Kriteria Pembuatan Zonasi TAD
http:pedulisampah.orgblog~3RbwPvqtT3Q82008 . Pengelolaan Sampah Terpadu. Waste Management Journal.
http:www.Dephut.co.id. 2002. Kerusakan Lingkungan Hidup. Laporan Status Lingkungan Hidup Indonesia. Jakarta.
http:www.redaksidamandiri 2003. http:regional.coremap 2006. Survei Potensi dan Pemetaan Kondisi Terumbu
Karang Lokasi Coremap II Kabupaten Selayar. http:www.science.jrank.orgpages5398Polyclic.Aromatic Hydocarbon.html.
Journal http:www.iptek.net.idindmnu.2008
http:digilib.upi.edupascasubmittedetd http:www.abdulkadirsalam.comindex2.php?option=com_contentdo
http:www.elsevier.comlocatemarpolbul Marine Pollution Bulletin 54. 2007.
214–225pp. http:images.suplirahim.multiply.content.com...pencemaran. Jurnal Pencemaran
Alam Sekitar. http:massofa.wordpress.com2008
http:www.bsi.ac.id?lang=inid=77. Bina Sarana Informatika Journal Official
WebsiteTridarma Ilmu Tanah Jasen S, V.Veit, G.Dudel and A. Altenburger. 2007. On Ecological Perspective
in Aquatic Ecotoxicology Approaches and Challenges. GfO Ecological Society
of Germany, Austria and Switzerland Journal. Published:Elsivier.
Jensen, J.R., 1996. Introductory Digital Image Processing. A Remote Sensing Perspective. Second Edition. Prentice Hall, New Jersey. 316 pp.
Johnson,R.A and D.W.Wichern. Applied Multivariate Statistical Analysis.New Prentice Hall, Englewood. Jersey. 359p.
Kartahadimadja F.A.A dan J.I. Pariwono. 1994. Penyebaran Padatan Tersuspensi dan Perubahan Bentuk Pantai di Muara Sungai Cimandiri, Teluk
Pelabuhan Ratu, Ditenjau dari Citra Penginderaan Jauh. Jurnal Ilmu- Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, Vol.II,No 1.
Kay E.A. 1979. Hawaiian Marine Shells. Reef and Shore Fauna of Hawaii, Section 4: Mollusca. Honolulu : Bernice P.Bishop Museum Special Publ
644. 653p.
Kenneth R. W. 1997. The Encyclopedia of Shells. Australia: Published by Sandstones books.288p.
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.47 Tahun 2001. Pedoman Pengukuran Kondisi Terumbu Karang. Jakarta.
Krebs C. J. 1989. Ecological Methodology. University of British
Columbia.Harper.Inc.New York. Kodoatie R dan R.Sjarief. 2005. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu.
Penerbit ANDI Yogyakarta. Hal: 355. Lee C.D, S.B.Wang and C.L.Kuo. 1978. Benthic Macroinvertebrates and Fish as
Biological Indicator of Water Quality with Reference to Community Diversity Development Countries. Bangkok. p.233.
Libes Susan.M. 1992. An Introduction To Marine Biogeochemistry. John Wiley Sons,Inc. New York.734p.
Lillesand, T.M and R.W. Kiefer. 1997. Remote Sensing and Image Interpretation. Jhon Wiley and Sons, New York.
Levinton, J.S. 1995. Marine Biology Function, Biodiversity, Ecology. Oxford University Press. Oxford. 420p.
Liu W.X , J.L. Chen , X.M. Lin Dan S. Tao. 2007. Spatial distribution and species composition of PAHs in surface sediments from the Bohai Sea.
wxliuurban.pku.edu.cn .Marine Pollution Bulletin 54, 97–116pp. Losic S, J.Majewski and K.Ann. 2005. Chrysene
Journal. http:www.waterloo.cabiology447Assignments1chrysenechrysene.ht
m. Losic S, J.Majewski and K.Ann. 2005. Chemical Sampling Information:
Chrysene.Journal.http:www.asha.govdtschemicalsamplingdataCH_2 28725.html.
Mainassy B. 2003. Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Penentuan Lokasi Pengembangan Budidaya Laut di Teluk Ambon Dalam. Ambon. Thesis
Program Pasca Sarjana.Universitas Pattimura. Ambon. Magurran A 1988. Ecological Diversity and Measurement. Princeton University
Press. Princeton,New Jersey. 178p.
Menteri Negara Lingkungan Hidup. 2001. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 042001 tentang Kriteria Baku
Kerusakan Terumbu Karang. Jakarta: KLH.
Menteri Negara Lingkungan Hidup. 2002. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 582002 tentang Pejabat Pengawasan
Lingkungan Hidup di Provinsi Kabupaten Kota. Jakarta: KLH. Menteri Negara Lingkungan Hidup.2003. Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Republik Indonesia Nomor 1122003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Jakarta: KLH.
Menteri Negara Lingkungan Hidup. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 512004 tentang Baku Mutu Air Laut.
Jakarta: KLH.
Menteri Negara Lingkungan Hidup. 2003. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 1152003 tentang Pedoman Penentuan
Status Mutu Air. Jakarta: KLH Menteri Negara Lingkungan Hidup. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Republik Indonesia Nomor 2002004 tentang Kriteria Baku Kerusakan dan Pedoman Penentuan Status Padang Lamun. Jakarta :
KLH
Menteri Negara Lingkungan Hidup.2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 2012004 tentang Kriteria Baku dan
Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove. Jakarta: KLH..
Menteri Negara Lingkungan Hidup.2004. Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Dampak Pembangunan pada DAS bagian 2
Pencemaran, Pengaruh Kuantitas dan Kualitas Air. Jakarta : KLH.
Morain S. 1999. GIS Solution in Natural Resource Management: Balancing the Technical-Political Eguation. On Word Press. USA. 361 pp.
Moriarty F. 1983. Ecotoxicology. The Study of Pollutants in Ecosystems. Academic Press. London. 289pp.
Muhammadi., E.Aminullah dan B.Soesilo. 2001. Analisis Sistem Dinamis. Lingkungan Hidup, Sosial, ekonomi, Manajemen. UMJ Press. Jakarta.
Hal: 415. Machbub B. 2004. Pengelolaan Kualitas Lingkungan Daerah Aliran Sungai untuk
Menunjang Pembangunan yang Berkelanjutan. Jurnal: Lingkungan dan Pembangunan 242; Jakarta. Hal: 137-157.
Manahan 1994. http: www.geocities.com RainForest Vines4301articles.html
Manttjik A. A dan I.M. Sumertajaya. 2006. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab. Institut Pertanian Bogor Press. Bogor.
Hal:276. Maryono A. 2005. Menangani Banjir, Kekeringan dan Lingkungan. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta. Hal: 162. Mitchell B, B.Setiawan dan D.H.Rahmi. 2003. Pengelolaan Sumberdaya dan
Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 498p. Mukhtasor 2007. Pencemaran Pesisir dan Laut. PT.Pradnya Paramita. Jakarta.
Hal: 322. Mulyanto H.R. 2007. Pengembangan Sumberdaya Air Terpadu. Graha
Ilmu.Yogyakarta. Hal: 96. Nybakken J.W. 1992. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologi. Penterjamah:
M.Iedman; Koesoebiono; Dietrich; Hutomo; dan Sukardjo. PT. Gramedia. Jakarta. Hal: 459.
Odum E.P. 1971. Fundamental of Ecology, 3rd ed, W.B. Saunders Company, Philadelphia and London. 574p.
Palar H. 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta. Hal: 152.
Peacock E.E, G. R. Hampson , R. K. Nelson , Li Xu , G. S. Frysinger , R.B. Gaines, J. W. Farrington , B. W. Tripp , Ch. M. Reddy . 2007. The 1974
spill of the Bouchard 65 oil barge: Petroleum hydrocarbons persist in Winsor Cove salt marsh sediments. epeacockwhoi.edu E.E. Peacock.
Pentury R. 1997. Algoritma Pendugaan Konsentrasi Klorofil-a di Perairan Teluk Ambon dengan Menggunakan Citra Landsat TM [Thesis]. Bogor:
Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Hal: 52. Pemerintah Kecamatan. 2007. Kecamatan Teluk Ambon Baguala dalam Anggka.
Ambon: Balai Pusat Statistik Kota Ambon. Hal: 81. Pemerintah Kota Ambon dan Universitas Pattimura, 2002. Data dan Informasi
Sumberdaya Perikanan Kota Ambon Pemerintah Republik Indonesia. 1996. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 6 1996 tentang Perairan Indonesia. Jakarta. Pemerintah Republik Indonesia.1997. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta.