Daya Dukung Lingkungan Alam

pengaruh tekanan pencemaran dapat dilihat dari sisi ekologis adalah dari nilai keanekaragaman serta kelimpahan biotanya. Beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya fluktuasi tingkat kelimpahan biota laut baik karena tekanan akibat penangkapan maupun karena pencemaran laut. Demikian halnya dengan organisma plankton yang sepanjang siklus hidupnya berada dalam perairan, zooplankton akan terganggu tingkah laku makan bila terlalu banyak partikel yang masuk ke dalam perairan. Demikian juga dengan fitoplankton pertumbuhannya akan meningkat tinggi bila terjadi eutrofikasi akibat bahan masukan dari darat yang mengandung nitrogen dan fosfat. Kondisi ini akan memicu pertumbuhan sel dari beberapa spesies fitoplankton yang bersifat racun.

2.4 Daya Dukung Lingkungan Alam

Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makluk hidup lain. Daya dukung juga diartikan sebagai tingkat pemanfaatan sumberdaya alam atau ekosistem secara berkesinambungan tanpa menimbulkan kerusakan sumberdaya dan lingkungan. Daya dukung ekologis adalah tingkat pemanfaatan maksimum suatu sumberdaya atau ekosistem yang dapat diakomodasi oleh suatu kawasan atau zona sebelum terjadinya penurunan kualitas ekologis. Sedangkan pelestarian daya dukung lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan danatau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan, agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makluk hidup lain UU. RI. Nomor 23, 1997. Mengingat bahwa daya dukung alam sangat menentukan bagi kelangsungan hidup manusia, maka kemampuan daya dukung alam tersebut harus dijaga agar tidak rusak dan berakibat buruk bagi manusia. Bila terjadi kerusakan pada daya dukung alam, yang terbentuk melalui waktu yang sangat panjang, ratusan bahkan ribuan juta tahun, tidak mungkin untuk ditunggu pemulihannya secara alami. Secara umum kerusakan daya dukung alam disebabkan oleh dua faktor yaitu kerusakan karena faktor internal dan karena faktor eksternal Wardhana 2004. Kerusakan karena faktor internal adalah kerusakan yang berasal dari dalam bumialam itu sendiri. Kerusakan akibat faktor internal pada daya dukung alam sangat sulit untuk dicegah karena merupakan proses alami yang terjadi pada alam yang sedang mencari keseimbangan dirinya. Kerusakan seperti ini terjadi karena letusan gunung berapi yang merusak lingkungan alam sekitarnya; gempa bumi yang menyebabkan dislokasi lapisan tanah; kebakaran hutan; banjir besar dan gelombang laut akibat badai Wardhana 1999. Selanjutnya, Soemarwoto 2001 menjelaskan bahwa tanda-tanda dilampauinya daya dukung lingkungan ialah kerusakan lingkungan. Dikatakan bahwa pembangunan itu pada hakekatnya menaikkan mutu hidup tetapi sekaligus menjaga dan memperkuat lingkungan untuk mendukung pembangunan yang berkesinambungan. Kondisi ideal seperti yang dikemukakan tentunya sangat sulit didapati di negara ini, oleh karena penduduk yang semakin meningkat populasinya dari tahun ke tahun, berbarengan dengan semakin meningkat pula kebutuhan, maka semakin meningkat pula tingkat kerusakan lingkungan baik yang terjadi di darat maupun pesisir dan laut.

2.5 Kapasitas Asimilasi