumber dari daratan land based pollution sources, lautan marine based pollution sources
dan udara atmospheric deposition. Pencemaran yang bersumber dari daratan, misalnya limbah cair dan sampah dari sungai-sungai, limbah air pendingin PLN
limbah panas, limbah rumah tangga, limbah organik dan non organik dan saluran pembuangan pabrik. Pencemaran yang bersumber dari laut, misalnya
pembuangan limbah cair dari aktivitas transportasi laut air ballast kapal, limbah produksi minyak, limbah pelabuhan, limbah kapal tanker, kapal penumpang, dan
kecelakaan tumpahan minyak dan kebocoran pipa Mukhtasor 2007. Berdasarkan sebaran sumber masuknya limbah maka pencemaran dibagi
menjadi point sources yaitu bila perairan tercemar oleh suatu sumber tertentu suatu sumber yang jelas, misalnya dari saluran pembuangan pabrik. Secara
umum pencemaran air kebanyakan berhubungan dengan bahan buangan yang berasal dari suatu tempat tertentu, misalnya dari pertanian maupun dari saluran
limbah industri. Jenis buangan seperti ini yang dikenal sebagai point source discharges. Kebanyakan kasus kecelakaan, buangan yang tidak terkendali atau
ilegal ternyata juga dari point sources. Konsentrasi bahan pencemaran yang masuk ke perairan cenderung tinggi, dan akan berkurang dengan bertambahnya
jarak dari sumber buangan. Pengaruh bahan pencemaran dari difusi sumber bisa juga menjadi masalah serius tetapi sering kurang cepat pengaruhnya dibandingkan
yang dari point sources, seperti lokasi yang tidak berdekatan dengan daerah yang tidak tercemar Abel 1989. Sebaliknya, bila sumber pencemarannya tidak berasal
dari suatu tempat atau tidak terlokalisir secara jelas dikenal dengan non-point source. Bahan masukan pada waktu musim hujan merupakan contoh yang baik
dari non-point source, oleh karena bahan-bahan beracun toxic maupun fertilisasi nutrient pemupukan mungkin akan terangkut hingga mencapai daerah pesisir.
Sumber yang seperti ini jauh lebih sukar untuk dikelola, karena sumber tersebut sulit untuk dideterminasi secara geografis Levinton 1995. Menurut Cronin
1975 dan Williams 1979 diacu dalam Supriharyono 2007, bahwa paling tidak ada 14 bahan atau sumber pencemar yang sering menyebabkan terjadinya
pencemaran di lingkungan laut Tabel 1. Tabel 1 Bahan-bahan pencemar di lingkungan laut
Bahan Pencemar Sumber-sumber Pencemaran
Pathogen Sampah dan limbah manusia tinja
Sedimen Usaha pertanian
Sampah padat Sampah domestik olahan dan bahan-bahan sisa industri
Panas Pembangkit Tenaga Listrik
Air tawar Sistem drainase yang kurang baik
Air asin Limbah industri desalinisasi
Racun anorganik Industri
Racun organik Pestisida, seperti fungisida, herbisida, insektisida, rodentisida,
juga penambahan bahan-bahan organik termasuk hydrokarbon berhalogen, petroleum, industri kimia
Petroleum Kecelakaan laut, seperti kerusakan tanker atau kehilangan selama
transfer, kebocoran alam, kehilangan pada produksi lepas pantai, kehilangan selama proses pemurnian refining, dari run-off
ceceran oli bekas untuk automobile, hidrokarbon yang tidak terbakar selama pembakaran lepas ke atmosfer melalui saluran
pipa pembuangan udara combustion exhaust Unsur hara pupuk
Limbah domestik, pertanian, daerah urban Unsur radioaktif
Pembangkit Tenaga Nuklir PTN, industri penghasil pemrosesan kembali bahan bakar untuk PTN, seluruh aktivitas
yang menggunakan uranium, aktivitas lainnya,seperti pembakaran batu bara, peristiwa alam, uji coba nuklir, draisnase dari
pertambangan, kecelakaan BOD
Semua yang memanfaatkan oksigen Asam dan Basa
Industri Bahan-bahan yang secara estetika tidak
atau kurang nyaman Sampah domestik dan industri
Williams 1979 diacu dalam Supriharyono 2007, mengelompokkan bahan pencemar menjadi tiga tipe, yaitu patogenik, estetika dan ekomorpik. Bahan
pencemar yang bersifat patogen pathogenic pollutants adalah bahan pencemar yang menyebabkan penyakit pada manusia. Bahan pencemar yang berkaitan
dengan nilai estetika aesthetic pollutans, yaitu bahan pencemar yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan yang tidak nyaman untuk indera
mata, telinga atau hidung. Sedangkan bahan pencemar ekomorpik ecomorphic pollutants yaitu bahan pencemar yang menghasilkan perubahan sifat-sifat fisika-
kimia lingkungan. Berdasarkan defenisinya maka pencemaran disebabkan oleh kegiatan manusia yaitu yang berasal dari kegiatan pertanian, industri dan
pertambangan, pemukiman dan transportasi. Akan tetapi kalau pencemaran dihubungkan dengan perubahan atau penurunan kualitas air maka pencemaran
juga dapat terjadi karena proses alam seperti blooming, up welling, erosi dan sedimentasi.
Selain itu Mukhtasor 2007, menjelaskan bahwa dilihat dari substansi limbah sebagai suatu kesatuan sumber-sumber limbah yang mencemari pesisir dan
laut dapat digolongkan seperti pada Tabel 2. Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan pencemaran dapat dibagi atas bahan beracun toxic substances dan
tidak beracun. Bahan beracun sendiri terbagi atas bahan organik, logam berat dan gas terlarut. Sedangkan bahan tidak beracun terdiri atas padatan tersuspensi dan
sampah padat atau bahan organik. Bahan organik juga dapat dibagi atas yang mudah terurai dan tidak mudah terurai atau yang sering dikategorikan sebagai
bahan organik beracun. Bahan organik yang mudah terurai biasanya merupakan limbah organik pemukiman. Bahan organik jenis ini terdiri dari bahan-bahan yang
mengandung protein, karbohidrat, selulosa dan lemak. Masalah yang ditimbukan karena kehadiran bahan pencemaran seperti ini di perairan adalah penurunan
kandungan oksigen, timbul gas-gas beracun serta bakteri patogen. Sedangkan bahan organik yang tidak mudah terurai terdiri atas organochlorine,
organometallic, polycyclic aromathic HC , organophosphate, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada bahan organik yang sifatnya mudah
terurai degradable matter serta yang tidak mudah terurai non degradable matter disini adalah komponen minyak Abel 1989.
Tabel 2 Sumber-sumber pencemaran di lingkungan pesisir dan laut
Sumber-sumber Keterangan
a.Limbah rumah tangga Masuk ke perairan laut secara langsung dari outfall dipinggir pantai,
dari sungai yg bermuara di laut aliran air hujan. Penanganan limbah ini lebih sulit utk dikendalikan krn sumbernya yg menyebar.
b.Limbah lumpur Tersusun oleh padatan yg terpisah dari limbah rumah tangga, sehingga
menimbulkan akibat yg hampir sama dgn limbah rumah tangga,namun seringkali mengandung logam berat dgn konsentrasi lbh tinggi.
c.Limbah industri Berasal dari bermacam-macam pabrik, termasuk industri makanan
minuman, penyulingan minyak, perhiasan logam, bajalogam, kertas, organik dan anorganik
d.Limbah padat Limbah padat yg dibuang ke laut berupa sampah sisa makanan,
kertas,plastik,botol,kaleng,bhn rumah tangga yg sdh tdk digunakan e.Limbah kapal
Jumlah limbah dari kapal sebenarnya mempunyai porsi yg relatif sedikit, namun mempunyai porsi yg jelas terhadap pencemaran di laut.
Hal ini krn kegiatan operasional kapal menghslkan limbah yg langsung di buang ke laut, seperti pembuangan kotoran yg ada disaluran got
kapal,pembuangan air ballast, termasuk sampah dan limbah minyak dari mesin kapal.
f.Limbah pertanian Dapat menimbulkan eutrofikasi krn akumulasi bhn organik spt sisa
tumbuhan yg membusuk. Akibat tdk langsung dari kegiatan peladangan berpindah dan penebangan hutan secara serampangan menimbulkan
pencemaran berupa sedimentasi dan pendangkalan sungai krn terjadinya erosi. Kekeruhan karena sedimentasi dapat menyebabkan terganggunya
penetrasi cahaya matahari, sehingga kegiatan fotosintesa plankton orgnisme lain terhenti.
g.Pestisida Jenis-jenis bhn kimia yg digunakan utk memberantas hama. Pestisida yg
mengendap di permukaan tanah akan terbawa aliran air dan masuk ke sistem perairan. Pestisida dlm keadaan terlarut akan diambil organisma
air mengalami tranformasi kimiawi, biokonsentrasi serta ekskresi dan selanjutnya melalui rantai makanan.
h.Buangan dari pengerukan Pengerukan terutama utk kegiatan navigasi dan pelabuhan, merupakan
aktivitas manusia yg tersebar dlm melimpahkan bhn buangan kedlm laut. Kebanyakan bhn kerukan diambil dari daerah pelabuhan yg
biasanya sudah tercemar oleh sampah-sampah pemukiman,bahan organik,sisa buangan industri termasuk logam dan minyak.
i.Limbah eksplorasi dan produksi minyak
Kegiatan operasi industri minyak lepas pantai mengakibatkan beban pencemaran yg serius pd lokasi tertentu,mulai dari pencemaran
panas,kekeruhan akibat padatan terlarut, sampai dengan pencemaran bahan organik dan logam-logam berbahaya.
j.Tumpahan minyak Tumpahan minyak,sengaja maupun tidak sengaja, merupakan sumber
pencemaran yang sangat membahayakan. Tumpahan minyak ke laut dapat berasal dari kapal tanker yg mengalami tabrakan atau kandas,
proses pencucian tanki ballast,transfer minyak antar kapal maupun kelalaian awak kapal.
k.Limbah radioaktif Sejak thn 1970, tidak ada lagi pembuangan limbah radioaktif ke laut.
Namun limbah yang sudah terbuang tersebut masih mengancam lingkungan.
l.Limbah panas Suhu tinggi di laut dapat menyebabkan peneluran dini,migrasi ikan
yang tidak alami,penurunan oksigen terlarut atau kematian binatang di laut. Air pendingin dan air buangan dari beberapa industri yang dibuang
ke lingk.laut pada suhu yg tinggi daripada lingkungan laut sendiri. m.Sediman dari daratan
melalui aliran air hujan Sedimen membawa bahan dari daratan yg hanyut oleh air sungai, dan
sebagian besar mengendap dikawasan pesisir dan pantai. Limbah jenis ini berbahaya bagi kehidupan laut, karena kekeruhan yang ditimbulkan
dpt menutupi insang atau elemen penyaring pada binatang yg makan dengan cara menyaring air spt.kerang-kerangan.
n. Cat antifouling pencegah binatang penempel dari
kapal Penggunaan cat anti organisme penempel ternyata telah menimbulkan
pencemaran logam berat yg serius di laut. Cat ini dirancang utk terus menerus mengeluarkan racun utk membutuh organisme penempel
didasar kapal. Termasuk tembaga Cu, timbal Pb, timah Sn, zinkZn atau air raksa Hg
o.Tailing Merupakan limbah berbentuk lumpur hsl penggerusanpenghancuran
batuan tambang utk memisahkan emas atau logam berharga lainnya dari batuan. Pada tailing masih terdapat jenis logam berbahaya spt
merkuri,arsenik,mangan yang secara alami terkandung pada batuannya. p.Limbah perikanan
Industri pengolahan hasil perikanan menghasilkan limbah baik padat maupun cair, yg berpotensi merusak keseimbangan ekologi,terutama
ekologi air sungai maupun laut.
Selain itu bahan pencemaran tidak beracun seperti padatan tersuspensi bersumber dari erosi dan pengerukan. Bahan jenis ini akan menimbulkan masalah
seperti menghambat penetrasi matahari, adsorbsi elemen dan bahan organik, mengurangi gas oksigen terlarut serta dapat menyebabkan pendangkalan.
Disamping itu, bahan pencemaran yang termasuk kelompok ini yang sangat mempengaruhi nilai keindahan lingkungan adalah sampah organik seperti kertas,
plastik, daun dan kayu.
2.2.3 Beban Pencemaran