Karakteristik Sungai Sungai sebagai Media Alir Berbagai Limbah

fosfat pada TAD tinggi pada lapisan dasar 15-20 m. Konsentrasi nitrat selama musim timur hujan relatif tinggi pada daerah sekitar Passo dibandingkan dengan tempat lain. Tingkatan nitrat menurun dari TAD ke TAL, dengan nilai terendahnya yaitu sekitar 0,5–1,5 μm. Namun dikatakan bahwa peningkatan konsentrasi nitrat meningkat dengan bertambahnya kedalaman. Sama halnya dengan konsentrasi fosfat terendah ditemukan pada lapisan permukaan 0–5 m, nilai tertinggi ditemukan pada kedalaman 20 m. Selanjutnya Wagey 2002 juga menjelaskan bahwa berdasarkan analisa CCA Canonical Correspondence analysis didapatkan adanya pengaruh monsoon di dalam mendeterminasi variasi nutrien, suhu, salinitas, yang akhirnya berpengaruh terhadap komposisi dan kelimpahan fitoplankton pada TAD. Hal ini dikatakan bahwa pengaruh ini jelas terlihat pada awal musim hujan dimana input nutrien berasal dari river run off serta curah hujan. Gambaran fluktuasi rata-rata tiap stasion nilai NO 3 yang berkisar antara 0,086–0,121 mgl, dan rata-rata tiap musim NO 3 yang berkisar antara 0,061–0,217 mgl dapat dilihat pada Gambar 62. Kisaran NO 3 yang diperoleh selama penelitian telah melebihi nilai ambang 0,008 mgl bagi biota laut. Ket: sd rata-rata semua stasion=0,020 sd rata-rata semua musim=0,073 Gambar 62 NO 3 rata-rata tiap stasion dan tiap musim Aktivitas masyarakat dalam memanfaatkan sungai dan pantai sebagai tempat pembuangan sampah, limbah cair dari rumah tangga, bahkan saluran pembuangan baik hewan maupun manusia, berpotensi menyumbangkan nilai NO 3 yang relatif cukup tinggi ke perairan. Kondisi ini juga ditunjukkan dalam peta sebaran NO 3 Lampiran 5a,b,c,d, pada musim timur kisaran NO 3 berkisar antara NO 3 Rata-Rata Tiap Stasion di Perairan TAD 0.164 0.0970.095 0.107 0.100 0.1080.112 0.086 0.121 0.114 0.105 0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.120 0.140 0.160 0.180 ST 1 ST 2 ST 3 ST 4 ST 5 ST 6 ST 7 ST 8 ST 9 ST 10 ST 11 Stasion N O 3 m g l d i la u t NO3 Rata-rata tiap Musim di Perairan TAD 0.061 0.065 0.096 0.217 0.000 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250 M.T imur Agust06 M.Pancaroba II Okt06 M.Barat Jan07 M.Pancaroba IMart07 Musim N O 3 m g l d i la u t 0,042 mgl stasion 8 hingga 0,085 mgl stasion 11, musim pancaroba II NO 3 berkisar antara 0,045 stasion 2 dan 4 hingga 0,090 mgl stasion 11, musim barat NO 3 berkisar antara 0,048 stasion 11 hingga 0,273 mgl stasion 1, dan musim pancaroba I NO 3 berkisar antara 0,114 mgl stasion 8 hingga 0,257 mgl stasion 1. Kisaran nilai-nilai NO 3 ini, jelas menunjukkan bahwa sebaran nilai yang lebih dari ambang batas bagi peruntukan biota laut menyebar pada seluruh perairan Teluk Ambon Dalam. Hal ini berarti input dari aktivitas pemukiman, aktivitas lain di darat serta aktivitas perikanan budidaya di laut akan sangat berpengaruh kepada peningkatan konsentrasi NO 3 di perairan teluk. Selain itu nilai rata-rata tiap stasion untuk PO 4 di laut berkisar antara 0,004–0,077 mgl, dan rata-rata tiap musim berkisar antara -0,002–0,049 Gambar 63. Nampak bahwa kisaran nilai PO 4 pada sebagian besar stasion relatif lebih kecil dari nilai ambang yang ditentukan yaitu 0,015 mgl. Demikian juga dengan kisaran PO 4 tiap musim hanya musim pancaroba I yang tinggi nilainya yaitu 0,049 mgl. Sementara itu sebaran PO 4 tiap stasion dan tiap musim Lampiran 6a,b,c,d, memang terlihat penyebaran tiap musim relatif lebih kecil, kecuali pada musim pancaroba I 0,016–0,266 mgl dan pancaroba II 0,001– 0,039 mgl. Berdasarkan hasil evaluasi di Jerman ditemukan bahwa 40 PO 4 , pada sungai-sungai adalah berasal dari detergen bahan pencuci, 27 dari kotoran, 17 dari pertanian khususnya cairan kotoran dan produksi urin dari aktivitas peternakan moderen, dan 13 bersumber dari industri Andrew 1972. Ket: sd rata-rata semua stasion=0,020 sd rata-rata semua musim=0,022 Gambar 63 PO 4 rata-rata tiap stasion dan tiap musim PO 4 Rata-Rata Tiap Stasion di Perairan TAD 0.077 0.018 0.018 0.005 0.012 0.004 0.009 0.006 0.006 0.006 0.008 -0.010 0.000 0.010 0.020 0.030 0.040 0.050 0.060 0.070 0.080 0.090 ST1 ST2 ST3 ST4 ST5 ST6 ST7 ST8 ST9 ST10 ST11 Stasion P O 4 m g l d i la u t PO4 Rata-rata tiap Musim di Perairan TAD -0.002 0.007 0.007 0.049 -0.020 -0.010 0.000 0.010 0.020 0.030 0.040 0.050 0.060 PO4 M.T imur Agust06 PO4 M.Pancaroba II Okt06 PO4 M.BaratJan07 PO4 M.Pancaroba I Maret07 Musim P O 4 mg l d i l au t Penjelasan tentang PO 4 pada perairan sungai, menggambarkan kemungkinan sumber PO 4 pada perairan TAD juga berasal dari tumbuhan atau hewan yang telah membusuk, penggunaan deterjen, kotoran serta kegiatan pertanian dan peternakan kegiatan di darat.

6.1.3 Konsentrasi Minyak dan Lemak di Perairan Laut

Minyak dan lemak yang ada di alam bersumber baik dari hewan maupun dari tumbuhan. Pada dasarnya, minyak merupakan benda cair pada suhu kamar, dan lemak rapuh yang padat dikenali sebagai lilin. Namun perbedaan berdasarkan suhu antara minyak dan lemak adalah kurang tepat, oleh karena perbedaan suhu kamar untuk keduanya, dan biasanya setiap bahan mempunyai titik lebur masing- masing. Lemak selain ditemukan pada daging hewan, juga didapati pada ikan. Diketahui bahwa lemak yang masuk ke dalam air limbah melalui cairan tubuh, air cucian, potongan dan darah ikan yang terlarut dalam air limbah. Lemak tergolong bahan organik yang tetap dan tidak mudah terurai Mukhtasor 2007. Minyak dan lemak sayur merupakan bahan yang bersumber dari tumbuhan dan dikenal sebagai pokok biji minyak. Bahan ini terdiri dari trigliserida. Diketahui bahwa kebanyakan tumbuhan mampu menghasilkan minyak. Minyak dan lemak sayur trigliserida termasuk bukan hanya lemak sayur sebagai makanan, tetapi juga minyak dan lemak sayur yang tidak boleh dimakan seperti minyak biji rami dan minyak jarak, digunakan bagi tujuan pelicin, cat, kosmetik, farmasi, dan tujuan pengilangan lain. Sungguhpun dianggap sebagai ester bagi gliserin dan berbagai campuran asam lemak, sebenarnya minyak ini mengandung asam lemak bebas dan juga digliserida http:ms.wikipedia.orgwikiMinyak_sayur . Dijelaskan juga bahwa minyak sayuran digunakan sebagai bahan baku dalam banyak proses pengilangan, antara lain: • Banyak minyak sayuran digunakan untuk membuat sabun, membuat bahan kulit, pewangi dan bahan pelindung kulit serta untuk kecantikan. • Sebagian minyak sangat sesuai sebagai agen pengering, sebagai bahan pembuat cat dan bahan pelindung kayu. Minyak damar campuran minyak